[Name] Merapihkan rambutnya sembari berjalan keluar kamar. Tas kecil menggantung di bahunya. Wajahnya sedikit panik sebab ia bangun kesiangan dan belum menyiapkan sarapan. Terlebih lagi ia harus pergi ke arisan bersama mama Suna untuk menepati janjinya.
"Ah tuan maaf saya kesiangan" [Name] menunduk meminta maaf. Sedangkan Suna hanya mengacuhkan nya. Ini sudah 2 hari sejak hari dimana ia mendorong [Name] samapi terbentur ujung meja. Sejak hari itu suna tidak banyak bicara. Yah memang biasanya juga jarang ngobrol.
"Aku sudah membuat sarapan. Itu bekal untukmu" sebuah kotak makan siang tersuguh di meja makan. Dengan kartu ATM di atas nya. [Name] memiringkan kepalanya tak paham.
"Pakai saja. Kodenya tanggal ulang tahunku" jawab suna seakan memahami kebingungan [Name].
"Baik terimakasih" jawab [Name] memasukan kartu itu kedalam tas nya. Sedangkan kotak makan siang ia masukan ke kantung yang agak besar. Padahal di sana nanti juga bakan makan. Tapi ia tidak mau menolak pemberian majikannya. Terlebih ini masakan Suna sendiri. Pasti pemuda ituu mati matian membuatnya.
"Kalau begitu saya pamit ya" Ujar [Name] menunduk sekejap lalu berjalan menuju pintu dan keluar dari rumah. Suna hanya diam sampai [Name] benar benar keluar.
"Hati-hati sayang. Kalo ibu ibunya ngegibahin kamu. Bilang sama aku. Nanti aku gibahin balik" ujar suna di akhiri kekehan. Berjalan menuju meja makan lalu memasukan bekal makan siang ke dalam tas nya.
"Gak sarapan deh. Udah kenyang sama senyuman nya dek istri" ia kembali terkekeh dengan panggilan yang ia buat untuk [Name] barusan. Entah darimana ia bisa mendapatkan panggilan itu.
..........
[Name] tersenyum setiap kali ibu ibu itu memuji nya. Entah tentang penampilan, kecantikan, ada juga yang menawarkan nya untuk menikah dengan anak laki lakinya. Tapi mamah Suna dengan tegas menolaknya."Nak [Name], mending nikah sama anak saya. Dia pewaris tunggal perusahaan besar loh" [Name] hanya tersenyum canggung.
"Ish anak mu kan masih umur 3 tahun!" Bantah mama suna kesal. Kalau tahu begini keadaan nya. Ia gak mau ngajak [Name]. Padahal tadinya dia berniat untuk menyombongkan nya pada yang lain. Eh malah dia sendiri yang kerepotan.
"Ibu ibu dengar ya. [Name] itu menantu saya. Istrinya Rintarou. Jadi jangan di jodoh jodohin ya!" Seru Mama suna tegas. Membuat ibu ibu itu mendengus kecewa.
Saat sesi makan makan Mamah Suna keheranan karena [Name] justru malah membawa bekal makanan. Padahal mereka arisan di Restoran mewah.
"[Name] kok bawa bekal?" Bisik mamah Suna pelan. [Name] hanya tersenyum.
"Rintarou yang membuat nya. Jadi aku mau mengapresiasi masakannya" jawab [Name] lembut. Membuat ibu ibu itu heboh sendiri ada yang sirik karena belum terima kalau [Name] sudah menjadi istri suna. Tapi ada juga yang mendukung ship [Name] Suna.
"Uh kalo pengantin baru dunia emang serasa milik berdua ya" ujar ibu 1
"Iya saya juga dulu begitu, ah jadi kangen masa muda" timpal ibu 2
"Itu enak?" Mamah suna masih belum percaya kalau itu masakan Suna. Karena selama hidupnya ia belum pernah melihat suna memasak. [Name] tersenyum. Memasukan sesuap kare itu kemulut nya.
Seketika ia merinding dengan rasanya. Pedas dan asin nya begitu terasa. Tapi tidak bisa melebur menjadi satu. Entah kenapa.
"Tidak enak ya?" Tanya Mamah Suna. [Name] menggeleng dengan senyuman. Terus memasukkan sesendok demi sendok makanan itu kedalam mulutnya. Walau ia harus menahan rasanya yang uh luar biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah Muda [Sunaxreader]
Kısa Hikaye"Selingkuh tuh milih milih dong. jangan sama yang kurus ceking kaya gak punya semangat hidup kek dia"-Suna "maafkan saya tuan"-[Name] [Name] dan Suna, pasutri muda yang bersatu karena permintaan terakhir sang nenek sebelum beliau meninggal...