👹Empat Belas👹

350 89 5
                                    

🌸🌸🌸
-Ijin Pergi-

Pria berwibawa itu memandangi satu persatu mahasiswa yang kini duduk diatas ranjang masing-masing.

Dengan tas ransel yang belum sepenuhnya tertutup rapi mereka terlihat bungkam dengan wajah menegang.

"Kalian ini pada mau kemana buru-buru sekali? Hari padahal masih pagi lho" ucap pria yang tak lain adakah sang kepala desa.

"Kami hendak kembali ke kota pak. Ada urusan di kampus yang harus kami kerjakan" jawab Jihoon selaku ketua tim

"Urusan di kampus ya? Ah apa tidak bisa ditunda dulu beberapa hari ke depan? Masih banyak lho yang harus kalian kerjakan disini. Aliran air saja belum jadi, kebun masih tandus juga. Ayolah nak, kami benar-benar memerlukan kalian disini" bujuk si kepala desa.

Mereka semua merasa tidak enak sekarang. Mereka belum memberi kontribusi apapun pada desa ini. Tapi apa makhluk gaib juga perlu hal-hal seperti ini? Bukankah mereka memiliki kekuatan?

"Maaf sekali pak. Kami tentulah ingin disini lebih lama lagi. Akan tetapi, ini merupakan acara penting sehingga kami harus pergi. Pihak kampus juga menghubungi kami untuk kembali." Lagi-lagi jihoon berdusta.

Si kepala desa nampak manggut-manggut "Tapi saya tidak memberi ijin"

Mereka semua membulatkan mata terkejut. Apa hak pria tua ini untuk melarang mereka?

"Tapi mana bisa begitu pak. Kami ini masih terikat kampus, jadi apapun perintah di kampus kami harus mengikuti kebijakan tersebut" Renjun

"Tapi sekarang kalian berada disini, maka kebijakan desa inilah yang harus kalian patuhi" ujar si kepala desa dengan tatapan tajam. Tidak ada lagi wajah ramah yang baru saja ia tunjukan

Mereka semua menatap geram. Sepertinya pria tua ini berniat menahan mereka agat tidak pergi.

"Maaf sekali lagi pak, tapi kami tetap akan pergi sekalipun bapak melarangnya" ujar Jihoon dengan tegas

"Ah begitu rupanya. Kalau begitu, kalian telah merelakan teman kalian untuk kami?"

Pertanyaan itu sukses membuat mereka semua bungkam dan kembali terkejut bersamaan.

Jadi sudah ketahuan ya?






























🌸🌸🌸
-Menyusun Rencana-

Ke delapan mahasiswa itu sibuk dengan pikiran masing-masing. Rencana untuk kabur pun gagal total.

Semua sudah terbongkar saat ini. Kepala desa itu nampak curiga pada mereka semua.

"Kita harus menyusun rencana untuk pergi dari sini. Kita ga bisa berpasrah diri saja" Yoshi membuka suara

"Gue rasa juga begitu. Bagaimanapun kita harus segera pergi" Yoonbin

"Gue rasa kita harus menyelidiki Kepala desa dan para warga lainya. Kali aja ada info seputar keberadaan Jaemin" Asahi

"Iya, gue setuju banget. karena cuma mereka yang tau sekuk beluk desa ini" Haechan

"tapi sebelum itu, gimana kalau kita ambil senjata di gudang. Kayaknya kita perlu senjata juga untuk jaga-jaga" usul Junkyu

"Bagus juga ide lo. Untuk barang-barang biarin aja di dalam ransel. Sekalian sama barang-barang Jaemin. Biar pas pergi lebih gampang" Renjun

Mereka sekua setuju dan akhirnya bergegas menuju ke gudang.

Hari sudah siang, para warga disini memilih untuk berkegiatan di rumah masing-masing serta beberapa yang berkeliling untuk mengecek daerah perbatasan.

Illusion Village ¦¦ NCT Dream x Treasure✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang