17

4.1K 508 26
                                        

*Kalau ada tokoh/ nama yang belum diganti atau yang bikin kalian bingung bisa komen ya^^

Hukuman telah di putuskan.

Chenle dan Hyunsuk di jatuhi hukuman mati sedangkan Pangeran Hyunjin di larang keluar dari rumah seumur hidupnya, tanpa boleh ada yang memberi makanan dan minuman.

Selir Bae tidak bereaksi apapun mendengar hukuman puteranya telah di jatuhkan. Sedangkan Minkyung terus mencari keberadaan Pangeran Hyunjin hingga membuatnya jatuh sakit.

Beberapa hari setelah putusan, Istana kembali ramai dengan penangkapan Bangsawan Son dan Selir Bae.

Ingat kasus wabah penyakit baru, dan kekeringan yang menimpa beberapa Desa ketika Jeno baru kembali? Selir Bae terbukti ada di balik itu semua, sesuai atas pengakuan Bangsawan Son sebagai saksi, dan Bangsawa Son sendiri tertangkap atas penyalahgunaan kerja prajurit atas penindasan yang dilakukannya di Desa Bucheon.

Jeno merasa lega atas penangkapan itu. Ia merasa lebih bisa tenang bertemu dengan Jaemin karena kasus penindasan atas Desanya telah selesai. Jeno juga mulai mengakui Desa Bucheon sebagai bagian dari kerajaan dan membantu warga untuk kembali membangun desa itu.

Malam hari setelah semua pekerjaannya di Istana selesai, Jeno yang berniat akan kembali ke Pavilliunnya, namun langkahnya terhenti ketika ia melihat Minkyung yang tengah duduk sendiri di taman Istana.

Ia memperhatikannya beberapa saat, berpikir haruskah ia menghampirinya atau tidak? Dan Jeno menemukan dirinya tidak berbuat apapun saat kilasan masa lalu datang, mengingatkannya tentang apa yang telah mereka rampas selama ini dari hidupnya.

Kasih sayang Ayahnya.

"Puteri Minkyung, apa yang sedang anda lakukan disini? Anda sedang sakit."

Jeno melihat seorang Dayang datang mendekati Minkyung dan mengajaknya kembali masuk ke dalam Pavilliunnya. Tetapi Minkyung menolak, dia berkata ingin menunggu Pangeran Hyunjin yang beberapa hari ini sudah tidak datang menemuinya.

Mendengar jawaban polos anak itu, tiba-tiba Jeno merasa perasaannya tidak menentu. Ia jadi memikirkan keadaan Minkyung yang tidak lagi mempunyai siapa-siapa di dalam Istana ini saat Selir Bae yang berada di dalam tahanan dan menunggu putusan hukuman untuk dirinya sendiri, dan Pangeran Hyunjin yang berada di dalam rumahnya tanpa bisa bergerak kemanapun.

Bukankah dirinya juga sama seperti Minkyung di usia itu? Sama-sama kesepian tanpa kasih sayang.

"Yang Mulia?"

Tersadar dari lamunannya. Jeno menemukan Ratu Victoria di hadapannya. Ia tersenyum dan membungkuk kecil menyapa sang Ibu.

"Apa yang sedang Ibu lakukan disini?" Tanya Jeno. Kini mereka berjalan beriringan dan Jeno memilih melupakan perasaan Iba nya kepada Minkyung.

"Mengunjungi Pavilliun Ibu Suri. Beliau mengeluhkanmu yang tidak lagi sering berkunjung ke Pavilliunnya."

Jeno tertawa mendengar aduan itu. Kesibukkannya membuat dirinya cepat lelah dan lupa akan kunjungan rutin yang biasa di lakukannya ke Pavilliun Ibu Suri.

Setelahnya susana menjadi hening. Jeno memperhatikan ekspresi Ibunya dari samping. Setelah penangkapan Selir Bae, sang Ibu tidak pernah berkomentar apapun, Jeno juga tidak melihat ekspresi lega dan bahagia dari wajah cantik itu.

"Apakah Ibu bahagia?" Tanya nya. Ratu Victoria hanya tersenyum. Mengerti dengan jelas akan pertanyaan singkat yang puteranya tanyakan. "Semua sudah berlalu. Aku sudah membalas rasa sakit Ibu, rasa sakit kita, dengan memberinya sebuah hukuman yang setimpal. Lusa, putusan hukuman untuk wanita itu akan di berikan."

Eternal (Nomin Remake)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang