Yee double up!
Pertandingan nya sudah usai. Tak ada babak selanjutnya untuk Inarizaki. Tapi Suna dan sang istri masih ada di Tokyo.
Mereka memesan hotel. Dan tinggal untuk beberapa waktu di sana. Suna yang meminta. Ia fikir ini bagus untuk [Name] yang jarang liburan. Yeh dibWa ke pantai kek.
"Mau kemana?" Tanya [Name] saat melihat tuan nya hendak keluar dengan pakaian yang rapih.
"Menonton pertandingan" jawabnya. [Name] tersenyum lantas bangkit.
"Saya ikut" jawabnya. Suna mengangguk dan menyodorkan tangan nya. Setelah itu menggandeng istrinya keluar .
Sorak Sorai pendukung dari sekian banyaknak nya tim terdengar begitu meriah. Ditambah banyak sekali orang yang ada di bangku penonton. Ah melihat nya saja membuat [Name] sesak.
Katanya sekarang adalah jadwalnya Nekoma vs Fukurodani untuk memperebutkan posisi terbaik se tokyo.
"Burung hantu lawan kucing ya?" Ucap [Name]. Entah kenapa ia terkekeh pelan. Membuat Suna menatapnya heran. Yang dia dengar hanyalah kata 'kucing'
"[Name] suka kucing?" Tanya nya. [Name] menoleh. Mengedipkan matanya beberapa kali. Dan mengangguk meng iyakan.
"Tidak boleh! Kucing itu nakal. Dia akan mencakar mu" ucapnya. [Name] terkekeh lagi.
Cerita singkat, sebelum musim semi, Suna sempat punya pengalaman buruk dengan kucing. Sampai sampai di marahi tetangganya.
Saat itu kucing oren milik tetangga selalu datang ke rumah nya dan mencuri ikan di kolam halaman belakang. Awalnya Suna biarkan. Tapi lama lama kok keterusan.
Akhirnya karena kesal, Suna mengolesi hidung si kucing itu dengan parfum branded nya. Dia bilang "biar penciuman nya ngarah ke yang bau bau duit "
[Name] hanya tertawa saja melihat kelakuan suaminya. Tapi tak di sangka. Kucing itu mati besoknya. Dan tetangganya marah besar. Akhirnya Suna dan [Name] pergi ke rumahnya untuk meminta maaf.
Tidak sampai di situ. Saat melihat Suna, ibu tetangga malah marah dan ingin mengusir nya. Tapi setelah menjelaskan kebenaran nya. Sang ibu malah meminta maaf pada [Name]. Karena ikan yang di curi oleh kucing nya itu harganya gak main main.
Meski begitu Suna tetap ganti rugi. Ya itung-itung untuk meminta maaf.
Oke kembali ke sekarang.
"Tapi kucing lucu tau" ucap [Name]. Suna mendelik tajam.
"Tapi rubah itu kuat" bisik Suna tepat di telinga sang istri. Membuat [Name] seketika merinding.
"Sebentar, aku akan mencari minuman dulu" ucapnya . [Name] hanya mengangguk. Menatap kepergian sang kasih dengan senyuman. Alhamdulillah ya bund rumah tangganya makin harmonis.
"Ano, boleh duduk di sini?" Seseorang bersurai kelabu bertanya. [Name] mengiyakan. Sebab bangku yang di tunjuk bukan bangku suaminya.
"Aku sempat melihat mu saat pertandingan ku melawan Inarizaki" ucapnya. [Name] hanya mengangguk. Menunggu si pemuda melanjutkan kalimatnya.
"Ternyata kau sangat cantik tanpa masker" tambahnya sembari tersenyum manis. Maaf [Name] tidak tergoda.
"Terimakasih" jawabnya.
"Aku Sugawara. Anggota karasuno " Pemuda itu memperkenalkan dirinya. Oh [Name] ingat. Dia salah satu setter tim lawan kan?
"Oh. Aku [Name]," jawabnya.
"Ah, itu, emm, boleh aku berbicara sesuatu?" Sugawara. Pemuda itu masih gugup saat menatap [Name].
"Silahkan" ucap [Name].
"Em, jadilah pacarku" ucap Sugawara. Lah gimana ?
[Name] hanya tersenyum. Membuat sugawara ikut tersenyum.
"Maaf tidak bisa" jawab [Name]. Pupus sudah harapan nya. Padahal dia pikir [Name] tersenyum karena akan menerimanya.
"Aku sudah bersuami" lanjut [Name].
Dan panah tak kasat mata itu menusuk tepat pada jantung Sugawara.
"Sayang kenapa?" Tanya Suna saat tiba. Ia sebenarnya tahu semua yang terjadi pada istrinya. Orang dia perginya gak jauh jauh.
"Suna Rintarou?" Ucap Sugawara pelan.
"Ah ini suamiku. Sayang ini sugawara-san." Ucap [Name]. Suna tersenyum pada istrinya. Tapi saat netranya menatap Sugawara, tersirat sekali kebencian di dalam nya. Tatapan nya begitu tajam.
"Oya? Perkenalkan, aku suaminya" cukup sudah. Mendengar kata 'suami' membuat Sugawara semakin sakit hati.
"Ah baiklah. Kalau begitu saya pamit. Sampai jumpa" ucap nya berlari menjauh. Potek dah hati nya Suga. /Sama gua aja yu
"Cih, sebegitu gak lakunya ya orang orang karasuno sampe ngedeketin istri orang" ucap Suna. Gak tau aja ya, menggemar mereka banyak banget sampe nembus dimensi.
"[Name] ayo pulang" ucapnya. Ia sudah terlanjur kesal.
"Tapi pertandingannya?" Tanya [Name].
" Apasih! Mau liat yang sixpack - sixpack? Aku juga punya!" Jawabnya ngelantur. Menarik tangan gadis ya untuk kembali ke hotel.
Dan sore ini, [Name] tengah duduk di sofa. Sembari membaca novel yang ia beli tadi. Berkisah tentang seorang CEO muda yang menikah dengan gadis biasa saja.
Sesekali [Name] terlihat tertawa terbawa arus cerita. Kadang juga ia mengepalkan tangannya. Mungkin ikut kesal dengan tokoh tokoh yang ingin menghancurkan rumah tangga sang tokoh utama.
"[Name] sedang apa?" Suna yang merasa di acuhkan beranjak duduk di samping [Name].
"Membaca novel" jawab sang istri. Tapi atensinya dari buku tidak teralihkan.
Suna sedikit kesal. Ia menyandarkan kepalanya di bahu [Name]. Tangan nya terangkat memeluk [Name] dari samping.
"Bukunya tentang apa?" Tanya Suna. [Name] menutup bukunya. Dan beralih menatap Suna.
"Tentang CEO muda yang menikah dengan wanita biasa saja" Jawabnya . Suna mangut mangut.
"Lalu apa yang membuatmu berteriak tadi?" Tanya Suna. [Name] menunduk malu. Sungguh gara gara baper ia sampai tidak bisa kontrol.
"Ah itu, aku terbawa suasana" jawab [Name]. Suna merebut buku yang semula berada di tangan [Name]. Lalu bertanya bagian mana yang membuat [Name] berteriak tadi.
Suna mangut mangut. Sedangkan [Name] masih tersipu malu.
Tiba tiba saja Suna bangkit , melempar novel itu ke meja. Lalu menatap [Name] dengan seringaian.
Tubuhnya kian mendekat. Wajah Suna berhadapan langsung dengan wajah [Name] yang sudah memerah sempurna. Hingga hidung bangir keduanya saling bersentuhan.
Tiba tiba suna beralih ke samping. Meniup telinga [Name] yang membuat si empunya merinding.
"Let's play , baby girl " bisiknya dengan nada rendah.
Bluss~
Memerah sudah wajah [Name] dibuatnya. Dengan wajah polos tanpa dosa. Suna menjauh dari telinga [Name]. Merebahkan dirinya di sofa. Dengan kepala yang ia letakkan di paha sang istri.
"[Name] elus rambut ku" Pintanya. [Name] gelalapan. Tapi ia tetap melaksanakan apa yang di pinta suaminya.
Tangan Suna terangkat . Mengelus punggung [Name] dari dalam bajunya.
Oh sh*t. Author tidak bisa melanjutkannya. Semoga kalian baik baik saja ya!
Bersambung.
Jadi gitu. Suna nya mau niruin apa yang ada di novel . Tapi kok. Yasudah lah. Bay bay!
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah Muda [Sunaxreader]
Short Story"Selingkuh tuh milih milih dong. jangan sama yang kurus ceking kaya gak punya semangat hidup kek dia"-Suna "maafkan saya tuan"-[Name] [Name] dan Suna, pasutri muda yang bersatu karena permintaan terakhir sang nenek sebelum beliau meninggal...