🍋 Nada Cinta

1.4K 237 257
                                    

100 komentar buat chapter ini bisa nggak ya? 😎👍🏻 Ayolah gaskeun!

Votenya jangan lupa ya maniez

⚠️ Chapter ini mengandung konten 18+ ⚠️


Semua warna mengalir di depan mataKarena rasa timbul begitu sajaSinar cinta pancarkan nuansaMenghangatkan dua insan yang jatuh cinta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semua warna mengalir di depan mata
Karena rasa timbul begitu saja
Sinar cinta pancarkan nuansa
Menghangatkan dua insan yang jatuh cinta

Hidup menjadi bahagia
Seperti usainya hujan
Terbitlah pelangi

(Isyana Sarasvati - Nada Cinta)

🍋🍋🍋

"Mas, sini bentar deh."

"Ya?"

Alea menunjukkan dua bungkus sabun cuci piring di tangannya kepada Gama. Sore ini mereka sedang berada di sebuah supermarket dekat rumah. Untungnya pekerjaan Gama di kantor tidak terlalu banyak, jadi Gama bisa menemani Alea berbelanja kebutuhan rumah mereka.

"Menurut kamu mending beli yang mana? yang kanan ini harganya lebih mahal dari yang kiri, tapi dapet bonus extra spons cuci piring."

"Terserah kamu aja," ujar Gama. Lagian apa bedanya coba? toh keduanya sama-sama sabun buat cuci piring.

"Mending beli yang dapet bonus spons aja deh, lagian selisih harganya juga cuma seribu lima ratus rupiah. Padahal kalau beli sponsnya doang harganya pasti lebih dari segitu."

Setelah melewati banyak pertimbangan, Alea pun akhirnya memasukkan satu bungkus sabun pilihannya ke dalam troli. Dia mengecek kembali barang belanjaannya, memastikan agar tidak ada satu pun yang terlewat.

"Kamu tuh udah persis kayak emak-emak, tahu nggak?" celetuk Gama sembari mendorong troli menuju ke rak berisi deretan detergen.

"Hah? kok gitu?"

"Ya iya, contohnya kayak yang tadi tuh. Milih satu barang aja ribet banget. Bandingin harganya lah, lihat dulu ada bonusnya apa nggak lah, semuanya dipikirin. Emak-emak kalau lagi belanja kan suka gitu."

Alea tertawa sambil memilih-milih detergen.

"Kata Bunda, kalau lagi belanja bulanan itu harus pakai prinsip dapatkan barang sebanyak mungkin dengan biaya seminimal mungkin," kata Alea sembari memasukkan satu bungkus detergen ke dalam troli.

GAMALEATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang