"Ada apa, Re?" tanya Gladis yang kini sudah berdiri di dekatnya.
"Itu!" Rere menunjuk nisan.
"Laura Subekti. Bukannya itu nama ...."
"Nama lengkap Laura, Dis," potong Rere.
Daniel, Joe dan Jessica pun mendekat. "Re, lu ngapain duduk di atas makam orang," ucap Daniel seraya membantu Rere berdiri.
"Pada kenapa sih?" tanya Jessica, heran.
"Liat nama di nisannya!" perintah Gladis.
"Laura?"
"Iya. Itu nama lengkap Laura."
"Hah? Maksudnya, Laura udah meninggal?" Jessica tampak kaget.
"Gw gak tau, Jess."
Rere jongkok, kemudian menggali gundukan tanah makam dengan tangannya. "Ngapain lu, Re?" Daniel segera mencegahnya.
"Siapa tau Laura masih hidup, Niel!" balas Rere, terisak. "Ra!" panggilnya.
Daniel menangkat tubuh Rere. "Lu tuh kenapa sih, Re! Coba berpikir jernih deh. Mana mungkin ada orang bisa bertahan hidup setelah dikubur berjam-jam."
Rere memukul tubuh Daniel. "Lepasin, Niel! Gak ada yang gak mungkin!" Ia terus meronta-ronta, tapi Daniel tidak melepaskan genggamannya.
"Lepas!" teriak Rere.
Spontan Daniel memeluk tubuh Rere, berusaha menenangkannya. "Lu harus kuat, Re," bisiknya.
"Laura gak mungkin meninggal, Niel," ucap Rere, kemudian menangis dalam pelukan Daniel.
Daniel melepas dekapannya. "Maaf," ucapnya pelan.
"Makasih," balas Rere, seraya menyeka air matanya.
"Eh, coba ke sini!" panggil Joe yang sedang berdiri di makam sebelahnya.
Gladis menghampiri Joe. "Wanda Fahrani," ucapnya pelan seraya berdiri di samping Joe. "Itu nama lengkap Wanda, Jo."
Joe pun berjalan ke makam sebelahnya. Sudah bisa dipastikan itu adalah makam ... Mike. Tertulis dengan jelas di kayu nisannya, Mikael Warmanto.
"Jadi mereka semua udah meninggal?" tanya Jessica.
"Kalau diperhatiin dari gundukan tanahnya sih, kayanya masih baru," selidik Joe.
"Bisa jadi ini cuman makam palsu. Padahal mereka masih ada di suatu tempat," sahut Gladis.
"Bener juga sih."
"Menurut lu gimana, Re?" Gladis bertanya pada Rere.
"Gw lagi kagak bisa mikir sekarang, Dis. Gw juga berharap ini cuman makam palsu."
"Jadi sekarang gimana? Apa perlu kita gali makamnya?" tanya Joe.
"Gak usah, Jo. Balik ke rencana awal aja, cari rumah penduduk."
"Oh, oke."
"Tadi oranhnya lari ke arah sana, mending kita coba ikutin."
KAMU SEDANG MEMBACA
Siapa Yang Mati?
HorrorDelapan Mahasiwa terjebak di sebuah Vila Angker. Teror demi teror mereka hadapi semenjak hari pertama kedatangan. Hingga satu persatu dari mereka pun menghilang dan kembali dalam keadaan meninggal dunia. Siapa yang mati?