👹Dua Puluh👹

404 91 4
                                    

🌸🌸🌸
-Kembali?-

Lagi-lagi Asahi mejadi orang pertama yang bangun diantara yang lainnya.

Ia mengedarkan pandangannya untuk melihat dimana ia berada saat ini.

"Hah.. tempat ini lagi?" Asahi terlonjak kaget. Ia buru-buru membangunkan yang lainnya..

"Lah kok kita bisa disini?" tanya Yoshi

"Ini ga mimpi kan?" Haechan mengucek matanya

Dan disinilah mereka berada saat ini. Asrama..

Bagai kembali mengulang kehadiran di awal kedatangan mereka dibuat terkejut dan kehabisan kata-kata.

Semua terasa dejavu. Mereka kini terduduk pasrah diatas ranjang dengan perasaan kecewa.

Mereka sudah berjuang sejauh ini. Namun akhirnya selalu saja sama. Mungkin takdir mereka memang begini, lalu haruskah mereka menerima?

Ingin rasanya untuk lari lagi, namun entah kemana mereka juga tak tau.

Tempat ini terlalu sulit untuk dimengerti hingga membuat hati ikut berfikir.

Jika sudah begini, pasrah memang menjadi pilihan akhir. Setidaknya, mereka pergi tanpa membawa duka dari keluarga. Karena orang tersayang akan melupakan mereka dari ingatan untuk selamanya.

Krieettt

Pintu asrama ini terbuka dan tak lama munculah sesosok pria berwibawa yang teramat mereka benci. Dengan senyum yang menghiasi wajahnya ia melangkah masuk. Namun ia tak sendirian.

Jaemin meremat selimut yang menutupi kakinya. Ia trauma, ia takut pada sosok gadis cantik yang sempat menarik hatinya.

"Kalian sudah bangun?" tanya si kepala desa sambil meletakan obat tradisional di atas meja kayu berukuran sedang yang tersedia di sana

"Sekarang mau apalagi? Mau membuat kami melupakan kejadian kemarin? Maaf kami tidak akan tertipu untuk kedua kalinya" bentak Asahi

Pria yang lebuh tua terkejut mendengar bentakan dari Asahi. Begitu pula dengan putrinya yang juga tak menyangka akan ucapan Asahi barusan.

"Tenangkan diri kalian dulu. Minumlah ramuan ini untuk mempercepat pemulihan kalian"

"Tidak akan. Kami tidak akan meminum ataupun memakan apapun yang kalian hidangkan. Lebih haik mati dari pada kami menjadi tumbal dari ritual bodoh kalian!" Jihoon bersuara lantang

"Tunggu apa maksud kalian?" wanita cantik yang berperawakan seperti Aisya bertanya pada mereka. sejujurnya ia tidak mengerti tentang maksud yang diucapkan oleh pria itu.

"Mereka orang baik kok. Tenang aja"

Suara di ambang pintu itu membuat mereka semua menoleh.

"Kami datang"

Sekarang apalagi ini? Bagaimana mungkin Mark dan juga Hyunsuk berada disini? Begitu pikir mereka

"Kalian manusia sungguhan kan?" tanya Yoshi

"Tentu saja, kami bahkan bisa menyebutkan rahasia yang kalian miliki jika perlu" ucap Mark yang langsung membuat anak-ank kost dream gelagapan

"Ga perlu. Aib mah ga usah di bongkar ya" tolak Renjun yang membuat mereka tertawa

"Jadi sudah percaya" tanya Hyunsuk

































🌸🌸🌸
-Cerita-

"Silahkan diminum dulu teh nya" Aisya, gadis cantik bersurai lurus panjang itu menghidangkan segelas teh untuk masing-masing tamu dari luar provinsi itu.

"Terimakasih Aisya" jawab Jaemin yang lagi-lagi terpesona akan wajah cantiknya

Sang ayah, aryo namanya yang merupakan kepala desa di sini turut serta bergabung bersama mereka.

Kini mereka berkumpul di sebuah balai yang merupakan tempat untuk rapat bagi masyarakat di desa ini.

"Sebelumnya perkenalkan namaku Aryo, aku adalah kepala desa disini"

"Semua nampak sama ya" Asahi memandang sekeliling

Tidak ada yang berbeda antara tempat ini serta desa yang kemarin mereka kunjungi. Hanya saja, daun tanaman disini jauh lebuh segar dan hijau

"Ah ternyata mereka membuat suasana seperti desa ini ya?" tanya Aryo

"Iya pak. Bahkan para penduduknya pun berwajah sama" jawab Renjun

"Desa itu bernama desa Ilusi. Mereka yang menghuninya adalah para makhluk pemuja iblis. Mereka mekiliki kehidupan yang sama seperti kita. Hanya saja mereka mampu untuk merubah wujudnya serta tempat tinggal mereka menyerupai apapun yang mereka inginkan"

"Apa itu karena mereka rajin memberi tumbal pada iblis?" tanya haechan penasaran

"Bisa jadi juga. Aku kurang tau soal itu."

"Jadi yang menyelamatkan kami kemarin adalah kalian"Junkyu menatao Mark dan juga Hyunsuk

"Iya. Itu juga berkat bantuan pak aryo serta warga disini." jelas Mark

"Sebenarnya kalian sudah ditargetkan" ucapan pak Aryo menarik perhatian mereka

"Jadi dari awal semua sudah dia rencanakan?"

"Sepertinya begitu. Bila aku amati, salah satu alasan utamanya karena salah satu dari kalian memiliki darah suci"

"Hah, siapa itu?"

"kamu nak" tunjuk pak Aryo pada Asahi

"Aku?" tanya Asahi kebingungan. Ia merasa biasa saja. Bahkan dirinya pernah terkena demam berdarah. Bagaimana bisa ia memiliki darah suci?

"Jadi yang tuan Hanbin bilang benar ternyata" ujar Junkyu

"Hanbin? Siapa dia?" tanya Hyunsuk

"Kakaknya Haruto"

"Hah? Jangan bercanda. Haruto itu anak tunggal kan?"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Terimakasih sudah membaca :)

Illusion Village ¦¦ NCT Dream x Treasure✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang