-7-

5.5K 784 160
                                    

      "Jadi harus kita apakan?" Tanya Suna menatap [Name] bingung

      "Di tidurkan mungkin. Dia terlihat tidak nyaman" ujar [Name].

      "Dia kedinginan" ujar Suna lagi

      Bayi berusia 1 tahun yang kini tengah di tatap [Name] malah diam saja menggenggam jari telunjuk [Name] yang disodorkan nya.

    "Memangnya ini anak siapa tuan?" Tanya [Name]. Menarik bayi otu kedalam pangkuan nya.

    "Anak tetangga yang kemarin. Dia menitipkan nya pada ku" jawab Suna. Mengambil handphone nya lalu memotret bayi itu. Memfoto bayi sekalian sama [Name] nya.

     Memang benar, tadi pagi, mama nya Yuki datang dengan raut wajah khawatir. Lalu menitipkan anaknya. Dan berjalan dengan tergesa-gesa. Suna pikir mungkin anaknya masuk rumah sakit lagi. Jadi dia tidakka banyak bertanya

    "Ibunya yuki? "Tanya [Name]. Suna mengangguk.

    "Yuki kan anak terakhir" gumam [Name]. Berjalan menuju dapur untuk mencari sesuatu yang bisa ia berikan pada bayi imut itu.

    "Em, Tuan, kulkas kita kosong" ujar [Name].  Suna menoleh lantas menyuruh [Name] untuk siap siap . Belanja lagi nih.

     [Name] memakai jaket nya. Akhir akhir ini dingin sekali. Mungkin karena sebentar lagi musim dingin akan tiba. Wah, musim dingin pertamanya sebagai istri dari Suna Rintarou.

    "Dia minum susu?" Tanya Suna . [Name] mengangguk. Sedikit membenarkan posisi bayi itu di gendongan nya. Namanya tidak tahu. Kata suna ibu itu hanya menitipkan lalu pergi. Tidak memberitahu namanya.

    Suna itu tuan muda, kaya raya, pewaris tahta. Jadi bebas lah, apa yang dia mau dia ambil. Lagian supermarket nya juga punya dia.

   Troli nya sudah penuh dengan segala macam barang dan sayuran. Susu juga Snack dan minuman. Kali ini cuman satu troli. Suna yang membawanya.

   "Na~" bayi yang sedari tadi diam itu sekarang mengoceh. Menunjuk nunjuk ke arah beberapa biskuit. Seperti ingin mengambilnya.

    "Eh kamu mau?" [Name] tanpa pamit segera berjalan ke rak biskuit. Lalu diam di sana untuk memilih. Meninggalkan Suna yang masih menatapnya datar.

     "Sabar dek, kaum istri emang gitu" ujar bapak bapak yang berdiri di sampingnya . Tangan nya penuh dengan totebag dengan tulisan brand ternama.

      "Mereka belanja nya lama. Gak mikirin kita yang cape nungguin mereka" ujar bapak itu lagi.

     "Kayanya berlaku sama bapak doang deh" ujar Suna. Bapak itu mendengus sebal.

     "Istri saya baik banget. Saking baik nya sampe gak pernah minta barang branded. Padahal saya banyak duit" ujarnya berjalan ke arah [Name] sembari mendorong troli.

      "Dih sombong!" Dengus bapak itu.

    "[Name] beli apapun yang kau mau" ujar Suna. [Name] yang tengah menunduk segera menoleh.

     "Apapun. Ambil saja" jelas Suna lagi. [Name] mengangguk.

     Suna merentangkan tangannya . Kelepasan dia mau meluk [Name]. Hanya saja gadis itu tak peka. Dia malsh menyerah kan bayi itu ke Suna. Dia pikir Suna ingin menggendongnya.

     "Tangan nya jangan begitu Tuan!" Seru [Name]. Suna segera membetulkan nya.

      "Tunggu apa lagi? Sana, cari apa yang kaumau!" Seru Suna. [Name] mengangguk dan menunduk . Pamit. Dimata Suna. [Name] seperti anak kecil yang di beri uang jajan lebih. Lucu sekali.

Nikah Muda [Sunaxreader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang