33. END UP

13K 949 37
                                    

KALIAN NEMU CERITA NIH PASTI DARI TIKTIK YE KAN?😂




Selamat membaca ....

"Sayang." Laura sudah berada di luar mobil dan duduk di sebuah kursi, ia melihat Hanzel dan memanggilnya.

"Ra." Hanzel memeluk istrinya itu air matanya semakin banyak.

"Aku baik-baik aja kok sayang," kata Laura seraya mengelus pundak Hanzel.

"Kepala kamu berdarah sayang." Hanzel melapas pelukannya dan menangkup wajah Laura.

"Ini mah bukan apa-apa, cuma kebentur dikit doang."

"Mba gak apa-apa Mba? Tadi mobil dari belakang lumayan kencang menabrak taxi yang Mba tumpangin," ucap salah satu saksi mata.

"Gak apa-apa mas, saya juga pake sabuk pengaman kok jadi cuma kebentur dikit aja."

"Jangan bilang gapapa ayo di obatin lukanya. Kita periksa."

"Iya." Hanzel menggendong Laura ala bridal style. Berat? Tentu, tapi tidak masalah bagi Hanzel.

"Kamu bawa apa?"

"Aku bawa makanan buat kamu," ucap Laura dengan riang.

"Kamu ngapain ke sini?"

"Ya ini nganterin makanan," balas Laura seraya mengangkat tas yang berisi makanan tersebut.

"Kenapa gak minta jemput?"

"Kan nanti kamu puter balik, rumah sama rumah sakit kan beda arah."

"Aku lakuin apapun buat kamu sayang."

Tiba-tiba tangan kanan Laura yang melingkar dibelakang leher Hanzel itu mencengkram snelli suaminya dengan kuat.

"Sayang, are you okey?" Tanya Hanzel panik setelah sampai di lobby rumah sakit.

"Pe-perut aku sakit," lirih perempuan itu.

Tidak hanya itu kepalanya terasa sakit dan ia merasa mual.

"Kepala aku sakit."

"Aku mau tidur."

"Jangan Ra, tetep buka mata kamu." Hanzel meminta tolong pada Adam yang kebetulan lewat dengan membawa hospital bad.

"Aku gak kuat, sakit."

Adam mengambil tas yang hampir terjatuh dari tangan Laura. Cengkraman itu perlahan mengendur. Laura mulai melemas.

"Bawa dia ke ruangan cepat!" Titah Dokter Tirta yang melihat itu. Ia baru saja selesai menangani beberapa pasien yang korban kecelakaan tersebut.

Hanzel panik hingga tak tahu apa yang harus ia lakukan.

Mereka membawa Laura ke dalam ruang UGD. Dokter Tirta mulai memeriksa Laura, sedangkan Hanzel menggenggam tangan Laura.

Kemudian ia membantu Dokter Tirta untuk memeriksa istri tercintanya itu.

"Kita harus segera melakukan operasi sesar, Ibu dan bayi harus segera diselamatkan, benturan di kepalanya membuat ia kehilangan kesadaran, koma dan bahkan kematian."

"Dalam artian dia mengalami cedera kepala yang sangat serius."

Hanzel menggelengkan kepalanya. "Gak mungkin, tadi bilang kamu gapapa hm? Sayang."

Laura menatap Hanzel dan tersenyum manis. Memberi tahu bahwa ia baik-baik saja.

"Kamu bawa makanan kan buat aku, ayo kita makan bareng, kamu masak makanan kesukaan aku kan."

END UP [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang