-9-

5.3K 772 32
                                    


     Mari mengucapkan selamat pada [Name] dan Suna yang sudah berhasil mengusir hantu dari rumahnya. Sekarang sudah tidak akan ada lagi gangguan gangguan itu lagi .

    Sehari setelah kejadian malam itu Suna langsung meminta orang tuanya untuk membantunya dan mereka pun langsung menyetujuinya.

    Awalnya Suna mau membeli rumah baru. Tapi tidak jadi saat melihat [Name] yang seperti sedih saat dia berkata bahwa mereka akan pindah ke rumah baru.

   Waktu orang pintar ekhem kita sebut dukun aja ya. Tapi bukan gojou dari anime sebelah.  Saat dukun itu tengah melakukan prosesi pengusiran, sempat ada salah satu penghuni yang merasuki salah satu pengawal si mbahnya.

    Dia berkata bahwa [Name] itu cantik dan dia menyukainya. Jiaahh jin aja suka sama [Name] apalagi Suna yakan?

    Suna jadi kesel sendiri. Sebegitu sukanya sama [Name] sampe sampe bikin teror dan bikin semuanya geger. Bahkan kabarnya sudah menyebar ke seluruh kompleks rumahnya. Membuat rumah mereka kini di cap angker.

    Tapi tenang saja. Semuanya sudah baik baik saja sekarang. Tapi situsi menegangkan tetap terjadi. Seperti sekarang ini.

       [Name] hanya bisa duduk diam. Menatap seorang pemuda yang tengah berlutut di hadapannya dengan sebuah cincin.
      
       "[Name]-chan, menikah lah dengan ku" Ray, pemuda yang usianya 5 tahun lebih tua dari [Name] itu kini tengah ngotot ingin menikahi [Name].
      
       Ray itu kakak sepupunya Suna, Lebih tepatnya dia adalah anak dari kakak nya orang tua Suna. Ya gitulah pokonya.
      
       "Kan,,, [Name] nya gak mau" cibir mamah Suna. Sejak awal saat kakak iparnya memintanya untuk menelfon [Name] ia sudah tidak setuju. Karena tau ini akan terjadi.
      
        Sejak dulu memang begini. Ray selalu menunggu kesiapan [Name] untuk menjadi istrinya. Tapi takdir berkata lain. Melalui nenek nya, Tuhan malah menyatukan [Name] dengan Suna. Membuat Ray patah hati saat itu juga.
       
        "[Name]-chan, jika kau menikah dengan ku maka kau akan bahagia" Ayo salahkan Suna. Dia lah biang keroknya. Jika saja Suna tidak berbohong maka ini tidak akan terjadi.
       
        Setiap kali di tanya tentang hubungannya dengan [Name], dia akan menjawab 'aku tidak mencintainya. Aku hanya terpaksa menikahinya'. Padahal hati mah bilang nya lain.
       
     Pernah suatu hari Ray bertanya seperti itu. Dan Suna menjawab dengan ngawur. Tentu saja itu membuat Ray semakin yakin untuk merebut [Name] dari adik sepupunya.
    
    "[Name] apa bagus nya tukang nyabu itu, tinggalkan dia. Dia hanya bisa menyakitimu" ujarnya lagi. [Name] hanya senyum tertekan. Dia juga bingung harus bagaimana.
   
     "Banyak ngomong ni bujang lapuk" nah, Tokoh utama muncul. Membuat [Name] bernafas lega.
    
    "[Name] ayo pulang. Siapa yang menyuruhmu ke sini hm?" Tanya Suna lembut namun tegas.
   
    "Heh! Tunggu dulu! [Name]-chan akan menikah dengan ku. Kau sudah tidak ada hak untuk mengajaknya pulang!" Seru Ray, bangkit dan menatap tajam sepupunya.
   
     "Hah? [Name]? Menikah dengan mu? Orang bodoh mana yang mau menikah dengan mu " ujar Suna. Duduk di sebelah [Name]. Dan mengusap pelan surai sang istri.
    
     Ray tersulut emosi. Pikirnya tindakan Suna hanyalah hal konyol yang di lakukan untuk membuat nya panas.
    
     "Mah,,,!" Rengek Ray. Berusaha meminta bantuan mama nya.
    
    "Rintarou, ceraikan [Name]. " Sontak mama Suna yang mendelik. Bisa bisanya dia mau mengambil menantu kesayangan nya ini.
   
     "Wah ringan sekali ucapan mu. Sama dengan akhlak mu" ujar mama suna dengan memelankan kalimat terakhirnya.
    
     "Lagipula apa yang bisa di berikan anakmu? [Name] tidak akan bahagia jika terus bersama Rintarou!" Seru mama ray.
    
     Mama Suna bangkit. Lalu melipat tangan di depan dadanya. "Memang nya jika [Name] menikah dengan anak mu dia akan bahagia?" Tanya Mama Suna. Terlihat sang kakak ipar hanya diam.
    
    "Apa yang kau punya? Apa anak mu lebih kaya dari Rintarou? Apa anak mu lebih tampan dari anak ku?" Tanya Mama Suna. Ya mungkin 2 aspek itu Ray memiliki nya. Hanya saja tidak bisa di bandingkan dengan Rintarou.
   
    Suna hanya bisa diam. Ia baru pulang sekolah. Dan saat datang ke rumah biasanya dia akan di sambut oleh istrinya. Kali ini tidak. Bahkan tidak ada makanan di rumahnya.
   
    Akhirnya ia menelfon mama nya untuk bertanya tentang [Name]. Dan pergilah dia kesini. Tanpa tahu kalau Ray dan mama nya ada di sini.
   
    "[Name] -chan tinggalkan dia dan menikahlah denganku. Dia bisanya cuman nyabu. Gak bakalan bisa bahagiain kamu!" Ujar Ray lembut. [Name] bingung. Ia menatap Suna seolah meminta pertolongan.
   
     "Kau ingin menikah dengan [Name]? Silahkan. Aku tidak melarang" ujar Suna membuat [Name] dan mama nya melotot. Kok bisa gitu?
    
     "Kau ingin merebutnya dariku? Silahkan. Kau kakak ku kan? Jadi aku hanya bisa mengalah" Ray tersenyum bahagia akhirnya,
    
      "[Name], mau bercerai denganku?" Lahh apa nih? Suna malah berbicara seperti itu. Membuat [Name] tambah bingung.
     
      "A-aku,,," gantung [Name]. Ia tak tahu harus bagaimana. Jika boleh jujur ia lebih nyaman bersama Suna. Pemuda itu memang keras. Kadang kasar dan arogan. Tapi [Name] sudah biasa. [Name] tahu, suna adalah tipe orang yang menunjukkan rasa sayang nya dengan caranya sendiri.
     
      Terbukti dari tingkahnya sewaktu kecil. Suna tak pernah berkata kalau dia menyayangi [Name] atau bla bla apalah itu kata kata yang mewakili perasan nya.
     
      Tapi Suna selalu tersenyum pada [Name]. Merangkul gadis itu. Mengusap surainya lembut. Membantunya. Dan membuat [Name] marah atau cemberut adalah favorit nya.
     
     "Hanya saja...." Suna bangkit berjalan mendekat ke arah sepupunya dengan tatapan merendahkan.
    
      ..... [Name] suka laki laki kuat" bisik Suna. Membuat fikiran Ray treveling. Apa nih?
     
      "Kau tidak mampu kan? Kalau begitu relakan [Name]. Dia istriku. Dan selamanya begitu" ujar Suna. Membuat Ray mendelik tak terima.
     
      Dia begitu mencintai [Name]. Sama seperti Suna. Tapi andai Ray tahu kalau [Name] mencintai Suna. Ya, gadis itu mencintai majikan nya. Salah bukan? Tapi itu terjadi. Bahkan sejak 10 tahun yang lalu.
     
     "Nah denger kan. Udah nyerah aja!" Seru mama suna. Tapi menuai delikan tajam dari kakak iparnya.
    
      "Tidak. [Name] akan menikah dengan anak ku." Ujar  Mama Ray.
     
     "Percaya diri sekali kau! Tidak ! [Name] akan tetap bersama Rintarou!" -mama Suna
    
     "[Name] tidak bahagia dengan anak mu!"- mama Ray
    
     "Hah? Lalu apa dia akan bahagia bersama anak mu? Tidak kan?- Mama Suna.
    
    "Tentu saja. Karena dia mencintai [Name] dengan tulus!"- Mama ray.
   
    "Tapi [Name] mencintai anak ku!!!"-Mama Suna.
   
     "Berisik ni emak emak. Tinggal tanya Kak [Name] apa susah nya?" Itu adik Suna yang berbicara. Awalnya dia mengira tidak akan serumit ini. Jadinya dia hanya menonton di pojokan. Eh ternyata rame.
    
     "[Name]/[Name]- Chan?" Seru pemud aitu bersamaan. Membuat [Name] tersentak dan bingung harus menjawab apa.
    
     "Jawab. Kau memilih aku atau si pendek sialan ini?!" Tanya Suna. [Name] menunduk.
    
     "Menurut ku bagaimanapun keadaannya, bagaimanapun situasinya. Menikah adalah hal yang dilakukan 1 kali seumur hidup, tapi..." Semuanya tegang. Banyak yang bisa terjadi dalam satu menit tau,
    
     "Tidak ada tapi. Aku akan tetap bersama Rintarou-san. Bagaimanapun sikapnya. Dia suamiku. Dan selamanya begitu" ujar [Name]. Membuat Suna membuang muka. Ia terharu dengan ucapan istrinya.
    
     Ray kena mental. Dia tidak tahu harus membantah dengan apa lagi. [Name] yang bilang sendiri kalau dia tidak mau bercerai dengan Suna.
    
    "Nah tunggu apa lagi? Udah sana pulang. Jangan lupa bikin Status WhatsApp 'Patah hati. Vc kuy'" cibir adik Suna.
   
    Ray pasrah. Ia berjalan keluar di ikuti mama nya yang masih memendam emosinya. Niat mama nya emang berbeda. [Name] itu cantik. Ia berniat untuk menjadikan nya model di perusahaan nya. Dengan begitu dia tidak perlu membayar bagian endorse. Karena ada [Name].
   
    "Aku merindukanmu" Suna berhamburan memeluk [Name] yang masih duduk di atas sofa. Tangan nya melingkar erat. Dan wajahnya ia sembunyikan di ceruk leher istrinya.
   
     Ini yang selalu membuat [Name] bimbang. Tingkah Suna ini, [Name] tau ini hanyalah akal akalan nya agar orang tuanya berfikir kalau Suna menerima pernikahan itu. Dan [Name] seharusnya tidak baper. Tapi apalah daya.
    
     Berbeda dengan Suna. Ia selalu menikmati moment moment seperti ini. Ia tahu [Name] akan bergikir kalau ini hanya main main. Tapi itu adalah kesempatan. Uh jiwa nya terlalu Tsundere untuk mengungkapkan perasaan aslinya.
    
   "[Name] pulang ya? " Ucap Suna pelan. [Name] mengangguk. Mengusap surai sang suami lembut. Membuat jomblo di pojok sana menangis.
  
   Dan dengan itu Ray tidak akan menggangu kehidupan mereka lagi. Sama seperti hantu hantu yang sudah di usir para dukun itu.
  
    "Sudah kubilang kan, tidak akan ada yang bisa mendapatkan [Name] kecuali aku"
     
















Bersambung.
Holla👋.
Pakabar semua. Sekarang hari senin ya? Males banget harus tatap tatapan lagi sama laptop. Tapi semangat terus ya. Bay bay.

Nikah Muda [Sunaxreader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang