👹Delapan Belas👹

362 89 7
                                    

🌸🌸🌸
-Pukul 12-

Sebuah celah sempit tampak oleh mata mereka. Ditutupi oleh tanaman rambat, akses ini hanya diketahui oleh para penduduk disini.

Masih tersisa satu menit lagi. Sebelum jam 12 tepat, mereka tidak bisa keluar dari hutan ini. Karena itu akan percuma.

"Tumben banget satu menit berasa satu hari" celetuk Haechan yang merasa tidak sabar untuk segera melangkah pergi.

"Sabar, ambil acang-ancang aja dulu" sahut Yoshi yang sudah bersiap sedia layaknya seorang pelari marathon

"Apakah kau akan ikut?" tanya Junkyu pada Hanbin

"Aku tidak bisa ikut. Kalaupun aku keluar, tidak ada gunanya lagi karena aku telah menjadi makhluk seutuhnya. Terkecuali jika aku mati"

Junkyu mengangguk paham

"Itu mereka!!!"

"Tangkap mereka!!!"

Suara keributan terdengar tak jauh dari sana

Dan kini segerombolan makhluk mendekat ke arah mereka dengan berbagai benda tajam di tangan.

Tamatlah sudah riwayat mereka.

"Sekarang waktunya" ucap Jihoon yang berada paling depan

Satu persatu dari mereka mulai melewati celah sempit itu. Jihoon yang berada paling depan segera berlari kencang disusul oleh Yoshi, Yoonbin, Renjun, Jaemin, Jeno.

Semua nampak lancar. Hingga tiba pada giliran Haechan, tanpa disengaja tas ranselnya tersangkut pada tanaman rambat itu

"Cepetan Chan!" perintah Asahi

"Tas gue nyangkut ini"

"Dorong aja udah "

Junkyu dan Asahi mendorong tubuh Haechan dari belakang dengan sekuat tenaga

Para makhluk itu semakin mendekat, dan rasa panik kian meningkat.

"Ah lepas juga"

Haechan segera berlari menyusul yang lainnya.

"Ayo cepat pergi, biar aku yang menghadang mereka" ucap Hanbin yang kini merentangkan tangannya untuk menghalau para makhluk mengerikan itu.

Junkyu dan Asahi telah melewati celah sempit di perbatasan itu. Mereka pun segera berlari untuk menyusul yang lainnya.

Namun di tengah perjalanan suara teriakan Hanbin membuat mereka menoleh ke belakang.

Kini tampaklah oleh mereka sosok Hanbin yang tampan dan baik hati berteriak kesakitan dikala daun sirih kuning itu mencambuk tubuhnya.

Kobaran api mulai muncul serta membakar tubuh Hanbin.

Junkyu menangis histeris begitu pula dengan Asahi yang masih tak menyangka.

"Junkyu ayo, kita harus pergi" ajak Asahi

"Tapi Hanbin gimana?"

"Kita ga bisa menyia-nyiakan pengorbanan kak Hanbin. Kita harus selamat dan menceritakan ini pada Haruto"

Junkyu menghapus air matanya kasar. Lalu beralih menatap Asahi

"Ayo"

Mereka segera berlari menjauh. Teriakan Hanbin tak lagi terdengar dan para makhluk itu pun sepertinya tidak mengejar mereka lagi.

Tak jauh dari sana, Asahi dan Junkyu melihat teman-temannya yang menunggu dengan raut khawatir

"Kenapa lama?" tanya Jihoon

Illusion Village ¦¦ NCT Dream x Treasure✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang