Jangan lupa vote nya yaa!
Arisan, satu kegiatan yang bakalan biasa aja kalau yang ngejalanin nya bapak bapak. Tapi akan luar biasa kalau ibu ibu pesertanya.
Seperti malam ini. [Name] duduk di antara ibu ibu yang tengah mengobrol. Suara tawa renyah terdengar begitu ceria. Diiringi lelucon dan jangan lupa gibah.
Acaranya dimulai pukul 3 sore tadi. Tapi sampai sekarang tidak kunjung bubar. Ya namanya ibu ibu. Mungkin reunian.
[Name] sibuk dengan pikirannya sendiri. Tadi siang, Mama Suna menelfon dan meminta tolong untuk membantunya menyiapkan makanan untuk arisan . Jadinya dia pergi ke rumah Mertuanya karena acara tersebut dilaksanakan di rumahnya.
Tapi ia tak menyangka kalau akan selama ini. [Name] pikir dia hanya membantu memasak dan beres beres. Bukan malah ikut di ajakin nge gibah. Kalo mau ngegibah mah sama suna juga jalan ya?
Karena [Name] itu mantu idaman. Ia tak mau mengecewakan sang mertua. Jadi akhirnya dia menurut saja. Sampai sekarang. Pukul 8 malam. Suna pasti sudah pulang. Dan [Name] tidak ada di sana. Makan malam juga belum ia siapkan.
[Name] makin gelisah di buatnya. Jam sudah menunjukkan pukul setengah 9. Bagaimana ini? Suna juga tidak menghubunginya. [Name] takut Suna tidak makan malam. Itu akan sangat mengganggu stamina nya bukan?
"Kak [Name], kalau mau pulang, pulang aja gapapa" bisik adik Suna. [Name] menoleh.
"Memangnya boleh?" Tanya [Name]. Gadis bermata sipit itu hanya mengangguk.
"Biar aku yang memberitahu mama nanti" ucapnya.
Akhirnya [Name] bisa bebas dari kerumunan ibu ibu yang masih ngotot mau menjodohkan [Name] dengan anak laki-lakinya. Padahal sudah tau [Name] punya Suna.
Berjalan cepat dengan beberapa bahan masakan. Ia sempat mampir ke kedai untuk membeli beberapa makanan instan. Setidaknya untuk malam ini.
Saat sampai [Name] segera membuka gerbang. Berjalan pelan. Lampu teras menyala. Tandanya Suna sudah pulang. [Name] merasa bersalah.
Membuka pintu, gadis itu dengan segera nya membuka sepatu dan berjalan menuju dapur.
"Eh?"
Betapa terkejutnya dia karena melihat pemuda yang ia khawatir kan justru tengah memasak. Dan tidak sendirian. Mereka tampak begitu riang dan saling bekerja sama.
Orang yang duduk di meja makan itu tampak begitu fokus dengan lobak yang tengah di potongnya. [Name] jadi heran sekaligus nyesek secara bersamaan.
"[Name]?" Suna juga sama kagetnya. Ia tak menyangka gadis itu akan pulang secepat ini. Setelah tahu [Name] di ajak arisan sama mamanya. Dia langsung tau kalau [Name] akan pulang larut malam. Atau bahkan sampai menginap di sana. Tapi siapa sangka ternyata [Name] pulang malam ini juga.
"Ah maaf mengganggu" ujar [Name] menunduk hendak berlari ke luar dari dapur. Namun suara seseorang menghentikan nya.
"Kau gadis yang waktu itu?" [Name] menoleh dengan gerakan terpatah patah. Entah harus menjawab apa dia tidak tahu.
"Wahh!! Tak disangka kita akan bertemu lagi ya!!" Serunya. [Name] hanya tersenyum canggung.
"Kau mengenalnya?" Tanya Suna, Atsumu mengangguk dan berjalan mendekat ke arah [Name]. Dan berdiri di sampingnya.
"Ya, aku pernah bertemu dengan nya" ucap Atsumu. Osamu pun mengangguk saat Suna menatapnya.
"Nah, siapa namamu? Biar ku bujuk tuhan untuk menuliskan namamu di lahul Mahfuz ku" lahh kok jadi begini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah Muda [Sunaxreader]
Short Story"Selingkuh tuh milih milih dong. jangan sama yang kurus ceking kaya gak punya semangat hidup kek dia"-Suna "maafkan saya tuan"-[Name] [Name] dan Suna, pasutri muda yang bersatu karena permintaan terakhir sang nenek sebelum beliau meninggal...