Chapter 19 - Waiting

26 1 0
                                    

kegalauan gabriel membuat ketiga temannya memutuskan untuk tinggal sementara waktu di apartemen gabriel, setidaknya mereka bisa memastikan lelaki itu baik-baik saja.

"eh eh si mely upload foto bareng gaby tuh" ucap putra memecah keheningan

Melly Mel

liked by PutraMandala, Mario, and 70 others

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

liked by PutraMandala, Mario, and 70 others

MellyMel a bestfriend will always stay in every situation, cheer up for my strong girl @GabyLeon

PutraMandala lo berdua kemana dah? pada nyariin nih

5 minutes ago

"hah mana??" dengan cepat gabriel merebut handphone putra

"ini dimana sih? bali ya?" tanya adit

mario hanya diam melihat foto itu, diam-diam ia mengirim pesan pada giselle tentang keberadaan gaby

"gila sih mereka berdua tuh cakep banget asli" gumam putra sambil mengamati setiap senti foto melly

"naksir lo?" tanya adit, jelas terdengar kecemburuan disuaranya seakan dia tak terima teman nya itu mendekati perempuan dan meninggalkannya jomblo sendirian

Melly bawel calling ...

"woy woy melly call gue!!!" dengan hebohnya putra menunjukkan nama melly dilayar hapenya didepan gabriel

"halo mel" sapa putra dan menekan tombol loudspeaker

"eh gila lo jangan komen dulu di ig gue, gaby panik sial liat komenan lo" dengan berbisik melly menegur putra

"ya sorry lo ga briefing gue" omel putra, "lo dimana dah mel? asli kasian gabriel nyari gaby segininya"

"hmm tapi gabriel jangan dateng dulu ya, tunggu gue kabarin dan please dengerin gue kali ini kalo gamau tambah runyam semuanya, kita ada job gitu di bali, awalnya sih 2 mingguan eh jadi extend 3 bulann" ia sudah bisa berbicara normal setelah pergi keluar kamar dan menyendiri di tepi kolam renang

"dia baik-baik aja kan tapi?" tanya putra khawatir

"bisa gue bicara sama gabriel? kita berdua aja?" dengan cepat gabriel mengambil ponsel putra dan mematikan tombol loudspeaker

"ini gue mel" suara berat gabriel memenuhi ponsel melly seketika

"hmm gue sebagai sahabat ngerasa buruk udah bocor gini tapi gue cuma pengen yang terbaik buat gaby. lo tau gaby hamil?" tanya melly perlahan

seketika jantung gabriel berdegup kencang, semua dugaannya benar dan dia tahu itu anaknya! "oh god.. " cuma kata itu yang keluar dari mulut gabriel

"usia kandungannya 8 mingguan gitu.. bayi dan ibunya sehat, tadi gue abis check up ke dokter bareng paolo juga" dan seketika semua rasa bahagia gabriel lenyap, paolo? untuk apa laki-laki brengsek itu disana? bukankah ia berjanji untuk menyerahkan gaby padanya?

"paolo?" ulang gabriel berharap pendengarannya salah

"gaby yang call paolo kesini buat nemenin dia" dan memuncaklah amarah gabriel

"dimana lo sekarang?" suara dingin gabriel membuat bulu melly merinding

"gab dengerin dulu, kalo lo kesini sekarang.." belum sempat melly menyelesaikan kata-katanya gabriel sudah mengeluarkan amarahnya, "itu anak dan calon istri gue! berduaan bareng laki brengsek yang gue ga akan biarin nyentuh keluarga kecil gue! dan lo nyuruh gue mewajarkan hal itu?" ucap gabriel marah

"heh cowo gila! udah bagus gue mau ngomong sama lo setelah apa yang lo lakuin ke gaby! lo ngoceh bilang paolo brengsek while in fact dia cuma mau bantuin gaby disini bareng GUE! Lo kira lo udah baik banget? lupa apa cewe sexy yang kita temuin di mall kapan hari?" bentak melly tak terima

geram rasanya tak bisa membalas ucapan melly yang memang benar itu, dia lah yang brengsek, namun kecemburuan itu tak mampu ia tutupi, yag ia inginkan adalah dirinya berada disisi gaby bukan nya paolo!

"sekarang lo bisa nurut gue atau engga?!" bentak melly lagi, ia sudah berusah menahan amarahnya pada gabriel namun pria itu seakan tak menyadari kesalahannya

"iya sorry" untuk kali ini gabriel harus mengalah untuk mendapatkan gaby nya kembali

"seminggu lagi project pertama gue sama gaby kelar, abis itu kita ada perpanjangan kontrak 3 bulan lagi tapi bakal lebih relax dari yang sekarang, nah lo bisa kesini dan gue bakal bantu lo ngomong sama gaby. deal?" melly tahu gaby akan memarahinya setelah ini, namun itu lebih baik daripada melihat sahabatnya depresi. Tanpa menunggu balasan, melly sudah menutup telpon dan membuat pikiran gabriel terbang kemana mana.

gabriel selesai, sekarang paolo.

bagaimana cara menyingkirkan laki-laki itu dari sisi gaby? dia tak habis pikir bagaimana gaby bisa mengajak pria brengsek itu kemari!

"lo ngapain disini?" suara berat paolo mengejutkan melly, dan seketika segala pikiran buruk memenuhi pikirannya, apakah lelaki ini sudah disini daritadi?

"dari kapan lo disini?" tanya melly tajam

"santai kali, gue tuh dari lobby ambil makanan eh ngeliat lo disini gue kira lo mau bunuh diri jadi yauda gue samperin" paolo heran mengapa melly begitu ketakutan melihatnya kali ini, apakah dia membuat kesalahan? tapi setaunya dia tak melakukan apapun terhadap perempuan ini, sekilas paolo melihat melly membuang muka dan menarik nafas lega

"beli apaan lo?" tanya melly menunjuk kantong makanan ditangan paolo

"oh ini taco favorit gue tiap kesini, gue beliin buat lo sama gaby juga ko" senyum paolo dan hendak berbalik badan menuju kamar gaby, namun tangan melly menghentikan langkahnya

"lo tau bukan lo yang ada dihati dia, kenapa masih disini?" melly menyadari pundak paolo menegang, dan sedetik kemudian kepala nya menunduk lesu, paolo memutar badannya menghadap melly menunjukkan ekspresi yang ia tahan selama ini, begitu sedih hingga melly pun kaget melihatnya

"gue ngerasa bersalah udah nyakitin dia mel, setelah gue kehilangan baru gue sadarin kalau gue cinta sama dia, gue mungkin gabisa milikin dia lagi tapi setidaknya untuk saat ini gue bisa jagain dia dan itu udah lebih dari cukup buat gue" jawaban paolo membuat melly termenung

"lo ga pengen bener-bener lepasin dia ya?" tanya melly pelan

paolo memandang langit yang begitu hampa malam itu, "gue ga pernah nyangka sendiri bisa sesepi ini"

"yaa kalau gitu cari cewe baru lah" jawab melly seenaknya

"lo yang gantiin ya mel?" paolo tau ini hal konyol tapi jawaban itu keluar begitu saja dari mulutnya

"brengsek lo, gabisa dapetin gaby larinya ke gue? lo kira gue apaan hahaha" dan suasana diantara mereka mencair, melly tau itu hanyalah candaan paolo namun entah kenapa hatinya ikut berdebar. salah ini salah! paolo itu mantannya gaby, sahabatnya! dan dia tak bisa menyukai lelaki ini

sama seperti melly yang mulai salah tingkah, paolo merasakan ada perasaan aneh dihatinya. gaby lah yang ia sukai, tapi kenapa dia harus merasakan hal ini terhadap melly?

Baby Gaby!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang