Selama 15 tahun ini Sherika melaksanakan sekolah di rumah lantaran keberadaannya yang sengaja disembunyikan oleh keluarganya sendiri.Pada kehidupan Sherika di masa lalu ia akan terus bersekolah di rumah sampai tanggal kematiannya tiba.Sherika tak memiliki teman satupun sehingga tak ada yang dapat membelanya ketika berada di ambang kehancuran.
Mengenai hal itu,tentu saja dikehidupan kedua ini Sherika tak akan menyia-nyiakan kesempatan yang ia punya.Sherika akan mencari pendukung sebanyak-banyaknya sekaligus mencari orang yang berpotensi besar sebagai rekan bisnisnya.
Maka setelah semua pemikiran tersebut tersusun dengan rapi dan juga indah di otaknya.Gadis berambut pirang bercahaya dengan mata coklat itu berjalan dengan percaya diri menuju ruang kerja penguasa kediaman yang ia tinggali saat ini.Tak dapat disangkal walau Sherika membenci Juan lebih dari apapun ia tetap tak dapat mengabaikan fakta bahwa segala sesuatu perbuatan yang berhubungan dengan rumah ini harus selalu dilaporkan terlebih dahulu.
Tanpa mengetuk gadis yang menggunakan pakaian santai berupa kaos kebesaran dengan earphone putih di telinga serta rambut tercepol asal melangkah masuk begitu saja.Orang yang berada di dalam ruangan terkejut,raut wajahnya seperti mendengar ledakan petasan tanpa aba-aba.Tatapannya lebar menatap tak percaya tamu tak terduga yang mengunjungi ruang kerjanya.
"Saya ingin bersekolah di luar."Ucap Sherika tanpa basa basi.Rupanya gadis itu tak ingin berlama-lama berada dalam satu ruangan dengan seseorang yang memiliki campur tangan sehingga dirinya terlahir dan merasakan penderitaan.
Juan terdiam dengan mata terbelalak.Selama ini Sherika yang manja dan centil hanya selalu berdiam diri di rumah dan hanya keluar ketika ingin berbelanja dan menghabiskan uang.Gadis itu selalu sembrono mengerjakan tugas yang diberikan guru privat yang disewa khusus untuknya.Sulit dipercaya bahwa gadis sama yang selalu berbuat onar ini meminta untuk bersekolah di luar.
Apakah Sherika sudah lelah berdiam diri di rumah?
Atau.. gadis itu sengaja untuk mendapatkan alasan untuk menghindari mereka?
Juan menajamkan tatapannya saat memikirkan itu.Aura dingin tiba-tiba menyebar dan menyengat kulit halus nan lembut Sherika.Akan tetapi hal tersebut tak cukup untuk membuat tekad gadis yang sudah merasakan mati sekali itu surut.Malah gadis itu terlihat santai dan balas menatap tajam sang penguasa.
"Untuk saat ini saya masih tidak memiliki biaya untuk bersekolah di luar.Maka dari itu saya ke sini,anda tak perlu khawatir.Saat saya sukses nanti saya akan mengganti semua yang anda berikan kepada saya."Jelas Sherika tegas.
Juan menatap lurus pada bola mata Sherika.Mata yang telah menjadi favoritnya dulu.Sangat jelas keengganan yang pekat tergambar di sana membuat bola matanya jauh lebih gelap dibanding warna aslinya.
"Tidak."Ucapnya dingin.
Sherika menggeram."Saya tau anda tidak ingin ada yang mengetahui identitas asli saya! Tapi tidak dengan cara membatasi ruang gerak saya.Anda kira saya hewan peliharaan yang bisa anda kurung semaunya?"
"Turunkan nada suaramu gadis sial--" Juan terdiam tanpa bisa melanjutkan kata-katanya.Tanpa sadar reflek dari mulutnya mengucapkan kata keramat itu untuk yang kesekian kalinya dilempar pada orang yang sama.
"Gadis sial huh?" Sherika terkekeh sinis.
"Gadis sial ini juga merupakan putri mu kalau kau lupa tuan?" Sherika tidak lagi menggunakan bahasa formalnya.Betapa muaknya ia menghadapi pria biadab yang senantiasa berwajah datar itu.Saking tanpa ekspresinya sampai membuat matanya sakit.
"Bukannya selama ini tak ada yang mengetahui rupa asliku kecuali orang-orang yang bekerja di kediaman? Lantas apa yang kau khawatirkan hah?.. kau takut jika aku menyombongkan diri di luar sana dan mengumumkan identitasku sebagai putri terbuang di neraka ini begitu?"
"Aku tidak sebodoh itu untuk melempar diriku ke dalam kobaran api yang menyala."
To be contiune
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Antagonist
Fantasy-Sherika Zanubiya Lloydowen - "Menurutmu memaafkan itu apa? manusia berhati malaikat?" Terkekeh sinis, gadis tersebut memandang remeh. "Tak ada yang namanya memaafkan di dunia ini. Melainkan kemunafikan yang abadi." Mendapat kesempatan untuk mengula...