pagi ini penerbangan gaby dan melly menuju bali terbilang lancar, tidak ada kendala yang berarti hanya saja setelah mengetauhi sahabatnya sedang mengandung, melly menjadi terlampau posesif terhadap gaby, ia tak membiarkan gaby kelelahan sedikit pun, membayangkan ada nyawa kecil didalam tubuh sahabatnya membuat melly ingin melindungi gaby dimanapun dan kapanpun, tentu saja hal ini sangat menyenangkan untuk gaby, sedari kecil ia selalu mendapatkan perlakuan spesial dari orang-orang disekitarnya dan tak terkecuali dari sahabatnya ini.
"gab kita bakal di jemput sama kru majalahnya, lo pake jaket gue deh gab, ini tuh cowo-cowo yang jemput" ujar melly sambil memberikan jaketnya. bagaimana tidak, pagi ini gaby menggunakan tube hitam dengan celana pendek paling ketat yang pernah dilihatnya, ketika sebelum berangkat melly sudah menegur cara berpakaian gaby, namun gaby mengelak dengan mengatakan "kapan lagi gue bisa pake beginian mel, tar lagi tuh perut gue gede, gabisa bebas lagi" dan melly hanya menggeleng mendengar alasan tolol sahabatnya itu.
dengan muka cemberut gaby mengambil jaket parka milik melly, "GILA LO MEL!" teriak gaby yang seketika membuat semua orang disekitar menoleh heran ke arah mereka.
"Sstttt!!! apaan sih gab" dengan panik melly menutup mulut gaby dan membungkuk meminta maaf pada orang sekitar yang terlihat terkejut mendengar teriakan gaby
setelah melihat sekeliling gaby ikut membungkukkan badan dan meminta maaf atas tindakannya, disaat suasana sudah mulai kembali tenang, ia mendekatkan dirinya pada melly, "eh gila lo jaket versace dipinjemin ke gue?? ini mah duit jajan 3 bulan juga ga nutup deh buat gantiin ini jaket kalo rusak tiba-tiba" dan dengan muka bete melly hanya memandang gaby, harga jaket itu bukan masalah baginya, dan bagaimana bisa gaby berteriak hanya karena hal sepele seperti ini?
ketika kru majalah datang menjemput gaby dan melly, tidak ada satupun yang bisa menyembunyikan wajahnya dari rasa kagum akan kecantikan gaby. mereka semua termenung ketika melihat gaby dan melly pertama kali, dan dehaman melly membuat mereka semua tersadar dan melanjutkan mengangkat koper kedalam mobil.
sepanjang perjalanan, para kru berusaha untuk ramah pada gaby dan melly, dan hanya melly yang menanggapi semua keramahan itu, karna di menit ke lima gaby berada didalam mobil, dia sudah berpura - pura tertidur untuk menghindaari segala percakapan dengan para lelaki itu.
ketika tiba dihotel, entah kenapa hatinya terasa kosong, dia tak bisa merasakan perasaan apapun, dengan ragu dihubunginya nomor seseorang, sambungan telpon terus berbunyi menandakan pemilik telpon diseberang sana belum menjawab panggilan itu, dengan helaan nafas berat gaby ingin mengakhiri sambungan telpon itu, namun suara berat itu menghentikan langkah tangannya,
"hey by how are you?"
"can you come over?" walaupun ragu, gaby tetap menanyakan hal ini
"sure, where?"
"bali."
dengan cepat dia menutup sambungan teleponnya tanpa menjelaskan lebih lengkap mengenai alamat lengkapnya tinggal, Gaby tahu ini hal terbodoh yang pernah ia lakukan, disaat seperti ini untuk apa dia menghubungi Paolo dan terlebih meminta nya datang?
Paolo memandangi ponsel nya dengan keheranan yang luar biasa untuk apa gadis itu menghubungi dan meminta nya datang ke Bali? memang jarak Surabaya ke Bali tidaklah jauh tapi kerjaan di rumah sakit tidak bisa ditinggalkannya begitu saja, lagi pula biasanya gadis itu mengandalkan Gabriel disegala situasi, apakah ada hal yang terjadi di antara mereka? dan apakah ini artinya ia boleh sedikit berharap bahwa mungkin ini bisa menjadi kesempatannya? tapi dia tak mau datang apabila hanya menjadi obat nyamuk ditengah Gaby dan Gabriel nantinya, sepertinya dia harus memastikan bahwa Gabriel tak ada disana bersama Gaby. Sambungan telepon di tangannya berdering dan hanya membutuhkan beberapa detik hingga Gabriel mengangkatnya,
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Gaby!
RomanceTumbuh besar bareng Gaby adalah salah satu hadiah terbaik dari tuhan, gue yang udah jatuh cinta sama dia seumur hidup. cuma Gaby yang gue cinta dan gue mau, tapi sayangnya masa lalu Gaby yang ga begitu baik bikin dia trauma untuk nutup hati serapat...