Tes dulu ah, barangkali ada yang kangen sama GAMALEA wkwk
Jangan lupa pencet bintangnya lur~
Berulang kali Gama melirik jam tangannya dengan gelisah. Gimana nggak gelisah? sekarang sudah hampir jam delapan pagi dan Alea belum juga keluar dari kamarnya. Padahal pagi ini mereka harus menghadiri acara wisudanya Alea.
Kalau gini terus yang ada bisa terlambat sampai di kampus, batinnya.
Akhirnya Gama memutuskan untuk menyusul Alea di kamar. Melihat pintu kamar mereka tidak tertutup rapat, Gama langsung saja masuk ke dalam kamar.
"Astaga, masih belum selesai juga dandannya?"
Alea menoleh ke arah pintu, menatap Gama yang kini berdiri di sana.
"Kebetulan banget kamu ke sini, bantuin aku milih sepatu dong."
Gama bener-bener nggak habis pikir dengan tingkah istrinya itu. Padahal satu jam lagi acara wisudanya dimulai, tapi Alea justru santai-santai aja mikirin sepatu.
"Ini udah hampir jam delapan loh, Alea. Kalau kita nggak berangkat sekarang, yang ada kamu bisa telat nanti."
"Ya makanya kamu bantuin aku milih sepatunya biar kita bisa langsung berangkat," ujar Alea sembari menunjukkan dua pasang sepatu berwarna putih kepada Gama.
"Bedanya apa sih? kan sama-sama high heels warna putih?"
"Beda, Mas. Yang satu ada ankle stripenya, yang satunya nggak ada. Menurut kamu bagusan yang mana?"
Ini antara Gama yang nggak ngerti soal fashion wanita atau memang Alea yang berlebihan karena pusing milih sepatu yang ada tali dan sepatu yang nggak ada tali sih?
"Mas? kok malah bengong?"
"Ya udah, kamu pakai yang nggak ada stripenya aja. Lagian kamu kan pakai dress panjang begitu, nggak bakal kelihatan juga sepatunya."
"Yang ini ya? Oke. Yuk, kita berangkat sekarang."
Begitu selesai dengan urusan memilih sepatu, Gama pergi terlebih dahulu menuruni tangga sementara Alea masih sibuk mengambil tas, memakai sepatu dan menutup pintu kamar.
"Mas! Tunggu bentar!"
Gama yang sudah berada di halaman rumah dan hendak membuka pintu mobil seketika mengurungkan niatnya begitu mendengar teriakan Alea. Sekarang Alea malah menyampirkan tas jinjingnya itu ke bahu Gama.
"Apalagi, Alea? kamu mau minta aku pilihin tas juga?"
Alea menggelengkan kepalanya, "Aku kebelet buang air kecil nih. Tunggu bentar ya."
Belum juga Gama menjawab pertanyaannya, Alea udah keburu lari masuk ke dalam rumah. Sementara Gama hanya bisa menghela napas, mencoba bersabar menghadapi istrinya yang agak ribet pagi ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
GAMALEA
General FictionIni cuma sepenggal kisah pasangan muda yaitu Gama dan Alea yang dijodohkan oleh kedua kakek mereka. [SAMBIL REVISI] Highest Rank #1 on Dailylife (2021/10/08) #1 on Markri (2021/14/08) #4 on RedVelvet (2021/16/10) ⚠️ Ceritanya mainstream, tapi boleh...