🍁🍁🍁
-Wajah Asli-Apa-apaan ini? Kenapa semua jadi begini?
Ke tujuh mahasiswa itu rasanya ingin pingsan ketika melihat pemandangan yang ada di depannya.
"Ini yang gue lihat tadi" ucap Asahi yang terlihat biasa saja
Berbagai makhluk menyeramkan dengan bentuk yang aneh berlalu lalang di sekitaran mereka.
Ada yang berkepala dua, lidah menjulur panjang, tangan dan kaki yang terbalik serta berbagai keanehan lain yang membuat mereka bergidik ngeri
Mereka bukanlah manusia. Tapi makhluk mengerikan. Sungguh rasanya mereka ingin berteleportasi ke rumah saja jika begini.
"Tetap bersikap normal dan sapa mereka " bisik Asahi pada teman-temannya
Mereka semua mengangguk paham dan mulai melangkah pergi
Selama di perjalanan beberapa kali mereka berpapasan dengan makhluk mengerikan itu.
Tubuh mereka seakan menegang ketika harus berbincang-bincang. Rasanya aneh, mereka tidak suka ini.
"Lho pada mau kemana ini malam-malam?" tanya seorang penduduk yang wajahnya sudah tak berbentuk lagi. Hanya ada bercak-bercak daging dan darah kering yang menghiasi area wajah. Sungguh Yoonbin mulai mual sekarang.
"Kami mau ke sungai sebentar pak, teman kami belum kembali. Kami khawatir kalau dia kenapa-kenapa disana" jawab Jihoon
"Oh begitu, hati-hati ya nak. Sudah malam soalnya"
"Iya pak, kami permisi"
Mereka segera melangkah pergi dan mempercepat langkahnya hingga tak menjumpai para makhluk itu lagi.
Kini mereka tiba di perkebunan. Sudah cukup jauh dari pemukiman sehingga mereka bisa bernafas sedikit lebih lega
"Ya Tuhan berasa lagi masuk ke wahana rumah hantu" keluh Junkyu .
"Iya bener banget. Gila gue mau pingsan aja rasanya tadi " Jeno ikut menimpali
"Ya udah sekarang kita cepet kesungai sebelum terjadi sesuatu sama Jaemin" ajak Yoshi
Semuanya setuju. Mereka mulai menyalakan senter dan berjalan hati-hati menembus perkebunan untuk tiba di aliran sungai yang berada di lembah.
"Hati-hati jalanannya licin " peringat Yoonbin
🌸🌸🌸
-Cemilan Menjijikan-"Jaemin!!!! ..."
"Jae..."
"Lo dimana wehhh .. Jaemin"
Mereka semua berteriak memanggip nama Jaemin. Namun pria yang dipanggil itu sama sekali tak ada menyahut.
Hampir beratus-ratus meter sungai ini mereka telusuri, akan tetapi Jaemin masih belum ditemukan.
"Dimana sih itu anak?" Jeno duduk di atas sebuah batu besar di pingguran sungai.
Ia lelah dan hari sudah semakin larut. Gemercik air sungai terdengar menyejukan namun tidak dengan perasaaan mereka yang masih tetap gusar.
Bagaimanapun Jaemin tetap harus ditemukan.
"Ini sudah jam 11 malam. Kita ga bisa lanjutin pencarian kita lagi. " ucap Jihoon saat mereka berkumpul lagi
"tapi Jaemin gimana?" Jeno
"Asahi kan bilang kalau Jaemin disembunyiin sama anak kepala desa itu kan? Sedangkan kita tau sendiri kalau dia bukanlah manusia. Pasti Jaemin disembunyikan di sebuah tempat yang sulit ditemukan oleh manusia biasa kayak kita kan?" Jihoon
"Benar apa yang Jihoon katakan. Sebaiknya kita kembali dan cari tau lagi soal dimana keberadaan Jaemin. Karena cuma dengan begitu kita bisa tau cara untuk menemukan Jaemin" Renjun.
Mereka pun setuju dan segera melangkah kembali meski ada perasaan kecewa karena tak berhasil menemukan sang sahabat.
Padahal niat mereka ingin segera pergi kembali pulang. Dari pada mendekam disini bersama makhluk-makhluk mengerikan itu.
Setibanya di asrama, mereka segera beristirahat. Pastinya setelah mereka membersihkan kaki terlebih dahulu.
Tidak banyak percakapan yang terjadi. Mereka sibuk merenung seolah percaya tidak percaya pada apa yang baru saja mereka alami.
Datang dengan perasaan bahagia, tetapi justru berakhir mengerikan. Tujuan mereka hanya mengabdi untuk masyarakat namun malah terjebak pada situasi yang memusingkan.
Dalam hati mereka merutuki diri atas segala kejadian yang terjadi. Seandainya saja waktu bisa diputar, maka sudah pasti mereka memilih untuk mengulang di tahun depan lagi.
Tok tok tok
Pintu diketuk dari luar membuat mereka kembali ke alam sadarnya.
Mereka saling pandang dan masih ragu untuk membuka pintu.
"Buka aja, siapa tau itu Jaemin" ucap Haechan
Asahi yang kebetupan berada di dekat pintu segera membuka pintu
"Selamat malam " sapa seorang pria yang merupakan warga lokal disini. Perawakannya tidak terlalu menyeramkan, hanya gigi taring seperti seekor singa lah yang menjadi penanda bahwa di bukanlah manusia biasa.
"Ini saya bawakan sedikit cemilan. Tadi kalian tidak ikut sarapan jadi saya berinisiatif membawakan kalian makanan" ucapnya dengan ramah.
Asahi segera menerima sebuah mangkuk yang tadi diserahkan oleh si pria itu.
Namun betapa terkejutnya Asahi ketika melihat isi dari mangkuk tersebut.
"Silahkan dicicipi dulu nak" titahnya yang masih enggan pergi.
"Ee terimakasih pak. Tapi kami baru saja selesai makan. Mungkik akan kami makan nanti" tolak Asahi
"Tapi jika bisa cobalah sedikit. Saya ingin tau reaksi kalian"
Asahi kemudian berbalik dengan ekspresi aneh.
"Kenapa Sa?" tanya Jihoon yang menyadari perubahan raut wajah asahi
"I..ini dikasih cemilan, di.. Di..minta buat nyicipin" ucap Asahi terbata
"Wah kebetulan nih gue laper. Mana sini" pinta Junkyu yang langsung menghampiri Asahi
"Yakin?" tanya Asahi
Junkyu segera merebut mangkuk tersebut, lalu kemudian dia ikut mematung
"Ini seriusan?"
"Ayo silahkan dicoba nak. Mumpung masih hangat "
.
.
.
.
.
.
.
.
.Nah lho dikasih apa ya itu?
Terimakasih untuk yang sudah mampir :)
-Felis 14'9'21
KAMU SEDANG MEMBACA
Illusion Village ¦¦ NCT Dream x Treasure✔
Adventure(END) - Jangan percaya siapapun di tempat ini. Karena bisa saja, itu hanya ilusi yang diciptakan oleh 'mereka' - ⚠ DIHARAPKAN UNTUK FOLLOW SEBELUM MEMBACA ⚠ --- Ketika kegiatan KKN berubah menjadi kegiatan penuh misteri. Tempat yang awalnya nyama...