Lomba Musik

19 5 2
                                    

Author balik lagi. Untuk kalian yang masih ingat dengan cerita ini, selamat melanjutkan bacaannya yak. Dan yang sudah lupa, silahkan membaca dari awal. Semoga tidak membosankan. Maaf author menghilang begitu lama.
Semoga saja masih banyak yang berminat untuk membaca cerita ini ...

....

Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu telah tiba. Lomba musik se-SMA akan diselenggarakan siang ini, tepatnya di alun-alun kota Seoul.

Jieun dan teman yang lain sudah terlihat bersiap-siap untuk pergi ketempat tujuan menggunakan bus sekolah. Tetapi sebelum mereka berangkat, Sehun dengan sengaja mengajak jieun untuk berbincang sebentar. Ada hal yang penting, katanya.

Jieun pun terpaksa mengikuti keinginan Sehun, meski ia sedikit risih jika harus berdekatan dengan Sehun seperti itu. Bahkan jieun juga takut membuat Jungkook merasa tak enak hati karenanya.

"Wae? Palli" risih jieun dengan nada tak bersahabat

"Ji, naneun sarang haja."

Deg, jieun terkejut mendengar penuturan Sehun barusan. Apa katanya?
Dia mencintai jieun?
Bahkan dia baru saja putus dengan Lisa sahabatnya, kini dia sudah mengungkapkan perasaannya terhadap jieun yang notabenya sahabat mantannya.
Dasar cowok gila, pikir jieun.

"Dasar aneh" jieun pun pergi meninggalkan Sehun dengan perasaan tak percaya. Secepat itu ia berpaling hati.

Namun, belum sempat jieun pergi. Sehun menahan jieun dengan mengatakan "kupastikan kau akan menerima cintaku."

Percaya diri sekali dia. Jieun yang tak memperdulikan itu pun langsung berlalu menuju tempat teman-teman yang lain.

...

Sementara semua anak yang sudah berkumpul pun segera menaiki bus tersebut. Karena hari sudah semakin terik, mereka harus segera sampai ke alun-alun.

Jieun dan Sehun yang menyusul di belakangnya pun langsung mencari tempat duduk.

Untung saja Jungkook menyisahkan tempat kosong di sebelahnya agar jieun bisa duduk di sana.

"Dari mana ji?"

"Akh ... Tadi dari toilet sebentar, hehe." Alibi jieun dapat meyakinkan Jungkook yang tak menghujaminya dengan pertanyaan lagi.
Keberuntungan berpihak pada jieun kali ini.

"Eh ji, nih tadi kertas lagunya tertinggal depan kelas. Gak sengaja lihat." Serah kai pada jieun

Oh ya ampun, kenapa jieun harus menjatuhkan kertas itu. Matilah jika Jungkook mencurigainya tidak habis dari toilet tadi.

"Gomawo kai." Senyum canggung menghiasi ranum indah milik jieun.

Kai pun langsung pergi menuju kursinya yang berada di barisan paling akhir. Di mana, di sana juga ada Sehun yang sedari tadi selalu memperhatikan kegiatan antara jieun dan Jungkook.

Jungkook sendiri tak ambil pusing dengan hal baru saja terjadi. Ia lebih memilih diam dan menyandarkan kepalanya pada sandaran kursi. Kebetulan bus tersebut sudah mulai berjalan.

...

Karena jarak Santa High School tidak terlalu jauh dari alun-alun kota Seoul, jadi lah mereka sudah tiba.
Ternyata sudah banya sekolah lainnya yang juga berkumpul di sana.

Ya, acara lomba tersebut memang digelar untuk seluruh sekolah tingkat senior.

Dari jauh, jieun dapat melihat jisoo yang juga ikut mewakili sekolahnya, Party High School. Sayangnya saat ini mereka harus menjadi lawan sementara.

Saat acara telah dimulai, SHS mendapat giliran nomor 5. PHS lah yang mendapat giliran pertama untuk menunjukkan bakatnya.

Tak dapat dipungkiri, penampilan mereka patut dihadiahi jempol.
Tapi jieun dan teman yang lain tak menyerah begitu saja. Semoga latihan yang mereka lakukan selama ini dapat membantu mereka saat tampil nanti.

Namun cuaca hari ini tak cukup mendukung. Pasalnya terik tengah melanda kota Seoul siang ini.
Jadilah mereka semua harus rela berjemur bersama di alun-alun kota.

"Ji, minum." Lebih seperti perintah, bukan memberi. Siapa lagi kalau bukan Sehun yang saat ini masih saja mendekati jieun.

Sebenarnya jieun sangat haus, mengingat panas juga mendominasi suasana sekitar. Tapi sayang, kenapa harus Sehun yang memberinya minum. Sementara Jungkook sendiri tengah berada di dekat stage panggung bersama Jimin.
Dengan terpaksa jieun menerima pemberian Sehun, tanpa berniat mengucapkan terima kasih.

Sehun tak ambil pusing, menurutnya hal itu sudah cukup membuatnya mendapat sedikit respon dari jieun.
Oh Sehun, benarkah kau menaruh rasa pada gadis itu, atau hanya akan kau jadikan target koleksimu saja?

.....

Kini giliran SHS yang akan menunjukkan penampilan mereka.
Jieun dan teman musik lainnya sudah bersiap di tempatnya masing-masing.

"Ji, jangan gugup. Kau pasti bisa." Yakin Sehun pada jieun, saat ia berjalan melewati jieun menuju tempatnya dibagian drum.

Jieun sendiri tak habis fikir. Kenapa Sehun selalu saja tau apa yg jieun rasa. Sementara Jungkook, cowok yang jieun harapkan hanya memperhatikannya saja dari tempatnya. Oh ayolah, kenapa Jungkook tak seperti biasa. Dimana perhatiannya selama ini?

Begitu beberapa lagu sudah mereka tampilkan, kini lagu terakhir akan menentukan penampilan mereka.
Sayangnya dilagu ini, jieun kehilangan konsentrasinya akibat lembar kertas miliknya terbang terbawa angin, entah kemana.

Untung saja saat jieun ingin mencarinya, Jungkook langsung meletakkan kertas itu kembali pada tempatnya.

"Akh, gomawo kook." Senyum indah milik jieun mengembang sempurna

"Ani, itu dari Sehun. Katanya terbang sampai di sampingnya."

Oh ya ampun, sikap seperti apa ini. Kenapa dingin sekali setiap kata yang terucap. Alhasil jieun jadi tersenyum canggung kepada Jungkook.

Setelah penampilan mereka selesai, mereka segera turun dan berpencar.

Kini jieun sengaja mendekati Jungkook yang sedari tadi seperti menghindarinya. Bahkan Jungkook tak sedikitpun memberikan semangat kepadanya. Tak seperti hari sebelumnya, saat mereka masih latihan.

"Kook, ghwencana?"

"Nee ji. Kenapa bertanya begitu?"

"Akh, ani. Kau tak semangat seperti biasa. Ku kira kau sakit."

"Tak. Aku baik. Aku bangga pada penampilanmu barusan."

"Hehe, itu juga berkat kerja sama kita semua. Akh, rasanya aku tak percaya kita sudah tampil."

"Kau pasti lelah, istirahatlah setelah pulang. Aku masih ada urusan."

"Oh begitu, nee." Sejujurnya ada sedikit nada tak rela di sana. Tapi, ya sudahlah. Mungkin Jungkook sedang sibuk saat ini.

....

Sesampainya di rumah, jieun mendapat kabar tak enak dari Irene. Pasalnya, Jungkook tak memberitahu sedikitpun kepadanya tentang kabar itu.

Iya, penjurian penampilan musik mereka akan diumumkan seminggu kedepan. Jadilah mereka semua langsung pulang setelah acara tadi.

Tapi begitu sampai di rumah, jieun justru mendengar bahwa Jungkook akan segera pergi ke pulau Jeju karena menjenguk kakeknya yang sedang sakit. Akh tapi kabar itu datangnya dari Irene, bukan Jungkook sendiri. Lantas mengapa tadi Jungkook bilang sedang ada urusan?

Sepertinya jieun harus bertanya sendiri kepada Jungkook. Tak biasanya Jungkook merahasiakan sesuatu kepadanya seperti ini. Bahkan jieun adalah orang pertama yang akan Jungkook cari saat ia sedang bermasalah.
Rasanya ada sesuatu yang janggal di hati jieun. Pasalnya, akhir-akhir ini jieun merasa bahwa Jungkook tengah menghindarinya.
Sebenernya apa yang terjadi?
Apa yang jieun tidak ketahui mengenai Jungkook saat ini?

....

Semoga bisa menemani malam Minggu para readers tercinta.
Apalagi yang jomblo, ups.

Haha, author mah balik-balik langsung ceplos aja. Mentang-mentang Uda official, aseekkkk.

Pokoknya selamat membaca yak ...

Fated LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang