PROLOG

54.8K 2.2K 36
                                    



Selamat membaca ....

---------

"Laura, Una hamil," ucap Launa ketika berada di kamar Laura.

"Apa,sih, bercandanya gak lucu," ketus sang kembaran.

"Una, gak becanda tolong bantuin Una bilang sama bunda Ra," air mata Launa jatuh membasahi kedua pipinya.

"Jadi lo beneran hamil?"

"I-iya."

"Lo, hamil anak siapa bego?"

"Una dilecehin orang satu bulan lalu Ra."

"Lo kenapa gak pernah cerita apapun sama gue, gue ini adik lo, Na, jangan kayak gini, lo gak anggap gue, hah?" Teriakan frusrasi dari Laura mampu membuat Launa tersentak.

"Maafin Una, Una tau Una salah, apa yang harus aku lakuin Ra, apa aku gugurin kandungan ini Ra?"

"Lo, gak salah yang salah itu si berengsek yang udah nyentuh lo, gila lo, Na, janin itu gak bersalah, cari mati dia."

"Una gak tau dia siapa, Ra, Una gak kenal dia."

"Lo, harus nikah gue akan cari orang itu."

"Una gak kenal sama orang itu Ra, Una gak inget wajah dia."

"Akhhh.... Lo harus nikah sebelum kandungan lo membesar."

"Nikah sama siapa? Pasti gak ada yang mau sama Una apalagi Una udah hamil Ra."

"Nikah sama Algerald."

"Algerald? Ga-gak mau Ra Alger pacar kamu."

"Una, lo lagi gak bersandiwarakan?" Laura mengangkat kedua alisnya.

"Lo, lagi gak kerja sama, sama Bundanya Algerald kan?"

Tiba-tiba pertanyaan itu muncul dibenak Laura, pasalnya ada Bunda Algerald datang kerumah mereka.

Apa ini menjadi awal kehancuran hubungan Laura dengan sang kekasih?

●●●


END UP [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang