*Kalau ada tokoh/ nama yang belum diganti atau yang bikin kalian bingung bisa komen ya^^
Ketidakadanya kabar dari Raja Lee, membuka celah bagi Selir Bae dan para pengikutnya untuk membuat issue lain yang memunculkan konspirasi baru serta keresahan rakyat. Belum selesai konspirasi akibat pasangan Raja, kekisruhan timbul dari wabah penyakit baru hingga kekeringan yang menyerang beberapa Desa.
Beberapa petugas yang di perintahkan oleh Ibu Suri telah meneliti kebeberapa Desa yang mengalami hal tersebut, dan tidak menemukan kejanggalan apapun akibat dari kekeringan yang terjadi. Kekeringan disaat Musim Hujan memang terdengar aneh, itulah mengapa Ibu Suri mengirim beberapa penjaga kesana untuk memastikannya. Para tabib yang dikirim untuk mengatasi wabah yang tengah terjadi juga kembali tanpa kabar memuaskan.
Dan seorang profokator di tengah masyarakat, tengah bersiap mengumpulkan warga untuk membuat keluhan langsung ke Istana.
Ibu Suri telah berusaha sebaik mungkin ditengah tubuhnya yang semakin rapuh. Ketidakberadaan Pangeran Hyunjin juga membuat resah hingga kesehatan Ibu Suri semakin menurun. Para Mentri mulai mengeluhkan tentang kebijakkan sang Raja, hingga ruang sidang terdengar riuh dengan bisik-bisik membandingkan kinerja Raja dengan Pangeran Hyunjin.
Suara mereka terdengar seperti kumpulan semut-semut yang tengah ribut hingga membuat Ibu Suri semakin tertekan dan merasa pusing. Beliau telah berteriak meminta mereka untuk diam, namun mereka tidak mendengarkan sedikitpun. Wajah-wajah yang keras dengan urat menonjol membuat kesadaran Ibu Suri diambang batas dan hampir terjatuh jika saja Pangeran Hyunjin tidak datang tepat waktu dan menjadikan tubuhnya sandaran bagi tubuh Ibu Suri yang sudah melemah.
Di tatapnya para Mentri itu dengan tatapan tajam yang menusuk dan menggebrak meja di hadapannya dengan begitu keras.
"LANCANGNYA! BEGINIKAH CARA KALIAN MENGHADAP KEPADA IBU SURI?"
"Pangeran, kami ha-"
"Apa aku memintamu untuk bicara?" Pangeran Hyunjin melirik sengit salah seorang Mentri yang hendak protes. "Kalian tahu, berapa banyak keluarga Istana yang akan mati dengan opini dan hasutan buruk dari mulut kalian yang kotor itu? Berhenti untuk membandingkan Yang Mulia Raja dengan diriku!"
Pada akhirnya, sidang berakhir dengan hal apapun yang belum terselesaikan dan semakin membuat nama Pangeran Hyunjin sendiri di sanjung akibat sikap heroiknya.
Ibu suri hanya diam disepanjang jalan dengan Pangeran Hyunjin menuntunnya untuk kembali ke Paviliunnya. Dalam pikirannya, wanita tua itu memikirkan banyak hal termasuk takdir dan nasib Raja Lee kedepannya kelak jika tidak menemukan Permaisurinya. Apa yang baru saja Pangeran Hyunjin lakukan, bukan membuatnya merasa tenang justru semakin gelisah. Dari dalam hatinya, beliau hanya bisa berharap Raja segera kembali dan mengisi kekosongan yang telah lama beliau tinggalkan.
"Hal seperti itu tidak akan terjadi lagi, Ibu Suri."
Mereka telah sampai di depan Pavilliun Ibu Suri disaat Pangeran Hyunjin mulai membuka suaranya. Dia tersenyum dengan lembut menatap wajah lelah dan letih sang Nenek yang terlihat penuh tekanan. Pangeran Hyunjin menyingkap futon sutera dan merapikan posisi bantal yang akan di tiduri oleh Ibu Suri agar beliau nyaman dan menutupi tubuh ringkih itu dengan selimut yang hangat.
"Saya mendengar pembicaraan Ibu Suri dengan Ratu Victoria beberapa Minggu lalu, dan memutuskan untuk pergi dengan peperangan yang terjadi terhadap diri saya. Oh benarkah jika Ibu Suri berharap anak dari seorang Selir tak bermartabat ini tidak ada? Mungkinkah itu yang terbaik? Tapi kenapa? Kenapa harus salah terlahir dari seorang wanita yang tidak pernah diharapkan? Pertanyaan-pertanyaan seperti itu muncul dalam pikiran saya dan membuat saya merasa kecewa. Saya sedih, hati saya terluka dan sakit. Lebih sakit dari sebuah pedang yang telah menembus jantung saya. Nenek, bisakah saya memanggil Ibu Suri sesering itu tanpa rasa canggung? Seperti Yang Mulia Raja. Bisakah Ibu Suri memberikan kasih sayang yang sama kepada saya? Saya sungguh tidak menginginkan apapun kecuali ketenangan dan kasih sayang, Ibu Suri."
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal (Nomin Remake)
FanfictionRemake story by @escoutemoi on Wattpad Na Jaemin adalah seorang pemberontak dari desa terisolasi Bucheon. Lee Jeno adalah seorang Raja kesepian. Perbedaan kedudukan, dan ramalan menggariskan mereka bertemu dalam suatu lingkaran takdir. ❗ BxB