Chapter 16 - 2 Lines

65 2 0
                                    

Melly sedang membersihkan kamar barunya di sebuah apartemen mewah baru milik ayahnya ketika handphone nya terus berdering, melihat siapa yang menelponnya di siang hari ini membuatnya menyunggingkan senyuman, "yes darling" gaby yang berada diujung telpon hanya mengerlingkan matanya,

"gue dibawah, apart lo ribet tau ga! gue gabole masuk demi apa" omelnya, yang benar saja apartemen baru melly memang memiliki tingkat keamanan yang sangat ketat! Apalagi dia berada di lantai teratas yang membuat resepsionis enggan memberikan bantuan untuk mengantarkannya ke atas, karna di lantai itu hanya terdapat beberapa kamar dengan fasilitas paling mewah, belum lagi rata-rata penyewanya adalah orang penting

"darliiiiiinnggg" teriak melly melihat gaby duduk dengan kesal disofa beludru yang terdapat di lobby apartemen tersebut.

"lo ngapain sih milih tempat begini buat tinggal? masa mau kekamar lo aja gue mesti nunggu gitu" omel gaby ketika lift itu membawa mereka ke lantai 22 tempat melly tinggal dan seketika pintu ruangan melly dibuka, gaby hanya dapat memandangi interior kamar tersebut dengan mulut ternganga, "gokil orang kaya tuh kalo ngasi fasilitas anaknya ga nanggung-nanggung ya?" apartemen melly didominasi warna putih, cream dan gold, dan ternyata apartemen melly memiliki 2 lantai dengan lantai dasar berisi ruang tamu, dapur, 1 kamar mandi,ruang laundry, balkony dan 2 kamar tidur sedangkan di lantai 2 terdapat sofa putih berbentuk L dengan tv 70 inch dan disebelahnya terdapat 1 kamar tidur dengan walk in closet paling luas yang pernah dilihat gaby dan kamar mandi super mewah! "enak ya jadi orang kaya mel" decak gaby kagum

"bukan punya gue gab" inilah yang disukai gaby dari melly, gadis itu tak pernah menyombongkan segala sesuatunya padahal kalau dia mau dia bisa saja menyombongkan kekayaan orang tuanya yang tak terbatas itu, keluarga gabriel yang dianggapnya kaya saja tak akan mampu menandingi kekayaan keluarga melly.

"gue minder deh kesini" gumam gaby, namun terdengar oleh melly

"heh bunda, kita tuh sama-sama kere. ini mah punya orang tua semua" ucap melly sambil merangkul bahu gaby, "lo tumbenan kesini ga bawa bodyguard" sindir melly, dia bukannya tak menyukai gabriel, hanya saja terkadang pria itu begitu ingin tahu segala sesuatunya tentang gaby dan apabila ada sesuatu yang buruk terjadi pada gaby selalu melly yang menjadi sasaran utamanya untuk di introgasi

"gausa bahas dia bisa kali ya mel" raut wajah gaby seketika berubah, "lo katanya mau ngasi kabar happy, apaan?"

sambil memberikan minuman kaleng kepada gaby "yauda iya, by the way beb lo inget project kita awal tahun kemarin ga? yang kita sempet kirim buat jakarta fashion week tapi ga lolos? nah ternyata ada majalah lokal yang tertarik gitu sama konsep kita dan dia mau ajakin kita buat photoshoot awal bulan depan"

"HAH SERIUSAN LO?" saking terkejutnya gaby sampai tersedak minuman kaleng yang barusan diminumnya

"yaampun gab pelan-pelan napa sih" ucapnya seraya menepuk pelan punggung gaby

"dan itu ga nyampe 2 minggu lagi sialan! lo kenapa baru bilang sih mel? gue belum prepare bajunya terus.."

"eitttsss sabar sayangggg, tenang gue udah prepare semuanya, kita tinggal berangkat doang" ucap melly bangga

"aaaaaa lo terbaik banget!!!" dengan senang gaby memeluk tubuh kurus melly dengan terlalu erat, dan menyebabkan melly kesulitan untuk bernafas

"gab.. gab.. gue masih pengen idup.." ucap nya terbata

"hehehehe maaf gue seneng banget" dengan malu gaby melepas pelukannya yang ternyata menimbulkan jejak merah di lengan melly

"minggu depan kita kudu shopping beb, buat beli baju ketemu sama team majalahnya"

"BEREEEESS"

---

Suasana mall galaxy siang ini begitu lenggang, wajar saja tidak banyak orang memiliki waktu luang dihari senin seperti gaby dan melly, rencana mereka terpaksa gagal untuk pergi satu minggu setelah hari terakhir pertemuan mereka seperti yang mereka janjikan dan itu semua karna melly yang membutuhkan waktu ekstra untuk menata kamar barunya, atau walk in closet barunya.

Baby Gaby!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang