👹Tujuh Belas👹

354 87 16
                                    

Vote ya :)

🌸🌸🌸
-Sarana Penting-

"Apa-apaan sih ini?" bentak Jihoon pada dua orang pria berbadan kekar itu. Untung saja wujudnya masih manusia, sehingga mereka masih memiliki sedikit keberanian untuk menatapnya

"Kepala desa memerintahkan kami untuk mengurung kalian disini hingga malam tiba." ucap salah satunya

"Tapi kenapa?"

"Karena kalian adalah sarana penting untuk upacara nanti malam."

"Ga bisa gitu pokoknya, saya mau keluar!"

"Diam! Sebelum kami menggunakan sihir untuk membungkam mulut kalian!"

Jihoon terdiam. Bisa bahaya jika mereka semua terkena sihir disini.

"Udah Ji, kita nurut aja" ucap Yoshi yang berdiri di belakang Jihoon

Mereka kini terkunci di dalam asrama. Semua rencana yang mereka susun terasa akan gagal bila mereka tak bisa keluar.

"Kayaknya kita akan mati deh" ucap Haechan pasrah

"Seharusnya dari awal kita belok kanan. Maka semua ini ga akan kejadian" Jihoon menyesali sikapnya yang justru memilih mengikuti peta jebakan itu.

"Pasti ada cara mengalahkan mereka. Tapi di buku fiksi yang mana ya?" Renjun membongkar isi tasnya dan mengeluarkan beberapa buku

"Percuma Njun, itu ga akan sempat kita lakukan. Waktu kita cuma beberapa jam lagi" Yoonbin

"Dari awal feeling gue emang ga enak. Dan sekarang kejadian kan?" ucap Asahi yang sudah menyadari keanehan dari semenjak menaiki mini bus itu

"Gila, siapa sih yang bikin tempat aneh kayak gini. Bangsat tau gak" ucap Haechan dengan perasaan kesal.

"Gue ga bisa mikir lagi, gue yakin ini cuma mimpi. Ayo dong bangun... Bangun Yoshh" Yoshi mengguncang raganya sendiri. Masih belum bisa percaya jika semua hal ini adalah kenyataan. Pikiran rasionalnya membuat ia sulit menerima hal-hal yang terjadi di luar nalar.

"Sayangnya ini nyata nak"

Mereka langsung menoleh ke arah pintu bersamaan.

Wajah mereka begitu terkejut dengan mata membulat. Namun setelahnya, sebuah senyuman terukir di wajah masing-masing mahasiswa itu.

Di tengah kepasrahan, sosok Hanbin kini muncul bagai seorang penyelamat di muka bumi ini.

"Aku yang bertugas menjaga kalian. Bukankah ini suatu keajaiban?" tanya Hanbin yang langsung diangguki oleh mereka semua.

"Hari sudah gelap. Siapkan barang-barang kalian, karena petualangan sebentar lagi akan segera dimulai. "
































🌸🌸🌸
-Mencari Jaemin-

Mengikuti arah jalan Hanbin, segerombolan anak laki-laki hampir mati ini berjalan mengendap-endap untuk tiba di pinggiran sungai.

Menggunakan jalan rahasia yang hanya diketahui oleh Hanbin, mereka akhirnya bisa tiba dengan aman tanpa diketahui oleh para penjaga maupun penduduk disana.

Setibanya di sungai dengan segera mereka memanggil nama jaemin sebanyak tiga kali sesuai perintah Hanbin

"Na Jaemin.. Na Jaemin.. Na Jaemin.... Terlihat"

Jihoon mengetuk sebuah batu yang berada di dekatnya tiga kali dan kini tampaklah di depan matanya sesosok Jaemin yang tergeletak dengan air mata yang terus mengalir.

"Tolong.. Tolong aku..." lirih Jaemin

Tanpa menunggu lama mereka semua segera meghampiri Jaemin dan membantunya untuk berdiri.

Asahi kemudian mengambil air dari ranselnya dan memberikannya untuk Jaemin.

Wajah pria itu benar-benar pucat. Sudah terhitung tiga hari ia menghilang dan kondisinya benar- benar tidak baik-baik saja.

"Jaemin, hey .. Ayo minum dulu" Yoshi menepuk pelan pipi Jaemin. Membuat pria itu sedikit membuka matanya

"Apakah aku sedang berhalusinasi?" ucapnya sambil mencoba membuka mata secara sempurna

"Ini kami Jaemin. Teman-temanmu yang tampan" Junkyu berujar lagi-lagi dengan asal.

Namun ajaibnya hal itu justru membut Jaemin tersadar sepenuhnya.

"Lah, kalian beneran temen gue ternyata... Aaaa seneng bangettt" Jaemin memeluk Junkyu yang ada di depannya dengan erat.

Sepertinya junkyu ini pelukable

Setelah puas memeluk tubuh junkyu yang menggemaskan, jaemin menatap yang lainnya dengan mata berbinar.

Ia senang, akhirnya ia bisa selamat. Ia benar-benar bahagia karena bisa memandang wajah buruk rupa teman-temanya lagi. Ya Na Jaemin tidak berubah sekalipun dirinya dipindahkan ke ruang ilusi.

"Kita masih punya waktu 2 jam lagi. Jaemin dan kalian semua bisa makan dulu sekarang. Setelah itu, kita akan pergi ke tempat rahasia selanjutnya" ucap Hanbin

"Dia siapa?" tanya Jaemin

"Hanbin, dia makhluk yang akan membantu kita untuk pulang"

"Makhluk, jadi dia sama seperti para penduduk?"

"Tapi dia berbeda. Dulunya dia manusia yang memiliki aliran darah suci menurut para iblis" jelas Yoshi

"Tapi wajahnya seperti tak sing di mataku. Bukankah dia mirip dengan anak smp yang pernah kau bawa ke kampus, Junkyu?" ujar Jaemin yang membuat junkyu berfikir

"Maksudmu Haruto?"

"Kau tau dia?" Hanbin bertanya penuh semangat

"Iya tentu saja. Kami satu tempat kost" jawab Junkyu

"Dia adikku"

"HAH ?" para penghuni kost treasure terkejut atas pengakuan dari sosok Hanbin

Tapi jika dilihat antara Hanbin dan juga Haruto memang memiliki kemiripan.

"Namanya Watanabe Haruto. Anak dari Lilisa dan Mino ritas. Mereka juga kedua orang tuaku"

"Ah benar. Ternyata selama ini Haruto bukan anak tunggal. Pantas saja dia suka bermanja dengan Junkyu. Ternyata ia merindukan sosok kakaknya yang tak bisa ia ingat" ujar Jihoon membenarkan situasi ini.

"Bagaimana dia sekarang? Apakah masih suka ingusan?" tanya Hanbin disertai kekehan kecil

"Dia telah tumbuh menjadi pria tampan yang tinggi. Ia cukup pintar di sekolah dan pastinya menjadi incaran para gadis. Meski kadang dia bobrok banget, otaknya kadang dilupain, suka bikin darah tinggi, dan ambekan. " okay bagian belakang hanya dilanjutkan di dalam hati oleh Junkyu.

Hanbin tersenyum senang dan kembali mengingat masa-masa dulu bersama sang adik yang merupakan hadiah ulang tahunnya saat ia berusia 10 tahun

"Syukurlah dia tumbuh dengan baik. Mama dan papa pasti sangat menyayanginya"

"Mereka juga pasti menyayangimu. Sekalipun kamu terhapus dari ingatan mereka, tetapi kenangan dan ikatan kalian akan selalu ada. Semua tersimpan di dalam hati" Junkyu

Heran deh si Junkyu ini kayaknya dua orang. Kadang barbar nyerempet bego. Kadang pinter plus lemah lembut. Aneh

"Emm ini kapan makannya?" okay ini suara Jaemin si perusak suasana

"lah iya lupa"
.
.
.
.
.
.
.

5 chapter lagi menuju ending...

Terimakasih sudah membaca


Illusion Village ¦¦ NCT Dream x Treasure✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang