Suna celingukan, mencari-cari Jersey nya yang sebelum mandi tadi ia simpan di atas kasur di kamarnya. Berhubung kamar mandi di kamarnya dipakai oleh sang istri, akhirnya Suna mandi di kamar mandi satunya. Tapi kok Jersey nya bisa ilang.
"Sayaaang! Kamu liat Jersey aku gak?" Suna berteriak dari dalam kamar, ia enggan keluar kamar pasalnya dia tidak memakai baju.
Beberapa kali di panggil, [Name] tidak kunjung menyaut. Akhirnya Suna berjalan keluar kamar dan mencari [Name] ke dapur.
Dan terlihat lah bidadari nya tengah duduk dengan segelas susu di genggaman.
"Sayang jer---eh?" Suna terperangah. Melihat baju yang dipakai Istrinya. Lah itukan Jersey nya?
"Pinjam, hehe" jawab [Name] diakhiri senyuman. Suna menghembuskan nafas pelan.
"Tidak apa, kau cocok memakai nya" ucap Suna, mendudukan diri di kursi samping istrinya.
"Tentu saja! Aku kan istrinya Suna Rintarou" Ujar [Name] dengan bangga. Suna mengangguk dan mengelus surai sang istri.
"[Name] maaf ya, kamu sering di katain punya pacar tipes kalau sedang jalan-jalan bersamaku" Lirih Suna. [Name] terkekeh pelan.
"Ah jangan pikirkan itu" tukas [Name].
Melihat [Name] dengan bajunya, Suna jadi berfikir yang iya iya.
"Sayang coba kamu mendongak" [Name] menurut.
"Lalu usap lehermu pelan. Jangan lupa tutup matamu" [Name] menurut melakukan apa yang diminta suaminya.
"[N- Name]" lirih Suna. [Name] membuka matanya .
"Yatuhan, sayang kamu tidak apa apa kan?" Seru [Name]. Ia panik melihat suaminya mengeluarkan darah dari hidung.
"Sayang, apa kamu pusing? Atau sakit ?" Lanjut [Name]. Mengusap pipi suaminya.
Suna hanya menggeleng pelan. Pagi pagi di suguhi bidadari ternyata kurang baik untuk jantung ya.
........
"Mau takoyaki" Ucap [Name]. Suna mengangguk.
"Mau dango juga" Si pemuda mengangguk lagi.
"Ada lagi?" Tanya Suna .
"Pie susu" Suna mengangguk.
"Yosh. Tunggu ya, Aku akan segera pulang" ucap Suna. Ia berjalan keluar tapi suara [Name] menghentikan nya.
"Ikut" Suna menoleh.
"Tidak! Disini saja" tegas Suna.
"Ikuut" ujar [Name] dengan puppy eyes nya. Suna gakuat. Akhirnya dia mengiyakan saja permintaan istrinya.
Berjalan menyusuri jalanan kota yang ramai. Mencari beberapa makanan, juga aksesoris yang nampak indah di penglihatan.
Suna tak peduli mau seberapa pun uang yang harus ia keluarkan untuk istrinya. Yang terpenting adalah kebahagiaan [Name] dan jabang bayinya.
Beberapa kantong kresek suna genggam di tangan kanan. Tangan kirinya dengan setia menggandeng tangan Istrinya. Seolah berkata pada semua orang kalau wanita cantik itu sudah menjadi miliknya.
"Seperti enak ya?" [Name] berhenti melangkah. Menatap beberapa orang yang tengah melahap makanan nya di dalam cafe.
Seolah paham dengan ucapan istrinya. Suna segera menggandeng [Name] untuk berjalan masuk ke dalam cafe.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah Muda [Sunaxreader]
Short Story"Selingkuh tuh milih milih dong. jangan sama yang kurus ceking kaya gak punya semangat hidup kek dia"-Suna "maafkan saya tuan"-[Name] [Name] dan Suna, pasutri muda yang bersatu karena permintaan terakhir sang nenek sebelum beliau meninggal...