Alun alun

1.5K 240 51
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Disini mereka sekarang, duduk diatas rumput alun alun kidul sambil memakan jajanan pinggir jalan yang tersedia di sekeliling alun alun.

"Kok gue gak pernah liat lo pas gue kerumah tante taeyong?" tanya Jisung.

"Ya jelas enggak lah. wong, setiap yang lain pergi nginep dibandung, aku gak ikut." Jawab Sungchan.

"Lah kenapa?" Jisung menatap Sungchan yang tengah menatap lurus kearah beringin kembar didepan sana.

"Gak apa apa." Jisung hanya mengangguk merespon jawaban cowok tinggi disampingnya.

Manik coklat hazel milik si Aquarius sekarang mengganti fokusnya pada orang orang yang tengah berjalan sambil menutup mata kearah beringin. Keningnya berkerut, bertanya apa yang mereka lakukan didalam hati.

Sungchan yang sadar Jisung diam saja akhirnya menoleh kearah si marmut. Pandangan Jung itu mengikuti arah pandang Jisung yang tengah memperhatikan orang orang yang sedang mencoba berjalan ketengah tengah Beringin.

"Mau coba?" tanya Sungchan.

"Hah?" Jisung malah bertanya balik.

"Mau coba enggak?"

"Buat apa?" Tanya Jisung lagi.

"Ada mitos, katanya kalau kamu bisa lewat ditengah tengah beringin dengan mata tertutup, permohonan kamu bakal terwujud." Jelas Sungchan

"Gak percaya gue."

"percaya gak percaya, tapi ada beberapa yang bener terkabul kok." Ucap Sungchan.

"Masa?"

Sungchan mengangguk, "konsepnya itu kayak, kamu berdoa sama Tuhan, terus diimbangi sama usaha." Jelasnya lagi.

Jisung diam diam mulai tertarik mencobanya, jadi saat Sungchan menanyainya lagi dia mengangguk.

"gak bisa liat oii." ucap Jisung kala Sungchan menutup matanya menggunakan kain hitam yang sudah disediakan dipinggir alun alun.

"Muter tiga kali, trus jalan lurus kedepan. Tenang aja aku awasin." Ucap Sungchan.

Jisung nurut, dia jalan lurus ngikutin instingnya sedangkan Sungchan ngikutin dibelakang jagain dia dari orang orang yang lalu lalang.

Duk

Jisung berhenti saat merasa sesuatu menabrak keningnya. Cepat cepat dia membuka kain hitam yang menutup matanya.

"Jauh banget kamu nyasarnya." Ucap Sungchan menurunkan tangannya yang dihimpit oleh kening Jisung dan tiang lampu alun alun.

Jisung menoleh ke sekeliling, benar katannya. Dia melenceng sangat jauh dari tengah tengah beringin.

"Untung masih sempet, kalau enggak benjol mungkin kamunya."

Jisung mencebik kecewa, ternyata susah juga. "Lo pernah berhasil gak?" tanya Jisung, mengikuti Sungchan yang mengembalikan kain hitam ketempat mereka meminjamnya

"Pernah."

Manik Hazel itu sedikit berbinar antusias, "yang bener? Apa permohonan lo?"

"Kamu." Ucap Sungchan, mengundang tanda tanya dari marmut kecil disampingnya.

"Maksudnya?" Tanya Jisung gak ngerti

"Mau beli es goreng gak?" tanya Sungchan mengalihkan topik.

Jisung yang ditanyai tentu saja mengangguk. Setelah mendapat respon si rusa menuntun marmut kecil ketempat penjual es goreng yang lumayan legendaris di alun alun.

•••

"Makasih." Jisung memberikan helm hitam itu kepada pemiliknya.

"Iya, kalau misalnya aku ajak jalan lagi kamu mau gak?" tanya Sungchan, obsidiannya menatap dalam kearah Jisung. Sedang mengagumi keindahan makhluk ciptaan Tuhan yang satu ini.

"Emm mau aja sih, asalkan gak mendadak kayak tadi. Setidaknya chat gue dulu." Jawab Jisung.

"Siap bu boss. Yaudah sana masuk, udah malem nanti kedinginan kalau lama lama disini."

Jisung mengangguk, melambaikan tangannya kemudian masuk kedalam pekarangan rumahnya, sedangkan Sungchan melesat pulang kala Jisung sudah benar benar masuk kerumahnya.

"Cie habis malming." baru saja dua langkah dia masuk sudah disambut oleh godaan kakak laki lakinya.

"Malming apaan orang cuma jalan jalan kok."

•••

Sungchan memarkirkan motornya dengan senyum yang sangat bahagia. Hal itu membuat David, anak ragil keluarga Jung menatapnya sinis.

"Koyo wong edan." Cibir David

"Heh, lambene. Tapi bener kok vid." Timpal Beomgyu

"Adek kurang ajar, ini lagi punya kembaran sama aja." Sungchan menatap kembaran sama adiknya itu dengan tatapan tajam, sedangkan David menjulurkan lidahnya berniat mengejek.

.
.
.

A/N : Double up karena kemarin aku gak update 💆

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

A/N : Double up karena kemarin aku gak update 💆

[010921]
—ʅισɳҽʅ ɾαყɳα αɾʂԋαƙσʋ

First •2SungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang