Chapter 7 - The Orientation

40 1 0
                                    

untuk saat ini hal yang bisa dilakukan gabriel adalah fokus pada acara orientasi mahasiswa di fakultasnya, sebagai ketua BEM posisi gabriel memanglah sangat terpandang, semua panitia mengenakan atasan berwarna putih dan jeans biru, dan sudah jelas...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

untuk saat ini hal yang bisa dilakukan gabriel adalah fokus pada acara orientasi mahasiswa di fakultasnya, sebagai ketua BEM posisi gabriel memanglah sangat terpandang, semua panitia mengenakan atasan berwarna putih dan jeans biru, dan sudah jelas geng gabriel menjadi sorotan para mahasiswa baru

acara itu dimulai pukul 6 pagi, gabriel sebagai ketua BEM memberikan sambutan dan membuka acara, setiap prodi memiliki perwakilan panitia, putra dan adit mengambil alih mahasiswa baru jurusan arsitektur, sedangkan mario ditugaskan mengambil alih mahasiswa jurusan teknik mesin bersama dodi

acara berjalan lancar hingga pukul 9 pagi semua mata memandang ke satu titik dan tak lagi fokus pada pemateri yang sedang menyampaikan presentasinya, tak terkecuali para panitia pun mengikuti pandangan ke arah yang sama, giselle datang dengan menggunakan kaos putih dan celana panjang hijau, namun wajah bule nya tetap membuat semua orang terpana. dengan dandanan seadanya ia berlari kecil menuju gabriel yang berada di pojok ruangan

teguran pemateri agar peserta memperhatikan presentasi membuat sebagian mahasiswa baru dan panitia memberikan fokus kedepan lagi, namun tidak dengan mario yang tetap memandang tajam ke arah giselle dan gabriel, untuk apa mereka mengobrol begitu lama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

teguran pemateri agar peserta memperhatikan presentasi membuat sebagian mahasiswa baru dan panitia memberikan fokus kedepan lagi, namun tidak dengan mario yang tetap memandang tajam ke arah giselle dan gabriel, untuk apa mereka mengobrol begitu lama

getaran ponsel mario mengembalikan lagi perhatiannya, dilihatnya nama gabriel muncul dan ternyata lelaki itu sudah melambai kearahnya, dengan segera mario berlari kecil menuju gabriel

"kenapa gab?" tanya mario

"giselle bakal gantiin tugas dodi, lo bimbing ya. anak-anak teknik mesin lain nya pada gamau untung aja ini anak bisa dihubungin" jawab gabriel sambil mengusap kepala giselle yang membuat kecemburuan hampir seluruh mahasiswa dan mahasiswi diruangan itu

"kenapa?" tanya mario dengan nada jutek sambil melihat ke arah giselle

giselle hanya memberikan tatapan tak peduli dan tetap menempel pada lengan gabriel

"lo cuek banget yo, dia temen se team lo loh, liat mukanya udah putih daritadi ngeluh sakit perut gitu ke gue" jawab gabriel dengan wajah kesal, bukannya tidak peka, ia pun tahu sedari tadi pikiran mario entah kemana terlebih ketika giselle datang dan seluruh perhatian lelaki itu ditujukan pada gadis disampingnya.

mario tak menjawab apapun yang gabriel katakan, ia menggaruk belakang kepalanya karena malu akan ulahnya yang begitu cuek, dan sudah seharusnya ia lebih fokus pada acara ini.

jam makan siang pun tiba, semua mahasiswa diberikan nasi kotak dan menikmatinya, sedangkan panitia berkumpul di ruang BEM untuk makan selama 15 menit. tidak seperti gaby yang begitu manja, giselle memiliki kepribadian yang begitu supel dan sederhana, membuat semua laki-laki berebut duduk di sisinya, untung saja gabriel menarik calon adiknya itu dan mengajaknya makan bersama gengnya, setelah semua panitia mengetauhi giselle sebagai adik gabriel tak heran tak ada yang cemburu melihat kedekatan mereka berdua, kecuali mario.

"yo itu ayam kecap berubah haluan jadi ayam geprek deh lama-lama" sindir adit melihat mario hanya mangacak-acak nasi kotaknya tanpa mengalihkan pandangan tajamnya kepada giselle

giselle melihat mario dengan sinis, kesal rasanya selalu diberikan pandangan intimidasi mario seperti ini, kapanpun dan dimanapun! dia tak ingin merusak acara hari ini karena sikap mario terhadapnya maka ia memberanikan diri untuk berbicara 4 mata dengan nya

"ikut gue" tanpa menunggu respon mario, giselle sudah menarik tangan mario untuk menjauh dari kerumunan dan menuju ruangan sebelah

"lo ada masalah apa sama gue" sambil melipat tangannya didepan dada, giselle memberikan tatapan tajam kepada mario

"maksud lo?" tanya mario tak mengerti

"lo jutekin gue kemarin DAN hari ini, ngeliat muka gue bikin lo ke ganggu banget hah?" bentak giselle

ini pertama kalinya ada perempuan yang berani membentaknya, terlebih adik kelasnya! belum lagi rasa kesal akan kecemburuan kedekatan giselle dengan gabriel, mario melipat tangannya dan mulai mengintimidasi giselle, "lo tuh jago ya bikin orang tertarik sama lo, terus lo mesra-mesraan sama cowo lain?"

"lo cemburu?" tanya giselle tak percaya, dan mario hanya membuang muka, lalu ia menambahkan, "atau lo suka lagi sama gue?"

"iya gue suka sama lo" jawab mario yang hanya membuat giselle semakin melongo

dan ia memberanikan diri mencium giselle dengan begitu lembut, namun giselle malah menarik rambutnya dan mengalungkan tangan kanannya di leher mario dan ciuman itu semakin memanas. mario mulai menciumi leher jenjang giselle dan tangan giselle sudah mulai meraba perut sixpack mario

"kalian gila?!" putra begitu terkejut melihat mario yang selama ini begitu pandai menahan diri menciumi giselle membabi buta seperti itu dan mereka masih di kampus! apakah mereka tak khawatir bila ada orang lain yang melihat?

giselle terlihat biasa saja dan hanya tersenyum, sedangkan wajah mario sudah merah padam menahan malu, saat hendak meninggalkan giselle begitu saja, gadis itu membisikkan kata-kata yang semakin membuatnya malu,"pulang acara ke apart gue yuk" dan gadis itu melenggang dengan santainya meninggalkan mario dan putra

tak ada yang mengetauhi apa yang sudah terjadi antara giselle dan mario selain putra, mereka cukup baik menutupi semuanya bahkan dari gabriel.

Baby Gaby!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang