Prolog

10.6K 842 62
                                    

*Semua isi dalam cerita ini adalah milik escoutemoi. Dan saya sudah mendapatkan ijin untuk meremake cerita ini ke versi Nomin(●♡∀♡)

*Noted : Jika ada typo dan nama karakter belum diubah bisa dikomen ya^^

Bisik-bisik masyarakat terdengar begitu intens dengan kedatangan beberapa prajurit kerajaan di sekitar mereka. Para wanita dan lelaki paruh baya menepi untuk melindungi diri dari rombongan kerajaan dengan kuda-kuda dan peralatan yang besar. Sedangkan beberapa anak di bawah umur tidak di perbolehkan untuk keluar dari rumah mereka.

Setiap kedatangan rombongan kerajaan kesekitar mereka menjadi gambaran yang menakutkan bagi masyarakat di Desa ini. Mereka adalah rakyat yang terisolasi, berada di tempat yang cukup jauh dari kerajaan membuat mereka sedikit tidak di perhatikan.

Wajah ketakutan, tubuh gemetar dan meninggal seketika karena rasa takut yang begitu tinggi saat rombongan prajurit kerajaan datang adalah gambaran biasa bagi rakyat desa Bucheon. Letak tempat mereka yang jauh dari Istana membuat beberapa prajurit kerajaan menjadikan tempat ini sebagai pelampiasan kepenatan mereka saat berada di istana.

Pembunuhan, pemerkosaan wanita dan pria cantik, perampokan, hingga tindakkan asusila seperti memotong alat kelamin milik seorang pria adalah beberapa hal yang prajurit kerajaan lakukan di Desa Bucheon. Bahkan Mungkin Raja tidak tahu akan keberadaan desa ini yang masih menjadi wilayah pertangung jawaban Kerajaan.

"Raja Akan melakukan perjalanan menuju China pada malam ini dengan melewati Desa kalian. Jangan keluar rumah dan matikan obor kalian pada malam hari! Buatlah Desa ini seolah menjadi Desa mati tanpa penghuni sedikitpun di dalamnya! Kalian mengerti!"

Salah seorang prajurit bertubuh besar dengan kulit kecoklatan berteriak dengan sepasang matanya yang tajam.

Seakan tersihir, seluruh masyarakat menunduk patuh tanpa berani mengangkat kepala.

"Apa yang mereka lakukan?" desis Jaemin kesal. Wajah cantik dengan sepasang mata indah dan bibir tipis berwarna pink cerah itu menatap penuh marah para prajurit kerajaan dari jarak 3 meter tempatnya berdiri.

"Pelankan Suaramu, Na Jaemin!" gumam Haechan dengan menutup mulut Jaemin. helaan nafas pasrah keluar dari bibir lelaki tampan bernama Lee Haechan itu.

"Kita harus segera kembali, Hyung! sebelum ayah mu menyadari kau hilang. Kau masih dalam masa hukuman" Chenle berujar. Jaemin menatap kesal lelaki manis itu dan menggerutu kecil.

"Jangan ingatkan aku tentang itu. Mereka harus segera di beri pelajaran, tidak bisa selamanya mereka menindas kita seperti itu! Raja harus segera tahu akan keberadaan kita dan Desa kita!"

Jaemin beranjak, dan berjalan dua langkah dengan menghentakkan kaki yang kencang, sebelum sebuah tangan menarik dan menjegal langkahnya.

"Hey!!!"

"Siapa disana?"

Chenle, Haechan, serta Jaemin yang mulutnya tengah di bekap oleh sebuah lengan besar membulatkan kedua mata mereka dengan kaget saat seorang Prajurit berteriak.

Jaemin memutar kedua bola matanya , mengadah guna mengetahui siapa yang berani menarik dan membekap mulutnya seperti ini.

"A... Ayah" Gummanya lirih.

Tuan Na menatap sang putera cantiknya dengan tatapan tajam, membuat Jaemin memejamkan sepasang matanya dengan takut.

"Siapa disana?" Lagi salah seorang prajurit berteriak.

Mbeeekk......

Dengan cepat Tuan Na melempar seekor anak kambing yang kebetulan ada tidak jauh dari tempat mereka berdiri.

Eternal (Nomin Remake)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang