gaby menurunkan koper kecilnya dari bagasi taksi online yang ditumpanginya, handphonenya sudah dimatikan semenjak gabriel menghubunginya tadi.. dengan segera dia berjalan menuju tempat check in, namun genggaman pada pergelangan tangannya membuatnya menoleh dan mendapati gabriel menatapnya marah, keringat di seluruh wajah dan bajunya tidak mengurangi kegantengan nya saat itu
"ga.." gaby kaget, bukan kaget, lebih dari kaget! gabriel didepannya dan memandangnya marah, dan ini sangat menakutkan untuk gaby
"bisa ya lo boongin gue!" bentak gabriel, yang langsung mendapat perhatian dari beberapa penumpang yang melewati mereka
"ga gue bisa jelasin" gaby tau dia salah namun dia tidak bisa mengatakannya sekarang atau semua rencana nya hancur
"gue ikut atau lo gaboleh pergi" ancam gabriel
dan saat inilah gaby tau riwayatnya sudah tamat, dia tidak mungkin menunjukkan muka gabriel dihadapan paolo, atau hubungannya akan berakhir, dan dia juga tidak mau pulang dan membatalkan rencananya, selama beberapa menit dia diam dan mendapati dirinya bingung dengan pilihan yang diberikan gabriel. sial dia membenci situasi ini!
"ga jangan gitu dong, paolo bakal marah kalo dia tau gue bawa lo" suaranya sudah serak dan dia sudah siap menangis
"gue pastiin paolo gatau ada gue, tapi lo gaboleh sekamar sama dia atau gue bakal.."
"deal" potong gaby, dia sudah tidak bisa berdebat lagi karna pengumuman maskapai yang dinaikinya akan menutup check in sebentar lagi
gaby meninggalkan gabriel yang masih memandangnya begitu marah dan memilih melakukan check in secepat mungkin, dengan tidak ada bagasi dan hanya menggunakan bagasi kabin memudahkan proses check in nya. setelah mendapatkan ticketnya gaby memandang takut gabriel dan benar saja wajah merah padam dan genggaman kuatnya dikoper gaby menandakan pria itu sedang menahan emosinya.
"ga.. gue.." gaby ingin menjelaskannya kepada gabriel namun pria itu sepertinya benar-benar tidak bisa diajak bicara untuk sekarang
"not now gaby" geram gabriel
gaby tau gabriel benar-benar marah hanya dengan mendengar pria itu menyebut namanya, dan itu membuat suasana canggung diantara mereka berdua, gaby yang sibuk memainkan ujung rambutnya dan gabriel yang berusaha sibuk melihat kearah lain, pikiran mereka berkecamuk dan tanpa sadar mereka tidak mendengarkan panggilan boarding pesawat mereka, ibu-ibu yang duduk disebelah gaby memandang ticket yang dipegang gadis itu dan menepuk pelan bahu gaby
"dek.. pesawatnya udah mau boarding tuh" tegurnya sopan
"ah astaga makasih bu" dengan tergesa gaby menyeret gabriel menuju gate keberangkatan mereka
didalam pesawat untunglah gabriel duduk beberapa bangku dibelakang gaby, namun sebelum pesawat tinggal landas gabriel sudah berada di sisinya
"ga, bapak-bapak tadi yang disini kemana?" tanyanya heran
"gue suruh pindah belakang" jawabnya tanpa memandang kearah gaby
mereka menikmati penerbangan itu dalam diam, sesekali gaby mencuri pandang ke arah gabriel yang diam seribu bahasa.
Welcome to Kuala Lumpur
Kuala lumpur international airport 2"cowo lo jemput dimana" ketus gabriel
"dia gabisa jemput ga.. dia suruh gw langsung ke hotel nanti malem dia samperin gue katanya" gaby tertunduk, dia tak tau bagaimana perasaannya saat itu, kecewa karna paolo tidak menjemputnya dan lega karna ada gabriel di sisinya
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Gaby!
RomanceTumbuh besar bareng Gaby adalah salah satu hadiah terbaik dari tuhan, gue yang udah jatuh cinta sama dia seumur hidup. cuma Gaby yang gue cinta dan gue mau, tapi sayangnya masa lalu Gaby yang ga begitu baik bikin dia trauma untuk nutup hati serapat...