Chapter 18 - blank

22 1 0
                                    

pemotretan kali ini berjalan lancar, semua kru sangat antusias bekerja sama dengan melly dan gaby, apalagi melly yang tak segan mentraktir seluruh kru makan di restoran mewah setelah selesai. semua kru tampak tertawa bahagia dan menikmati suasana makan kali ini.

"mba mba nya ini masih muda tapi karya nya bagus sekali ya" puji seorang make up artist yang tidak bisa menutupi rasa kagumnya kepada gaby dan mely

"saya kira mba nya ini bule loh, eh pas ngomong bahasa indonesia nya lancar langsung lega saya" dan diikuti tawa seluruh team di meja makan itu

"mba berdua ini kenapa ga jadi model aja? cantik iya, badan bagus iya, koneksi juga ada" tanya photographer yang dipanggil ibnu itu.

"wahh makasih loh dibilang cantik, tapi passion kami lebih ke designer nya aja nu" jawab melly dan disambut anggukan dari semua kru

"ada kemungkinan kita bakal perpanjang kontrak untuk 3 bulan kedepan mba, nanti untuk styling sama wardrobe dari mba gitu, kira-kira gimana mba?" tanya tio manager tabloid bazzar bali

melly tidak langsung menjawab, 3 bulan bukan waktu yang sebentar, dia harus mendiskusikan hal ini dengan ayahnya namun tidak dengan gaby, tanpa pikir panjang ia langsung menyetujui permintaan tio.

--

"gab lo ko langsung iyain si tio sih?" tanya melly

"good excuse buat ngilang dulu mel"

benar saja ini sesuai dengan dugaan melly, gaby melakukan ini untuk menghindar dari semua orang tentang kehamilannya

"tapi gab.. ini 3 bulan loh" bukannya tak mau, tapi bukankah mereka perlu mempertimbangkannya terlebih dahulu?

ketukan pintu pada kamar mereka seakan menjadi penyelamat untuk gaby, dengan segera dibukakan pintu itu dan melly terkejut melihat siapa dibalik pintu itu

"lo ngapain disini?" tanya melly

"she asked me to come" jawab paolo cuek

"gaby?" melly memaksa meminta penjelasan

"im sorry mel, tapi gue rasa untuk saat ini gue pengen ditemenin kalian berdua.. please?" tanya nya memelas

tanpa menghiraukan gaby, melly mendekati paolo dan ditempelkan telunjuknya pada dada pria itu, "awas aja lo sampe macem-macem, gue acak-acak hidup lo!"

"gue ga pernah tau lo segalak ini?" tanya paolo heran

"udah deh jangan berantem, lo ngapain kesini?" tanya gaby pada paolo

"oh ini gue bawain grilled salmon, bagus buat ibu hamil, di makan yah" ucapnya sambil menyodorkan bungkusan ditangannya pada gaby

"LAH? LO TAU GABY HAMIL?" respon melly histeris

"hihh bawel deh lo, tau. that's why gue disini! sekarang percaya gue ga bakal macem-macem?" tanya paolo dengan kesal

cengiran melly merubah suasana yang tadinya sedingin es itu, setidaknya ia tak perlu khawatir paolo akan menggoda gaby dan lebih melegakan ada laki-laki yang bisa menjaga mereka disaat seperti ini

gaby mempersilahkan paolo masuk dan mereka bertiga duduk dipantai depan kamar mereka, suasana pantai hari itu begitu tenang, menenangkan hati dan pikiran mereka bertiga.

"tapi apapun yang terjadi, gabriel berhak tau tentang anak itu gab.." ucap paolo lembut

"buat apa? buat dia tanggung jawab? gue yg gamau dia tanggung jawab!" jawabnya berapi-api

"iya sih gabriel bapaknya, tapi dia tidur sama cewe lain tuh! ga nyangka ya gue gabriel se brengsek itu" ujar melly

"kalian udah pada konfirmasi ke gabriel ga sih? yang dibilang itu cewe semua bener apa engga? jangan nerka-nerka doang" ucap paolo yang langsung mendapatkan pelototan dari kedua wanita dihadapannya

Baby Gaby!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang