Putus

36 7 0
                                    

Setelah pulang dari tour, anak-anak osis diberi waktu untuk beristirahat di rumah selama sehari penuh dengan tidak diperkenankan untuk mengikuti kegiatan ekstra setiap weekendnya.

Beruntung guru pembimbing sangatlah pengertian. Jadilah jieun dapat mengistirahatkan tubuhnya yg terasa sangat pegal.
Apalagi bagian lehernya yg terasa sedikit kaku untuk digerakan karena tidur di mobil dengan posisi miring.
Meskipun ada lengan yg berbaik hati untuk digunakannya tidur, tetap saja hasilnya tidak begitu bagus.

Namun belum sempat jieun melaksanakan niatnya, irene sudah datang mengganggunya.

"Huhu sepeda jieun ..." sapa irene saat berada didepan rumah jieun

Yak kenapa ada saja yg mengganggunya... Pikir jieun

"Yak irene kenapa kau disini?" sewot jieun

"Oh jadi kau tak mau aku datang?" jengah irene

"Aishhh bukan begitu, akhh ada apa?" pasrah jieun

"Kuy la kita kerumah lisa, jennie sudah sampai disana"

"Yak tak bisakah kalian membiarkan aku beristirahat sehari ini?
Oh ya ampun leherku terasa mau patah" keluh jieun dengan menggerakkan lehernya

"Aishhh tak usa banyak alasan, cepat bersiap dan kita pergi"

"Huh baiklah, tunggu sebentar"

Akhirnya jieun harus merelakan hari istirahatnya itu.
Setelah bersiap, mereka pun langsung pergi menuju rumah lisa yg jaraknya tak begitu jauh dari rumah mereka.

Sesampainya di rumah lisa mereka langsung menemui jennie yg tengah duduk santai di teras rumah.

"Ei jen sendiri aja"

"Wah kalian dah sampai, lisa masih buat minum tuh di dalam.
Yak ji kau kenapa, tumben lesu gitu?" tanya jennie

"Aishhh leherku rasanya mau patah dan kalian tak mengizinkan aku untuk istirahat" jawab jieun dengan muka kesal

"Dih apaan tuh, jangan mendramatisir yak ji" sewot irene

Jieun hanya bisa menampilkan muka malasnya. Ya seperti inilah teman-temannya, terlihat jahat namun sangat baik. Mereka tak benar-benar melampiaskan kekesalan mereka meskipun cara berbicaranya seperti itu.

"Akhh kalian sudah tiba, huh rasanya nikmat sekali berada dirumah" ucap lisa setelah mendudukkan dirinya dikursi teras

"Ini lebih mendramatisir ternyata, ya ampun kok bisa aku punya teman seperti kalian" gusar irene yg sudah hapal betul dengan kelakuan teman-temannya

"Masih untung kami mau berteman dengan kau ren" gurau jennie

"Hahahaha jennie sekalinya bicara menusuk" tambah jieun

"Dasar kalian ini" sebal irene

"Sudahlah, minum dulu nih" sambung lisa sambil meletakkan beberapa cemilan dan jus

"Eh tumben status si sehun galau mulu sih" ucap irene yg tengah memperhatikan ponselnya sambil meneguk segelas jus

"Minum itu yg bener ren" peringat jennie

"Hehe, tapi bener loh ini kenapa dia?"

"Kami baru aja putus"

"MWO?" kaget jieun

"Yak tak perlu berteriak" sungut jennie yg berada dekat dengan jieun

"Mianhae jen, wahh wahh sudah ku duga kau juga hanya menjadi korbannya lis"

"Aniyo ji, kami sudah tak cocok.
Akhh sudahlah aku tak ingin mengingatnya"

"Setuju lis, masih banyak cogan diluar sana"

"Akhirnya sahabatku sadar juga jika sehun bukan cowok baik" gurau jieun dengan perasaan lega

"Yak ji kau ini, sahabat tengah berduka kau malah bahagia"

"Hahahaha sedari awal kan sudah ku katakan jika sehun tak cocok denganmu lis, tapi sudahlah yg penting saat ini hubunganmu dengannya sudah berakhir"

"Sungguh kejam kau ji" sungut lisa

Sementara jennie dan irene hanya bisa memasang wajah malasnya. Sudah biasa bagi mereka melihat jieun dan lisa seperti itu.

~~

"Mwo, serius kau sudah putus dengan lisa?" kaget kai

"Nee" respon sehun malas

"Wahhh sekarang siapa lagi incaranmu selanjutnya?"

"Kau tak perlu tau, liat saja nanti"

"Payah kau hun masih main rahasia sama aku, kau anggap aku ini siapa?"

"Nanti juga kau tau sendiri bodoh"

"Sudahlah tak perlu bermalas-malasan seperti ini, mending sekarang kita pergi cuci mata. Akhh rasanya aku bosan berada di rumah terus"

"Tak perlu berlebihan, justru aku lebih bosan berada dekat denganmu terus sepanjang hari"

"YAK sehun kurang ajar kau, jika tak ada aku maka semua usahamu untuk mendapatkan pacar tak kan berhasil"

"Heh mereka mau denganku bukan karenamu, tapi karna aku terlahir ganteng" songong sehun

"Terserah kau saja la hun, aku mau pergi liat pemandangan cewek-cewek dulu pai pai"

Kai pun pergi meninggalkan sehun yg masih asik berkutik dengan ponselnya seorang diri di kamar kesayangannya.

...

Author back readers sekalian
Mianhae sudah lama tak update, soalnya author masih sibuk sama pekerjaan.
Semoga kedepannya author bisa up dalam waktu dekat yak

Selamat membaca

Fated LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang