8.It's Antagonist

1.9K 131 1
                                    

Sherika yang merasakan keberadaan seseorang di kamarnya memutuskan untuk membalikkan badan.Tepat saat itu pula Sherika menyesal dengan keputusannya.

Ditatapnya seseorang yang berdiri menjulang di depan pintu kamarnya yang tertutup.Seseorang yang merupakan ayahnya dikehidupan ini maupun kehidupannya yang lalu.Seseorang yang sama yang selalu mengabaikannya dan menorehkan luka kepadanya.Seseorang yang membencinya karna kesalahan yang bukan miliknya.

"Mengapa."

Satu kata yang dikeluarkan Juan membuat Sherika mengeryit.

"Mengapa Sherika .... "

"Mengapa kau berubah? Kenapa kau mengubah sikapmu? Kenapa kau tak seterusnya bersikap seperti biasanya agar aku terus memiliki alasan untuk membencimu.Perubahanmu membuatku frustasi Sherika! Aku bingung... kau ja-di mirip Selina .. istriku.. dan aku benci kesamaan itu.. kumohon tetaplah bersikap seperti biasanya... "

Juan menatap Sherika sendu.Ia lelah dengan semuanya.Ia ingin bersikap layaknya ayah yang sebenarnya.Ia menyesal telah berperilaku tak adil kepada Sherika,ia ingin memulai semuanya dari awal.. Juan sadar dengan apa yang telah diperbuatnya.Kesalahan besar yang mampu membuat istrinya merasa kecewa.

"Cukup abaikan saya seperti biasanya.Jangan anggap saya ada,terus acuhkan saya,jangan pedulikan saya.Dan terus benci saya,ingatlah terus kesalahan saya... karea saya yang telah melenyapkan istri anda.Untuk membenci saya seterusnya anda hanya dapat mengingat hal itu."

"Sherika...."

"Sejak kecil saya sudah terbiasa melakukan segalanya seorang diri.Saya tidak diizinkan untuk bergantung kepada orang lain dan ditekan untuk terus berdiri di atas kaki saya sendiri.Diacuhkan,diabaikan,dimaki dan direndahkan sudah menjadi makanan sehari-hari saya.Dulu setiap malam saya akan berdoa semoga keesokannya ketika membuka mata,semua orang akan mencintai saya terutama seseorang yang berperan penting dalam hidup saya.Yaitu seseorang yang selalu saya panggil ayah,begitupun dengan kakak.Namun bukannya mendapatkan itu saya malah....." Sherika menutup mata sejenak sebelum kembali membukannya bersamaan dengan matanya yang berkaca-kaca.

Juan merasa sesuatu telah mengganjal sesuatu di dalam dadanya sehingga menimbulkan perasaan sesak di sana,hatinya sakit mendengar kelimat panjang putrinya.Kisah yang terdengar pilu..

"Tapi itu dulu.Sekarang tidak lagi.Karna sekarang saya sudah menganggap keluarga saya sudah tidak ada dan telah lama mati.Cinta yang dulunya saya berikan kini telah berganti menjadi rasa benci.Saya tidak akan pernah mengemis kasih sayang dari mereka karna mereka bukan lagi orang-orang penting di hidup saya."

Tes

Tes

Tes

Satu persatu air mata mulai berjatuhan dari mata Sherika..

"Apasih yang kalian fikirkan itu? Sedangkal itukah fikiran kalian? Aku tak menyangka kalian yang bodoh itu dapat menjadi orang yang terkenal karna kejeniusan yang kalian miliki."

"Kalian membenciku karna menganggap saya adalah penyebab wanita kesayangan kalian mati begitu? Padahal saya hanyalah seorang bayi yang tak tau apa-apa.Saya lahir pun itu bukan karna keinginan saya sendiri,huh kalau tau saya akan hidup di tengah-tengah keluarga bodoh seperti ini saya akan memilih tak pernah dilahirkan saja.Walaupun saya tau itu tak bisa,tapi setidaknya saya sudah berusaha.Manusia mana yang mau hidup di keluarga seperti ini? Ck memuakkan."

"Hey Tuan,kalian itu masih beruntung karna bisa bertemu dan menghabiskan waktu dengan ibu saya Selina.Sedangkan saya? Menghabiskan waktu bersamanya sedetik pun tidak pernah.Jangankan bersama wajahnya saja saya tak tau.Dan kalian dengan gampangnya menyalahkan saya atas kematiannya? Terkadang saya merasa kasian dengan ibu karna bersusah payah melahirkanku sampai mengorbankan nyawanya untuk saya hidup dan berbahagia tapi ujung-ujungnya saya hanya hidup menderita di sini."

Nafas Juan tercekat.Seakan dihantam batu besar bola matanya melebar diiringi pupil mata yang mengecil.Kepalan tangannya yang terkepal erat terlihat bergetar di sisi tubuhnya.Kata-kata itu bagaikan seribu pedang yang menikam tepat di ulu hatinya.Jantungnya seakan berhenti berdetak saat itu juga,tak ia sangka perlakuannya selama ini dapat menimbulkan dampak yang begitu besar kepada putrinya.

Lidahnya kelu tak dapat berbicara.Tenggorokannya seakan terkunci tak dapat mengeluarkan suara.Tubuhnya kaku dengan jantung yang berpacu kencang seakan ingin melompat keluar dari tempatnya.Bahkan keringat dingin perlahan mulai membasahi keningnya.Tak pernah sekalipun Juan merasa seperti sekarang ini.

Tanpa sepatah kata Juan berbalik dan membuka pintu.Sontak Neil,Hector dan Caesar yang menguping sedari tadi berdiri tegang,namun Juan tak menghiraukannya dan berjalan--berlari menuju ruang kerjanya.

Neil menatap ke dalam kamar yang menampilkan Sherika yang tengah menatap datar kepada mereka.Gadis itu berdiri dari duduknya dan berjalan ke arah mereka.Tanpa sadar ketiganya menahan nafas menebak-nebak dalam hati apa yang akan dilakukan Sherika.

Brak

Reflek Neil dan Hector menutup mata karna terkejut dengan bantingan pintu yang dilakukan Sherika tepat di depan mereka.Sedangkan Caesar jatuh terduduk saking terkejutnya dengan tangan yang memegangi dada dimana letak jantungnya yang berdetak kencang.

Tadinya para tuan muda Lloydowen tengah sibuk dengan urusan masing-masing.Namun ketika tak sengaja mendengar para pelayan yang sedang bergosip mengenai Juan yang mengunjungi Sherika di kamarnya membuat mereka terkejut dan memutuskan untuk melihat sendiri dengan mata kepala sendiri.

Mereka semua mendengar kalimat menyakitkan Sherika dengan jelas dari balik pintu.Tak ada yang terlewat,yang dirasa Juan juga dirasakan oleh mereka.Itu juga berlaku kepada Caesar yang notabenya menyimpan rasa benci lebih besar dibanding kedua kakanya.

Seberat dan sesakit itu ternyata perasaan Sherika selama ini.

Otak yang selama ini mereka banggakan mendadak tak ada gunanya,dapat mereka sadari bahwa otak jenius mereka hanyalah ilusi terbukti dengan kebodohan atas apa yang mereka perbuat kepada Sherika.

To be contiune

It's AntagonistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang