Memiliki sahabat sejak lahir memang terdengar menyenangkan bagi sebagian orang, tapi untuk kali ini Gaby sudah sangat dibuat jengkel oleh sahabatnya itu. Dia sudah terlalu lelah dengan segala macam tugas yang diberikan dosen nya hari itu, dan yang dia inginkan hanya pulang.
Namun sepertinya sahabatnya yang sangat posesif terhadap dirinya itu tidak akan membiarkan Gaby pulang sendirian. Semua ini terjadi setelah Paolo harus pergi ke Jepang selama 2 bulan untuk mengikuti sebuah project volunteering, Paolo adalah pacar pertama Gaby dan mereka sudah bersama selama dua tahun belakangan ini, mengingat bagaimana posesif sahabatnya itu sudah bagus Gaby akhirnya bisa merasakan indahnya pacaran dimasa kuliah.
"woi bengong aja sih lu! Jadi pulang gak?" teriak Gabriel dari dalam mobilnya.
Gaby membuka pintu penumpang di mobil besar Gabriel, Gaby masih bingung kenapa orang tua Gaby tidak mau membelikannya mobil dan terus menyuruhnya bersama dengan Gabriel, alhasil mobil Gabriel lebih terlihat seperti mobil Gaby karena mulai dari bantalan kursi sampai berbagai barang Gaby tersebar di Rubicon hitam milik Gabriel ini.
Gaby memandang jengkel kepada Gabriel, "Lo tuh gila ya ga? Gue tuh udah pulang dari sejam yang lalu dan lo nyuruh gue nunggu kaya orang bego selama sejam?! Lo tau ga dalam waktu sejam gue udah bisa tidur pules dikamar!"
"yaelah bi maaf dong, kan gue nyuruh lo nunggu didalem kampus lo.. gue tuh tadi rapat buat acara penerimaan mahasiswa baru, kan lo tau gue ketuanya, masa lo ga happy buat gue?"
Gaby dan Gabriel berkuliah di Universitas yang berbeda, Gaby adalah Mahasiswa Fashion Design di salah satu universitas swasta di Surabaya, dan Gabriel adalah mahasiswa Arsitektur disalah satu Universitas negeri terbaik di Surabaya
"ya tapi kenapa sih gue gaboleh pulang sendiri ga? Biasa juga pas Paolo disini gue pulang sendiri kalo dia gabisa jemput"
"ya karna kalo ada Paolo gue gaboleh anter jemput lo! Lagi lo kenapa sih masih sama dia? Dia itu gak baik tau bi.. percaya deh sama gue, gue tuh laki! Gue tau dia ga baik!"
lagi lagi topik pembahasan ini, Gaby sangat membenci hal ini, dia tidak buta untuk mengetauhi bahwa pacar dan sahabatnya itu saling membenci satu sama lain. Alasan utama nya karna Gabriel menganggap Paolo bukanlah laki laki baik dan hanya ingin mempermainkan Gaby, tapi Gaby terlalu cinta pada Paolo untuk mau mendengar segala macam ucapan Gabriel.
"Ga.. plis deh gue capek, bisa ga sehari aja ga nyari ribut?" Gaby membenarkan posisi kursi penumpang dimobil Gabriel dan mencoba menutup mata untuk beristirahat
"Iyadeh sorry bi.. makan dulu mau ga?" ucap Gabriel sambal mengelus kepala Gaby
"Boleh ga makan dikamar aja? Take away aja ya? gue cape banget ga" rengek Gaby
"Sure, mau nasi bebek kesukaan lo itu?"
ini yang disukai Gaby dari Gabriel, dia selalu tau apa yang Gaby mau tanpa Gaby harus mengucapkannya. Gaby tidak perlu menjawab pertanyaan itu karna Gabriel tau makanan itu selalu dapat mengembalikan mood gadis disampingnya.
Sesampainya di apartemen mereka, Gaby turun terlebih dahulu dan berlari menuju pintu lift yang sudah terbuka, meninggalkan tas kuliahnya didalam mobil, Gabriel yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya, Gaby tidak bisa menggunakan toilet umum selain dikamarnya sendiri, hal yang Gabriel tidak pernah paham mengapa Gaby selalu melakukan hal itu, setibanya di apartemen Gaby selalu berlari menuju kamarnya karna menahan buang air kecil sedari tadi. Gabriel membawa barang-barang Gaby yang tertinggal, disaat menunggu lift sesekali ia memeriksa sosial media nya dan seketika dahinya mengerut melihat teman smp nya memposting foto bersama seseorang yang dikenalnya.
Dentingan lift mengalihkan pandangan Gabriel, dia memasuki lift dan menunggu hingga angka 15 menyala, Gaby dan Gabriel tergila gila dengan angka 15 karna itu adalah hari kelahiran mereka, mulai dari password handphone, password semua sosial media mereka hingga plat mobil Gabriel terdapat angka 15 nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Gaby!
RomanceTumbuh besar bareng Gaby adalah salah satu hadiah terbaik dari tuhan, gue yang udah jatuh cinta sama dia seumur hidup. cuma Gaby yang gue cinta dan gue mau, tapi sayangnya masa lalu Gaby yang ga begitu baik bikin dia trauma untuk nutup hati serapat...