"Re! Rere!" panggil Laura.
Rere menghentikan langkah, tepat di anak tangga terakhir menuju lantai satu. "Ra, itu suara siapa di atas?" tanyanya.
"Suara apa?"
"Tadi ada yang manggil gw, suaranya mirip sama lu."
"Jangan didenger!"
"Re! Lu ada di bawah?" teriak Gladis di dekat tangga.
"Iya, gw di bawah. Bareng Laura!" sahut Rere.
"Apaan sih, Re! Orang gw ada di sini!" teriak Laura.
"Loh? terus yang di sebelah gw siapa?"
"Hihihi ...." Terdengar suara tawa melengking tepat di samping Rere. "Kamu baru sadar," bisik Suara itu.
"Raaaaa!" teriak Rere, seraya melangkah naik ke atas. Namun baru naik beberapa anak tangga, tiba-tiba ada yang mencengkram tangannya. Kemudian menariknya hingga terjatuh. Brug!
"Aduh." Rere berteriak kesakitan, menangis.
"Re!" Laura dan Gladis turun ke bawah.
Ternyata Mike, Joe dan Daniel pun mendengar tangisan Rere. Mereka pergi ke luar kamar untuk mengeceknya.
"Dis!" ucap Rere saat melihat Gladis dan Laura mendekat.
"Lu gak apa-apa, Re?" tanya Gladis.
"Sakit, Dis!" balas Rere terisak.
Tiba-tiba listrik kembali menyala.
"Lu ngapain duduk di lantai sambil nangis?" ledek Daniel.
"Diem, Niel!" sahut Rere, marah.
Laura dan Gladis membantu Rere berdiri. Kemudian mereka semua duduk di ruang tengah.
"Lu kenapa turun duluan, Re. Kan dah gw bilang tunggu," ucap Laura.
"Tadi ada orang yang mirip sama lu. Ngajak gw ke bawah."
"Mirip gw?"
"Iya."
"Emang lu liat mukanya? Kan gelap."
"Suaranya, Ra!" Rere kesal.
"Sabar, Re," ucap Mike.
"Tau si Rere, emosian," sahut Daniel.
"Lu juga diem, Niel!"
"Tuhkan."
"Gak tau apa, kaki gw sakit nih!"
"Sabar, Re. Emang lu diapain sama orang yang mirip Laura tadi?" tanya Gladis.
"Pas gw mau naek ke atas, dia narik tangan gw. Kenceng banget. Ampe jatoh," jelas Rere.
"Ya ampun. Horor banget sih ini vila."
"Iya, gw juga tadi ngeliat ada perempuan mukanya serem di kamar gw," ucap Mike.
"Ngomong-ngomong, si Jessica sama Wanda mana?" tanya Daniel.
"Kayanya sih udah pada tidur. Tadi gw ketok pintu kamarnya gak nyaut," balas Gladis.
"Bisa-bisa, di situasi begini, mereka malah tidur," timpal Rere.
"Lebih mending tidur, Re. Jadi gak diajak maen sama setan," sahut Daniel.
Rere melotot sambil mengepalkan tangannya ke arah Daniel. "Minta dipukul ni anak!" ancamnya.
"Ampun, Re."
"Bubar dah, balik ke kamar masing-masing," ucap Joe.
"Iya, tidur. Besok bangun pagi-pagi biar bisa langsung pergi dari sini," tambah Mike.
KAMU SEDANG MEMBACA
Siapa Yang Mati?
TerrorDelapan Mahasiwa terjebak di sebuah Vila Angker. Teror demi teror mereka hadapi semenjak hari pertama kedatangan. Hingga satu persatu dari mereka pun menghilang dan kembali dalam keadaan meninggal dunia. Siapa yang mati?