Part 11

571 81 10
                                    

"Heh Lo." Bentak seseorang yang tiba-tiba mendorong Ratu hingga terjatuh

"Woyy, biasa aja dong." Bentak Saski sambil mendorongnya balik

"Berani Lo sama gue." Ucap orang itu yang tak lain adalah Via, si pembuat keributan.

"Menurut Lo?" Ucap Saski dengan tatapan menantang

"Udah-udah, gue gak papa kok." Ucap Ratu memisahkan mereka

"Heh Lo, cewek yang sok kecakepan. Gue udah bilang sama Lo buat jauhin Bintang, kenapa Lo masih aja deketin dia. Dan Lo juga udah bikin tangannya luka kayak gitu." Teriaknya tepat di muka Ratu

"Gue gak pernah ngedeketin Bintang." Teriak Ratu balik

"Songong banget Lo, mentang-mentang temen² Lo itu terkenal, Lo jadi berani sama gue. Ingat, Lo itu masih anak baru disini." Teriaknya lagi dengan nada yang lebih tinggi

"Kenapa kalo gue anak baru. Lo pikir gue bakal takut sama Lo." Teriak Ratu tak kalah tinggi

"Berani Lo sama gue." Bentak Via, lalu menjambak rambut Ratu. Ratu yang tidak terima, ikut menjambak rambut Via. Saat ini mereka tengah menjadi pusat perhatian di kantin.

Semua siswa yang tadinya tenang dan damai menikmati makanan, kini lebih memilih menonton pertunjukan yang menurut mereka lebih menarik. Perang jambak rambut antara Ratu si anak baru dan Via yang merupakan anak dari salah satu guru di sana. Ya, itulah yang menyebabkannya sombong dan membully siapapun yang melawannya.

🌟🌟🌟🌟

"Ke kantin gak Lo." Tanya Kiesha pada Bintang

"Gak, males." Jawab Bintang singkat

"Eh, guys liat pertunjukan yuk." Teriak salah seorang siswa kelas mereka

"Eh eh, pertunjukan apa?" Tanya Jefan yang penasaran

"Itu, di kantin lagi ada perang, si Via sama anak baru yang waktu itu." Jawabnya yang sontak membuat Bintang berdiri hingga kursinya jatuh. Bintang segera pergi menuju kantin yang diikuti keempat temannya.

_______________

Kini suasana di kantin semakin ramai, Sandy, Aqeela dan juga Saski mencoba memisahkan mereka. Namun cengkeraman Via sangatlah kuat.

"STOPP!!!" Sebuah suara yang sangat keras menginterupsi, membuat kantin menjadi hening. Terlihat Bintang dan keempat temannya yang tengah berdiri di ambang pintu. Via yang melihatnya langsung melepas cengkeramannya dan pura-pura kesakitan.

Bintang perlahan mendekat, kemudian menatap Ratu yang saat ini wajahnya sudah merah karena menahan sakit. Kemudian tatapannya beralih pada Via, sebuah tatapan yang mengisyaratkan kemarahan.

"Bintang." Panggil Via dengan nada manja

"Kenapa ini?" Tanya Bintang dengan nada datar

"Dia yang mulai duluan." Ucap Via cepat

"Eh, jangan fitnah Lo. Jelas-jelas Lo duluan yang jambak-jambak Ratu. Gak usah sok lemah Lo didepan Bintang." Omel Aqeela dengan suara cemprengnya. Sedangkan Via mencoba mencari cara agar Bintang tidak marah kepadanya.

"Eh roti Marie, Lo gak kapok-kapoknya yah bikin masalah." Ucap Jefan yang merasa kesal

"Via, Lo tau kan nyokap Lo itu salah satu guru disini. Harusnya Lo bisa menjaga harga diri Lo dan nyokap Lo. Bukannya malah bikin keributan setiap hari, bully orang sana sini." Untuk pertama kalinya Bintang ikut campur urusan orang. Biasanya ia hanya acuh apalagi jika masalah cewek. Ya, karena apalagi jika bukan Ratu.

"Tapi Bintang, gue cuma gak mau ada cewek yang deket-deket sama Lo. Gue aja yang udah kenal lama sama Lo, gak pernah Lo deketin. Gue itu cinta sama Lo. Gue kurang apa coba." Ucap Via dengan nada yang dibuat-buat

"Gak ada yang kurang, gak ada yang bilang Lo jelek, Lo cantik. Tapi mungkin jodoh Lo emang bukan gue." Ucap Bintang

"Tapi gue maunya Lo. Gue gak mau yang lain."

"Tapi gue gak bisa Vi, cinta itu gak bisa dipaksa, nanti malah Lo sendiri yang akan tersakiti."

Via terdiam, lebih tepatnya diam dengan perasaan marah. Ia benar-benar tidak menyangka, Bintang yang selalunya tidak pernah peduli dengan orang lain. Kini sedang malah mempermalukannya hanya untuk cewek seperti Ratu. Ia kemudian pergi dari situ diikuti oleh temannya, Risha.

Sedangkan yang lain masih tidak menyangka. Seorang Bintang Agara berbicara panjang lebar. Tapi kalo untuk menolak Via, mereka tidak terkejut. Toh, memang selama ini Bintang tidak pernah tertarik dengan perempuan.

Bintang segera menarik tangan Ratu pergi meninggalkan kantin. Ia membawa Ratu ke taman belakang sekolah.

Kemudian Bintang mendudukkan Ratu di bangku panjang berwarna putih yang ada di sana. Bintang yang melihat rambut Ratu berantakan pun mencoba merapikannya. Ratu hanya diam, tidak mencoba untuk melawan seperti biasanya. Karena kepalanya masih nyeri akibat dijambak tadi.

🌟🌟🌟🌟

Ratu tiba di rumah pukul 18.30, karena dia masih harus menyelesaikan soal latihan olimpiade. Tadi Ratu diantar oleh Bintang, tentu saja setelah melewati perdebatan panjang. Karena bagi mereka, tiada hari tanpa berdebat.

_________________

"Cie yang besok mau olimpiade." Goda Rey saat di meja makan

"Ratu ikut olimpiade?" Tanya sang mama yang memang belum tau

"Iya ma, mapel Fisika." Jawab Ratu

"Papa bangga deh sama kamu, padahal kamu masuk sekolah belum lama, tapi kamu udah ikut olimpiade. Semangat ya sayang." Ucap papa menyemangati Ratu

"Iya pah." Sahut Ratu dengan senyuman paling manis

"Siapa dulu dong. Adik Rey gitu loh." Ucap Rey bangga sambil mengacak-acak poni Ratu.

"Iihh, kakak apaan sih. Berantakan kan jadinya." Ucap Ratu kesal karena rambutnya berantakan

"Udah-udah, jangan berantem mulu. Rey, kamu jangan jailin adik kamu terus ya." Ucap mama melerai mereka berdua.

🌟🌟🌟🌟

Rumah Bintang (Di meja makan)

"Bintang, papa denger tahun ini kamu ikut Olimpiade lagi." Ucap sang papa membuka suara

"Iya pah." Jawab Bintang singkat

"Papa bangga sama kamu. Kamu semangat yah, jaga nama baik kamu sendiri dan juga keluarga ini." Ucap papa, Bintang hanya menganggukkan kepala sebagai jawaban.

Perlu diketahui, Bintang masih memiliki satu rahasia lagi. Ternyata, papanya adalah donatur terbesar di SMA Garuda Shakti. Bagi yang tidak tahu, pasti tidak akan percaya. Tentu saja, dilihat dari Bintang yang anak geng motor, dan juga memiliki sifat yang sangat cuek dan dingin. Pasti tidak akan ada orang yang menebaknya.

Bintang menghempaskan tubuhnya di kasur king size miliknya. Entah kenapa hari ini Bintang merasa sangat lelah. Ia segera terlelap pergi ke alam mimpi.

🌟🌟🌟🌟

Di kamar Ratu

Terlihat seorang gadis yang tengah berdiri di balkon kamarnya. Ia tengah memandang langit yang dihiasi beribu Bintang. Udara malam ini tidak begitu dingin. Kurang lebih dia di sana selama 20 menit. Hanya untuk memandang bintang.

"Gue suka mandang Bintang. Tapi gue gak suka sama orang yang namanya Bintang." Ucap Ratu kemudian masuk ke kamar untuk beristirahat.

__________________

🐰To be continue🐰
🐰Jangan lupa follow 🐰
🐰Jangan lupa vote dan komen yah🐰
🐰Biar tambah semangat ngetiknya🐰
🐰See you🐰

Can You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang