Sesampainya di kamar aku langsung merebahkan tubuhku di kasur empuk milikku.Ya walaupun pria dingin yang merupakan ayahku itu membenciku setidaknya ia tetap memfasilitasiku dengan kemewahan.
Entah ada angin apa aku tiba-tiba teringat dengan pria penyebab kematian menghampiriku di kehidupanku yang lalu.Emosiku memuncak secara tiba-tiba.
Pria itu.. awas saja.Aku tidak akan mengampuninya begitupun dengan gadis berambut pirang yang masih belum kuketahui namanya.Jika aku tidak salah,aku bertemu dengan pria itu diumurku yang ke 17 tahun dan itu artinya masih butuh waktu 2 tahun untuk memulai hidupku yang sebenarnya.
Sekarang yang perlu aku lakukan hanya memikirkan masa depanku dengan cara menghindari segala hal yang dapat menbuatku terjerat hal berbau kematian.Oke! Mari kita tulis rencana.
Pertama aku harus keluar dari rumah ini dan menjalani hidup sendiri semauku.Intinya yang paling penting aku perlu menghindari orang-orang yang berkaitan dengan masa laluku termasuk keluargaku sendiri.
Dapat kuingat dengan jelas disaat detik-detik aku meregang nyawa .Ketiga kakak dan ayahku hanya menatapku datar tanpa ekspresi bahkan sekilas terlihat ada raut wajah bahagia di sana.
Tentu saja mereka bahagia ketika aku yang selalu membuat malu mereka mati.Itu merupakan keuntungan besar bagi mereka.
Seketika aku mengasihani diriku sendiri.
Dan satu-satunya cara aku dapat keluar dari kediaman ini dan membeli rumah sendiri yaitu menjadi kaya!
Ya uang,aku butuh uang.Yang banyak! Tapi bagaimana caranya...
"Selamat datang lembaran baru..."Ucapku pelan tersenyum miring.
Untuk keluargaku.... tunggu saja.Akan kubalas semua yang kalian berikan kepadaku.Rasa sakit,semuanya! Akan kubalikkan semua itu berkali-kali lipat sehingga kalian bisa merasakannya lebih daripada aku.
Jangan kira aku akan mengasihani kalian mengingat kalian adalah seseorang yang memiliki hubungan darah denganku.Ohoho tidak,jangan harap! Sekali hatiku sakit aku tidak akan berhenti sebelum rasa puas merayapi hatiku dengan sendirinya.
Tok tok tok
"Akh aku ingin tidur..."
Sialan.
Aku tau itu Hayya yang datang untuk menyampaikan peritah.Kutebak sebentar lagi aku akan mendatangi ruang kerja ayah untuk membicarakan pertunangan Si putra sulung Neil Jerrick Lloydowen.Ya pria itu kini sudah berumur 25 tahun yang mana sudah usia ideal seorang pria untuk menikah.
"Nona anda dipanggil ke ruang kerja tuan besar sekarang juga.Em...u-... kata tuan.. jangan membuatnya menunggu."Hayya berucap ragu seraya menatapku takut-takut.Dapat kulihat gurat gelisah plus ketakutan di matanya.
Aku tau Hayya khawatir denganku selain itu,wanita berusia hampir setengah abad itu juga takut denganku.Di kehidupan sebelumnya di waktu yang sama dengan saat ini aku akan memarahinya untuk cepat-cepat mendandaniku dan memakai pakaian terbagus yang kumiliki.Tentu saja untuk terlihat bersinar di mata keluargaku,tapi bukannya disukai aku malah dimaki-maki.
Sakit?
Iyalah!
Oke mari kali ini kita lakukan sebaliknya.
Kini piama satin berlengan panjang terpasang pas di tubuhku, bukan lagi gaun merepotkan seperti dulu. Rambut hitam legam milikku hanya tercepol asal kemudian aku melangkah menuju ruang kerja ayah.
Tok tok tok
Aku masuk setelah mendapat izin dari dalam.Seketika ruangan yang tadinya beraura suram bertambah suram ketika aku memasuki ruangan.
"Mengapa kau..--" Kulihat Hector memandangku dengan tatapan yang sulit diartikan.Bukan dia saja dua kakak ku yang lain dan ayahku pun begitu.Memangnya ada apa? Oh atau mereka heran melihat gaya baruku?
"Ada apa memanggil saya?"
To be contiune

KAMU SEDANG MEMBACA
It's Antagonist
Fantasy-Sherika Zanubiya Lloydowen - "Menurutmu memaafkan itu apa? manusia berhati malaikat?" Terkekeh sinis, gadis tersebut memandang remeh. "Tak ada yang namanya memaafkan di dunia ini. Melainkan kemunafikan yang abadi." Mendapat kesempatan untuk mengula...