Truth or Dare

244 51 57
                                    

Kena serangan panik ? Nope.
Kena serangan ambis ? Yes !!

Ambisius.

Satu kata buat menggambarkan orang - orang yang ada di ruang tengah Rumah Kanaya yang di gunakan oleh anak - anak Nostress belajar bersama untuk persiapan UAS.

Kun,  Jeje , Kanaya, Abdi dan Lalisa termasuk ke dalam golongan kaum ambisius kalau sudah terkait masalah nilai ujian dan peringkat.

Tendra,  si kaum rebahan dan hobby ng'chill.  Can't relate this.

Namun berada di satu tempat dengan orang - orang seperti mereka, mau tidak mau Tendra ikut kushyuk belajar, walaupun dua hingga tiga kali raganya sudah ingin pergi ke dunia kapuk.

Kun, Abdi, Kanaya dan Lalisa masih setia dengan pembahasan soal - soal prediksi yang akan dikeluarkan oleh Bu Maya,  Guru mata pelajaran Fisika yang sama - sama mengajar di Kelas IPA 1 dan IPA 2.

Jeje yang masih bersabar menjelaskan kembali materi  Akuntansi Kepada Tendra, Meanwhile Tendra,

"Woahmmm.... " Tendra menguap lebar memberi kode S.O.S , minta di selamatkan.

"Kita break aja dulu guys.. " ujar Lalisa sembari melemaskan jari - jarinya yang pegal.

"BREAK !! Mata gue sepet  !"
Tendra menutup buku paketnya dan menghampiri Lalisa, mencari posisi enak tiduran di paha Lisa.

Lisa tidak ambil pusing, ia malah menyentuh lembut menyisir rambut halus Tendra.

"yaelah..  LAMA - LAMA GUA BALIKIN JUGA NIH INDONESIA..!! " seru Abdi yang selalu menjadi saksi adegan perbucinan Tendra dan Lalisa.

"Jomblo dilarang iri... " sahut Tendra

"Kun..  Laper nih..  Mana..  Janji - janji manis Lu..  Lu bilang mau nraktir.. "

"iya iya.. Sabar Sa.. " Kun mengeluarkan ponselnya
"Nih..  Lu pada pesan aja di goput.. " Lanjutnya lagi.

"asik..  Mana biar gue yang pilihin.. " ujar Jeje riang.

Satu persatu dari mereka memilih makanan untuk dipesan.
Mumpung ditraktir,
bebas mau makan apa.
RIP.  Dompet Kun.

20 menit, pesanan makanan mereka datang.
Meja untuk belajar itu kini sudah penuh dengan makanan  junk food.

"Bilang apa ke Gue  ?"

"Terima kasih atas traktirannya..  Gue doain semoga 10 atau 15 Tahun lagi Lu jadi presiden biar bisa nraktir Rakyat..!! " balas Jeje cerah.

"Makasih ya Kun,  sering - sering aja Lu menang olimpiade, terus duitnya buat gua...  Hahaha" ujar Kanaya nyengir.

"yee enak di elu dong..  Jangan Bang.  Mending duitnya buat gue aja.. " balas Abdi gak mau kalah.

"Buat gue ajalah.. "

"Buat gue dong..  Gue adeknya.. "

"Oi..  Siape juga yang mau kasih lu berdua duit... " Sahut Kun menyudahi perang mulut Abdi dan Kanaya.

"oi.  Siapi jigi ying mii kisih yu birdui diit..  Hahahah"  Kanaya dan Abdi malah kompak menggoda nada bicara Kun.

"stress... " ujar Kun menghela nafas

"Kun..  Kalau Lu tertekan..  Bilang aja..  Jangan di tahan - tahan.. " Ujar Jeje menepuk bahu Kun.

"kayaknya kita doang je yang waras di sini.. "

" yang waras..  Ngalah.. " balasnya lagi

"Hey...  Main UNO kuy.. " Lalisa memberi usul.

"kartu UNO gua ga ada..  , kartu TOD (truth or dare) ada... "

Triplets Series ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang