Epilog : 1

289 44 57
                                    

[ Our 28th Life Story ]

•••

Rumah Sakit Pelita Kasih.

Abdi baru saja tiba di salah satu Rumah Sakit besar di Jakarta.

Ia memarkirkan mobil, sebelum keluar dari mobil, ia menggeser Gitar beserta souvenir yang ia dapat di acara pernikahan di bangku nomor dua.

Khusus untuk hari ini,
Abdi mengambil libur kerja.
Sedari petang tadi Abdi menyempatkan diri untuk hadir dan menyumbangkan lagu di acara Pernikahan dan kini Abdi datang untuk melihat calon keponakannya yang sebentar lagi lahir ke dunia.

Cucu pertama di keluarga Hanun Dirgantara.

•••

Kamar Anggrek Nomor 15A.

Di luar Ruang persalinan sudah ada Ayah Hanun , Bunda Nia, keluarga mertuanya Tendra dan Tama.
Abdi menhampiri orang tuanya lebih dulu. Bunda Nia dan Ayah Hanun saat ini sangat cemas untuk menyambut kelahiran cucu pertama mereka.

“Ayah, Gimana persalinannya ?”

“Baru bukaan satu, Tendra masih di dalem nemenin istrinya.. kamu duduk aja dulu sana sama Abangmu..” jabar Ayah Hanun.

Abdi segera menghampiri ke tempat duduk Abangnya yang agak jauh dari Ruang Persalinan.

Terlihat Tama yang masih memakai seragam dan membawa tas kantor, dipastikan Abangnya itu baru saja pulang dari kerja dan langsung ke Rumah Sakit.

“Bang Tama…” Sapa Abdi pada kakak tertuanya.

“Oit,  cepet juga nyusul ke sini…”

“Ngapain juga lama – lama di Nikahan orang, nyanyi bentar, ambil makan, pulang..”

Abdi duduk disamping Tama, berjalan dari parkiran mobil ke lantai dua di umur segini, ia jadi gampang letih.



“Gimana Jeje ?” tanya Tama dengan hati – hati melirik raut wajah Abdi.

“hmm , baik Bang..” sahutnya seraya minum air mineral.

Sedikit hembusan napas, Abdi merogoh makanan ringan yang ia selipkan tadi.

Abdi membuka satu bungkus asinan, perjalanan jauh barusan membuatnya sedikit lapar.

“mau gak Bang ?” tawarnya

“makan Asinan malam – malam ?”

“Iya nih, Gue lagi ngidam Asinan..” balasnya mengunyah Asinan kembali.

“Aneh banget, yang hamil muda istri Lu lah yang ngidam elu..”

“ya gak apa juga sih, itung – itung bagi tugas hamil..”

Fakta menarik lainnya adalah istri Abdi sedang hamil muda, namun yang ikut mual – mual, gak enak badan hingga ngidam itu Abdi.

Ikatan Batin suami istri mungkin ya.

“Buah mulu perasaan yang Lu makan, kata orang kalau ngidam buah – buahan nanti anaknya bisa jadi cewek..”

“Mau cewek atau cowok sama aja, yang penting istri sama anak Gue nanti sehat – sehat..”

“Udah berapa bulan sih ?”

“Jalan 4 Bulan, kalau Lo sendiri ini udah Berapa Bulan Bang ?” Ujar Abdi mengusap perut Tama yang sedikit buncit.

“Heh Kurang Ajar Lo..!!”

“Hahahah Maaf Bang, tapi bener ya kata orang, makin kaya makin subur.. hahaha..”

Triplets Series ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang