ARGH!
Kini teriakan terdengar bersahutan. "Ada apa, Re?" tanya Daniel.
"Kaki gw ada yang injek!" sahut Rere.
"Re?" panggil Gladis.
"Argh! Ada yang manggil nama gw, Niel!" Rere bergerak mendekat ke Daniel.
"Re, ini gw Gladis!"
"Gladis? Beneran?"
"Iya, sama gw juga," timpal Joe.
"Jo!" panggil Daniel.
"Eh, Niel. Lu masih idup ternyata," ledek Joe.
"Lu di mana, Jo?" Kondisi gua yang gelap membuat mereka tidak mengetahui posisi masing-masing.
"Gw di sini," sahut Joe.
"Tadi siapa yang nginjek kaki gw? NGAKU!" Rere terdengar marah.
"Oh, itu kaki lu. Gw kira apaan," balas Gladis.
"Lu yang nginjek, Dis?"
"Iya. Maaf, Re."
Rere bergerak, seraya meraba-raba tempat yang tadi ia tiduri. "Lu di mana, Dis?" Gladis mendekati suara Rere. "Aw! Sekarang tangan gw diinjek," sentak Rere.
Spontan Gladis mengangkat kakinya. "Lu ngapain di bawah."
"Tidur!" sahutnya, seraya bangkit dan memeluk sahabatnya. Begitu pula Joe dan Daniel, kini mereka bisa bertemu kembali, walau dalam kegelapan. Sungguh pertemuan yang tak terduga.
________
Mereka pun mulai bercerita pengalaman masing-masing. "Jessica dibawa sama Pak Odih," ucap Gladis.
"Ya, gw juga tau," sahut Daniel.
"Gimana lu bisa tau?"
"Dia lihat sendiri Jessica dibawa pake keranda mayat," balas Rere.
"Hah? Jessica dibawa pake keranda?" Gladis malah terkejut.
"Gw kira lu tau. Kan dia jalan sama lu."
"Iya, tadinya begitu, Re. Sampe kita nemu perkampungan aneh ...." Gladis mulai bercerita.
"Gw juga sempet liat Pak Odih. Badannya gede banget sama matanya merah. Asli serem," ucap Daniel.
"Bener, Niel." Gw sempet liat sekilas pas Jessica buka pintu.
"Sebenernya dia itu makhluk apa sih? Hobi bener nyulik orang," ucap Rere.
"Seinget gw, nenek itu bilang kalau Pak Odih itu monster dan pembunuh. Orang-orang itu dibawa sama dia ke vila terus dijadiin pelayan sama pemuas nafsu mereka," ucap Joe.
"Berarti ... Laura, Mike, Wanda dan Jessica ada di dalem vila dong," balas Rere.
"Oh iya, baru kepikiran. Cuman ... gimana bisa mereka ada di dalem vila. Kan kita pernah nyari, tapi gak ketemu."
"Coba lu inget-inget. Ada gak ruangan yang gak kita cari di dalem vila."
"Kamar belakang!" balas Daniel dan Joe, kompak. "Soalnya gw, Joe sama Mike kagak berani masuk sana. Gara-gara ada perempuan muka item," imbuh Daniel.
"Nah, jangan-jangan mereka ada di sana."
"Jadi kita harus balik ke vila lagi?" tanya Gladis.
"Kayanya begitu, Dis. Kasian Laura sama yang lainnya. Inget deh, pergi sama-sama. Pulang juga sama-sama," balas Rere.
"Terus, kalau kita semua ketangkep gimana?"
"Ya ... berarti ketangkep bareng-bareng."
"Kalau dibunuh?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Siapa Yang Mati?
HorrorDelapan Mahasiwa terjebak di sebuah Vila Angker. Teror demi teror mereka hadapi semenjak hari pertama kedatangan. Hingga satu persatu dari mereka pun menghilang dan kembali dalam keadaan meninggal dunia. Siapa yang mati?