Gladis, Jessica dan Joe dibuat bingung, karena Rere dan Daniel yang berlari tak jauh dari mereka, sudah hilang entah ke mana. "Rere sama Daniel ke mana, Jo?" tanya Gladis yang terlihat cemas.
"Gw juga gak tau, Dis." Joe terduduk di tanah. Tidak hanya lelah fisik, ia juga lelah pikiran. Karena harus menghadapi situasi seperti ini. Terjebak di hutan dan kehilangan sahabatnya.
"Apa kita tunggu di sini aja? Siapa tau nanti mereka balik."
"Syukur kalau mereka balik, Dis. Kalau nggak, Gimana?" sahut Jessica.
"Masa kita harus tinggalin mereka?"
"Terpaksa, Dis. Sekarang berdoa aja semoga Daniel sama Rere bisa pulang dengan selamat."
"Gw yakin banget. Daniel bisa jagain Rere," ucap Joe seraya bangkit. "Ayo lanjut jalan, sebelum malem. Jangan lupa berdoa, supaya gak diajak muter lagi."
___________
Rere terus mengejar Laura masuk ke dalam hutan yang semakin gelap. Entah bagaimana, ia tak bisa mengejar Laura yang terlihat jalan kaki.
"Re!" panggil Daniel. "Re!" Namun, Rere tak mendengarnya.
Laura menghentikan langkahnya, kemudian menoleh ke arah Rere. Ia tersenyum seraya melambaikan tangan.
"Ra! Jalannya jangan cepet-cepet napa, gw capek ngejarnya!" keluh Rere. Namun, Laura tak menanggapinya. Rere berjalan mendekat.
Puk!
Seseorang menepuk pundak Rere. Spontan ia menoleh ke belakang. "Lu ngapain sih, Re?" tanya Daniel dengan nada kesal.
"Gw liat Laura, Niel," balas Rere.
"Laura? Mana?"
"Itu!" Pada saat Rere menoleh ke depan, ia tak melihat kehadiran Laura.
"Itu, mana?" Daniel bertanya sekali lagi.
"Tadi dia berdiri di sana, senyum sambil lambaiin tangan, Niel."
"Lu yakin kagak halu?"
"Kagak!"
"Ya udah, kita balik ke tempat tadi. Yang lain pasti khawatir."
Rere kembali melihat ke tempat Laura berdiri. Nihil, ia benar-benar sudah menghilang. "Yuk!"
Rere dan Daniel berjalan ke tempat istirahat tadi. "Lain kali, jangan maen asal lari aja, Re. Bikin orang khawatir aja," ucap Daniel.
"Iya, Maaf. Lu bukannya seneng kalau gw ngilang?"
"Ya gak lah. Siapa sih yang seneng temennya ilang?"
"Bener juga sih, walaupun gw kesel sama si Wanda. Pas dia ilang, ikut sedih juga."
"Nah gw juga gitu. Walaupun sebel sama kelakuan lu, tetep gak mau kalau lu ngilang."
"Jadi terharu gw."
"Ish!"
Mereka terus berjalan menyusuri pepohonan yang terlihat sama. "Perasaan gak nyampe-nyampe," ucap Daniel.
"Iya, emang gw lari sejauh apa?"
"Gw juga gak sadar."

KAMU SEDANG MEMBACA
Siapa Yang Mati?
TerrorDelapan Mahasiwa terjebak di sebuah Vila Angker. Teror demi teror mereka hadapi semenjak hari pertama kedatangan. Hingga satu persatu dari mereka pun menghilang dan kembali dalam keadaan meninggal dunia. Siapa yang mati?