Chapter 21 - Gathered

51 4 1
                                    


Gilda menghubungi gaby pukul 22.15 dan mengatakan bahwa pesawatnya akan landing di bali dalam 40 menit, membuat gaby kebingungan dan juga panik! untuk apa adiknya kesini? dan bagaimana dia bisa tahu? Pasti karna foto yang di upload oleh melly kemarin! dengan tergesa ia berjalan menuju taxi yang sudah menunggu dilobby hotel, ia berpamitan untuk mencari udara segar pada melly.

Gaby berdiri mondar mandir sambil menunggu kedatangan gilda, ia tak tahu apa yang sudah diketauhi adiknya namun ini membuatnya ketakutan setengah mati!

pintu kedatangan terbuka dan menampakkan gilda dengan raut marah, gaby hanya bisa menelan ludah karena sepertinya riwayatnya akan tamat sebentar lagi

"gue udah rent room, we need to talk malem ini juga!" ucap gilda tegas yang hanya dibalas anggukan oleh gaby.

---

suasana di mobil gabriel begitu tegang, terlebih saat ini gabriel berusaha mengatakan semuanya secara jujur pada giselle, awalnya giselle begitu marah mendengar penjelasan gabriel namun tak bisa dipungkiri kakaknya pun salah, bukan hanya gabriel. bagaimanapun itu semua sudah terjadi di masa lalu dan ini semua hanya karena kesalahpahaman, melihat gabriel se frustasi ini tak tega rasanya, dari kursi depan giselle mengulurkan tangannya untuk digenggam oleh gabriel, mario melihat itu semua dengan tersenyum, gadisnya begitu mencintai gabriel selayaknya seorang abang kandung, dan tak seharusnya ia memiliki rasa cemburu pada mereka berdua.

---

"Why the fuck didn't you tell me that you are pregnant kak?!" bentak gilda setiba nya mereka dikamar

benar saja dugaan gaby, adiknya sudah mengetauhi hal ini, " dari mana lo tau?" tanya gaby dengan pelan

"Abang came to me and giselle and told us this!"

terkejut bukan main gaby mengetauhi fakta ini, ia sudah menyembunyikan hal ini begitu rapat, bagaimana gabriel bisa tahu? oh tidak ini bisa menjadi alasan gabriel untuk semakin ingin menikahinya dan ia tak mau!

"Kenapa ga pake pengaman sih? kenapa bisa kebobolan gini?" tanya gilda menyudutkan gaby

"Gue gatau! stop judging me! gue gatau!" dan pecah lah tangis gaby yang sudah ditahannya selama ini

"Gue gamau lo sama abang" ucap gilda begitu dingin, membuat gaby menoleh melihat ekspresi adiknya itu, bukankah gilda sangat menyayangi gabriel? bagaimana bisa sekarang ia melarangnya bersama gabriel?

"He slept with my friend" jelas gilda melihat kebingunan di wajah gaby, dan setelah pernyataan ini gaby semakin memucat, diedarkan pandangannya kemanapun asal tak bertemu dengan mata biru gilda

"How did you know?" tanya gaby

"temen gue sendiri yang cerita, gue ga pernah nyangka gabriel yang dia maksud sama dengan gabriel yang gue kenal, setelah gue tau gue langsung jauhin temen gue ini" ucap gilda

tak ada lagi yang bisa gaby ucapkan, malam itu terasa begitu gelap hingga ia terlelap dalam tangis nya. telinga nya sudah tak mau mendengar apa yang akan dikatakan gilda, ia hanya ingin lelap dalam mimpi dan berharap ini semua hanyalah mimpi buruk.

"dari sikap lo, gue tebak lo udah tau kak?" tanya gilda to the point, gaby mengangguk

helaan nafas kasar gilda serasa begitu kencang di telinga gaby, direngkuh kakak nya dalam pelukan, membiarkan gaby nangis seanggukan dalam dekapannya

"udah berapa bulan?" tanya gilda lagi

"9 minggu" jawab gaby di sela isak tangis nya

gilda tersenyum mendengar itu, ia akan memiliki keponakan, memang apa yang dilakukan kakaknya salah namun berada dihadapan kakaknya dengan keadaan keponakanan berada dalam gaby membuatnya bahagia

Baby Gaby!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang