Bugh
Bugh
Bugh
Bugh
"Cukup!" Teriak Hector yang berdiri dengan murka di ambang pintu.Ia menatap Caesar yang terkapar di lantai dengan luka di wajahnya kemudian beralih menatap sang pelaku.
"Apa yang ayah lakukan?!"
Juan menatap datar putra keduanya."Sebaiknya kau pergi dari sini seraya membawa adik sialanmu itu sebelum aku menghabisi kalian berdua."
Mendengar nada dingin sang ayah dan merasa tak kuat lagi bertahan Caesar menatap kakaknya memohon seakan meminta pertolongan untuk segera membawanya pergi dari sana.Mengerti dengan maksud sang adik,Hector dengan sigap memapah Caesar menuju kamarnya.
Sementara Juan masih tetap berada di poisinya walaupun kedua putranya telah keluar dari ruang kerjanya.Berdiri mematung sembari menatap tangannya yang bergetar.
"Arrgghh!"
Pria itu luruh seketika dan terduduk di lantai dengan kepala tertunduk.
Apa kau tak cukup dengan menyakiti satu-satunya putrimu dan malah menyakiti putramu yang lain?
Suara itu melayang difikirannya.
Tapi Juan marah dengan perkataan Caesar yang mengatakan Sherika adalah pembunuh.Entah mengapa melihat tatapan kosong tanpa emosi milik Sherika membuat hatinya serasa diremas.
Walaupun ia sendiri menganggap Sherika adalah pembunuh istrinya namun sekarang rasanya telah berbeda..
Melihat mata berkaca-kacanya ..
Juan menangis sembari menjambak rambutnya.Apakah ia salah mengacuhkan putri satu-satunya selama ini? Apakah salah jika ia membenci anak yang merupakan hadiah terakhir sang istri? Bukannya dulu ia sendiri yang menginginkan seorang anak perempuan? Tapi kenapa semuanya jadi kacau?!
Kenapa ia baru sadar sekarang? Padahal anaknya sudah berusia 15 -- 14?? Juan bahkan tak tau umur putrinya sendiri.
Miris..
Sementara di sisi lain terjadi hal yang sama dengan pria berambut hitam yang merupakan putra sulung keluarga Lloydowen.Pria itu Niel,tengah menatap tajam pantulan dirinya di cermin dan tanpa aba-aba Niel memukul cermin itu hingga pecah tak terbentuk.
"Mama kapan adik bayi akan lahir?" Tanya Caesar kecil.
"Sabarlah sayang,butuh beberapa bulan lagi baru adik bayi lahir."
Caesar kecil cemberut membuat mereka semua yang berada di sana tertawa gemas.
"Nanti kalau adik bayinya lahir Caesar bukan anak kesayangan lagi hahaha."Ledek Niel tertawa.
Caesar bukannya menangis malah menampakkan binar di wajahnya."Karna memang itulah yang seharusnya terjadi! Adik bayi memang harus jadi yang tersayang.Pokoknya adik bayi perempuan harus dicintai dan disayangi semua orang."
Sontak kalimat panjang yang keluar dari bibir kecil Caesar membuat mereka terharu sekaligus senang.
Niel mengacak rambutnya frustasi.
Ia sadar ini salah,sekeras apapun ia berusaha membenci gadis kecil itu ia tak akan pernah bisa menyangkal bila kematian ibunya bukan salah Sherika.Gadis itu hanya dilahirkan bahkan tanpa diminta dalam keadaan tak tau apa-apa.
"Dia gadis pembawa bencana kak! Dia yang membunuh mama!"
"Aku juga membencinya! Tapi setidaknya fikirkan juga perasaannya.Jangan menunjukkan kebencianmu di depannya langsung."
"Aku tidak peduli dengan keadaannya kak! Bahkan jika bisa aku ingin gadis itu tak pernah terlahir ke dunia ini."
"CAESAR! Aku tau kau hanya malu mengakui bahwa kau juga menyayanginya!"
"Berhenti kalian berdua."
Suara dingin itu berhasil menghentikan pertengkaran kedua pria itu.Dengan kompak mereka menoleh ke arah pintu.
"Kak Niel."Gumam Caesar pelan dan menundukkan kepalanya.Jika sudah begini mau bagaimana lagi.Sedangkan Hector ia hanya menatap datar pada sosok kakak tertuanya.
"Terserah kalian jika masih terus mau menutup mata dengan kebenaran yang ada.Aku kesini hanya ingin mengatakan jika ingin mengakhiri permusuhanku dengan Sherika."Setelahnya Neil berlalu dari sana.
To be contiune
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Antagonist
Фэнтези-Sherika Zanubiya Lloydowen - "Menurutmu memaafkan itu apa? manusia berhati malaikat?" Terkekeh sinis, gadis tersebut memandang remeh. "Tak ada yang namanya memaafkan di dunia ini. Melainkan kemunafikan yang abadi." Mendapat kesempatan untuk mengula...