Gue membuka pintu kamar gue dengan sedikit kasar.
Loh kok bersih banget ya kayak bukan kamar gue.
Tumpukan pakaian yang terdapat di lantai udah gak berserakan lagi. Bekas bungkus makanan juga udah gak ada lagi di tempat tidur. Seprai kasur gue terpasang rapi beserta selimutnya seperti belum pernah disentuh tapi emang bener sih selimutnya harus cepat-cepat diganti. Baunya tuh kalo mau dideskripsikan mirip bau apek tapi ya enak-enak aja kalo gue yang cium.
Maklum dari sebelum pindahan sampai sekarang belum dicuci. Kira-kira sudah tiga minggu lebih. Gue menyeret selimut lama gue dan menempatkannya di keranjang pakaian kotor. Setelah itu, mengambil selimut baru di lemari penyimpanan.
Bentar-bentar.
Tangan gue berhenti di udara ketika mengingat sesuatu yang krusial. Matt kan ke kamar gue berarti...
....apakah dia melihat ukiran yang ada di meja belajar gue?!
Melempar selimut baru ke tempat tidur gue seraya berjalan cepat menuju meja belajar. Mengecek barang-barang yang ada di atas meja, gak ada yang hilang atau berpindah posisi sih.
Asik, aman.
Membuang nafas lega dan menghempaskan badan gue di kursi meja belajar.
Mari kita lanjutkan karya tertunda kita yaitu meniru gambar Bapak Leonardo da Vinci.
Sekarang gue sudah sampai pada di tahap mewarnai. Mengambil kuas dan menyiapkan cat namun mata gue terhenti di suatu tempat.
'Matt was here'
Tulisan itu terukir dekat dengan tulisan 'Matt love Elena.' Gue terperangah saat melihat tulisan itu.
Kalo kata Armada 'mau dibawa kemana hubungan kita' tapi versi gue saat ini adalah 'mau dibawa kemana wajah kita.'
Malunya udah gak ketolong. Gue menatap gambar asli Ginevra de Benci yang terpampang jelas di komputer yang terdapat di meja belajar gue.
"Tukeran muka mau gak, Mbak Ginevra?" Gue bertanya kepada lukisan itu.
"Gak jadi deh, Mbak." Membatalkan ucapan gue tadi sambil menggelengkan kepala gue tanda menyesal telah berkata demikian. Masa muka gue yang mirip Jennie Blackpink mau diganti sama wajah Mbak Ginevra.
Santai aja, Shena. Ngapain sih malu terus? Kejadiannya kan sudah 10 tahun yang lalu. Matt mana inget lagi sama Elena.
Yuk, buruan lanjutin lagi. Kembali gue fokus melukis sesekali melirik gambar asli Ginevra de Benci untuk memastikan warna yang gue ambil sama dengan aslinya. Mungkin sudah seratus kali bola mata gue bolak-balik menatap gambar Mbak Ginevra, kenapa gue merasa semakin lama ekspresinya Mbak Ginevra sangat relate ya dengan situasi gue saat ini? Ekspresinya tuh kayak udah capek aja dengan dunia ini. Sama, Mbak. I feel you.
Putar lagu enak kali sembari ngelukis gini biar lebih kerasa vibes-nya gitu. Wadidaw, keren gak sih bahasa gue? Kayak anak zaman now gitu.
Mempertimbangkan ekspresi Mbak Ginevra dan juga suasana hati saat ini, gue memutuskan memutar lagu Let's Kill This Love yang dipopulerkan oleh the one and only, Blackpink.
Yeah, yeah, yeah
Blackpink in your area!
Yeah, yeah, yeah
Gue ikutan bernyanyi ya tapi kalo udah mulai ada Bahasa Koreanya, gue cukup menggoyang-goyangkan kepala gue aja. Gak bisa ngomong Bahasa Korea soalnya, cuma ngerti arigatou gozaimasu doang.
Eh. Menepuk kepala gue pelan dan berkata kepada diri sendiri, "Itu mah Bahasa Jepang, bambang."
Bentar lagi masuk ke part favorit gue nih.
Let's kill this love!
Yeah, yeah, yeah, yeah, yeah
Rum, pum, pum, pum, pum, pum, pum
Let's kill this love!
Rum, pum, pum, pum, pum, pum, pum
Siapa disini yang kalo dengerin lirik di atas jadi gak bisa menahan diri untuk mengikuti gerakan tariannya? Karena saat ini, gue juga sedang menirukan choreography-nya yang iconic.
Membentuk kedua tangan gue membentuk pistol lalu menggoyangkan tubuh gue sambil ikut bernyanyi.
BRAK!
***
Waduh, apaan tuch.
Btw, hari ini itu tepat dimana cerita Shena rilis loh!
Jadi, happy anniversary yang ke satu bulan shenaddict WKWK
Karena hari ini hari anniv kita, aku akan membongkar rahasiaku yang terpendam yaitu instagramku @devinajunus! Kalo mau mutualan langsung dm di ig dengan angka 1
-Dep's
KAMU SEDANG MEMBACA
She: The Beginning [REVISI]
Teen Fiction[FOLLOW DULU YUK SEBELUM MEMBACA] Kata orang, kita tidak akan bisa melupakan cinta pertama kita. Well, that's true tapi.. ...apakah cinta pertama kita harus muncul kembali setelah pergi tanpa jejak? BAM! Kenyataan pahit itu harus diterima oleh Shen...