👹Delapan👹

417 103 6
                                    

🍁🍁🍁
-Daftar Kegiatan-

Di sebuah ruangan yang tidak terlalu luas dengan sebuah meja kayu persegi dan dikelilingi oleh empat kursi itu, Asahi, Yoshi dan juga Haechan tengah sibuk merancang daftar kegiatan serta tugas masing-masing mahasiswa untuk kegiatan proker ini.

"duh.. Capek nya ya ampun " keluh Haechan yang mendapat bagian menyalin hasil diskusi mereka.

"ya elah, cuma nyalin doang. Gue lho sama Asahi dari tadi berasap mikirin rancangannya." jawab Yoshi

"Eh guys, kalian merasa ada yang aneh?" tanya Asahi yang sedari tadi hening

"aneh? Engga, gue ngerasa tubuh gue biasa-biasa aja. Ga ada keluhan sakit apapun, kecuali capek" jawab Haechan tanpa menoleh ke arah Asahi, karena tangannya sibuk menyalin karya seni buah pikiran kedua rekannya itu.

"bukan itu, tapi aneh sama tempat ini"

"engga sih Sa. Gue ngerasa ini sama kayak desa pada umumnya. Cuma disini lebih terpencil aja." ujar Yoshi

"emang napa si Sa? Tumben lo bertanya"

"gue ngerasa tempat ini aneh. Kalian ngerasa ga sih kalau tanaman disini warnanya lebih pudar dari pada tanaman di luar pagar? Selain itu ya, kenapa waktu terasa berjalan begitu lambat?"

"kalau soal itu gue juga ngerasa sih. Tapi, ya mungkin aja karena kondisi tanah disini kurang subur. Makanya dedaunan jadi ga sehijau daun normal. Dan untuk waktu. Jelas gue ngerasa disini lebih lambat. Tapi waktu di ponsel kita juga sama kan. Jadi itu cuma perasaan kita aja pasti" ujar yoshi yang terdengar meyakinkan.

Ia tentunya merasakan semua keanehan yang Asahi katakan. Namun, ia merasa semua ini bisa dijelaskan secara ilmiah.

Ya memang itu masuk akal. Namun tidak bagi Asahi yang mengingat semuanya. Ialah satu-satunya orang yang tidak meminum obat hitam pemberian si kepala desa. Karena itu, ia sadar bahwa disini benar-benar aneh.

"kalian ingat gimana kita bisa berakhir disini?" tanya Asahi

"kita pingsan di tengah hutan dan ditemukan oleh penduduk desa kan?" Yoshi

"tapi kenapa bisa bersamaan? Oh ayolah jika itu benar setidaknya kita pasti melihat satu persatu dari kita pingsan. Tidak mungkin langsung bersamaan kan? Apa kalian ingat terakhir kali kita berada?" Asahi mulai bertanya dengan wajah serius

Haechan menghentikan kegiatan menulisnya dan memilih fokus pada Asahi. Begitu pula dengan Yoshi yang terlihat mengingat-ingat

"benar juga, gue sama sekali ga ingat apa-apa" jawab Haechan

"iya juga sih. Aneh" Yoshi

"Karena sebenarnya kita ga pingsan waktu itu. Tapi sengaja dibuat pingsan "

Haechan dan Yoshi terkejut sekaligus menatap tak percaya pada ucapan Asahi tadi

"kita sampai di sini bersama sama. Lalu penduduk justru mengacungkan senjata dan berniat membunuh kita. Tapi kepala desa datang dan menyambut kita dengan baik. Mereka kemudian mebawa kita ke asrama__"

Asahi menghena nafasnya

"kita ga bisa berbuat apa-apa saat itu. Kita ketakutan sekaligus marah. Kedua tangan kita di pegang di sisi kiri dan kanan oleh para penduduk di desa ini. Tak lama seorang datang dan memberi kita sebuah kapsul hitam. Dan besoknya kalian tersadar tanpa mengingat apa pun yang terjadi___"

"___tau apa yang lebih mengesalkan? Kepala desa itu bersikap baik. Para ompenduduk juga terlihat ramah. Bahkan merekan juga membual soal bagaimana menemukan kita"

"tapi gimana lo bisa tau?" tanya Yoshi

"karena gue ga menelan pil itu. Gue pura-pura pingsan dan kemudian meludahkan pil itu di saku celana agar tidak ada yang curiga. Persetan dengan jorok, yang terpenting gue ga mau kita ketahuan yang bisa jadi berakibat fatal"

Haechan terkagum dengan Asahi yang berbicara sebanyak ini. Namun ia juga merasa ngeri bila semua itu nyatanya adalah fakta

" lo serius Sa?" Yoshi bertanya intuk meyakinkan diri

Asahi menggangguk mengiyakan.

"Kenapa lo baru bilang sekarang bangsat? Itu juga yang bikin lo ga mau makan makanan disini?" tanya Yoshi kembali

"makanya mikir pakai otak. Kalau dari awal gue cerita, apa kalian akan percaya? Dan lagi , pasti orang-orang ini akan curiga dan kemudian menyakiti kita. Gue ga bisa gegabah Yoshi. Dan ya, gue sengaja ga pernah ikut makan dengan alasan alergi dan lain sebagainya. Karena gue rasa ada yang ga beres sama makanannya" Asahi

"kita dalam bahaya " ujar haechan yang disetujui oleh Yoshi dan juga Asahi.











🌸🌸🌸
-Ijin Kepala Desa-

Tok tok tok

"masuk"

Terdengar suara dari dalam yang mempersilahkan sang tamu untuk melangkah masuk.

Yoonbin, Jihoon dan juga Jeno segera melangkah masuk untuk menemui si kepala desa .

"selamat pagi Pak" sapa Jihoon basa-basi

"iya selamat pagi. Apa yang membawa kalian kemari pagi-pagi begini nak?" tanya pria yang kini sedang duduk di depan meja sembari menikmati sarapannya

"kami ingin mengajukan proposal ini pak. Ini berkaitan dengan ijin dari bapak sebelum kami mengolah tanah di kebun ." Jeno menyerahkan sebuah dokumen berjilid itu pada kepala desa yang duduk di hadapan mereka.

"ah tentu saja aku ijinkan. Kehadiran kalian sangat membantu masyarakat disini"

Tanpa menunggu lama, pria itu segera menandatangi proposal tersebut dan kemudian ia kembalikan lagi pada Jeno

"kalian tidak mau sarapan dulu?"

"ah nanti saja pak. Kalau begitu kami permisi " ucap yoonbin yang terlihat terburu-buru itu

"kenapa buru-buru? Lihat, daging rusa ini terlalu banyak untuk ku makan sendiri. Mari kita sarapan disini saja" ajaknya

"sekali lagi terimakasih pak. Namun kami harus mengurus beberapa hal lagi bersama rekan kami yang lainnya. Permisi"

Yoonbin segera menarik kedua temannya untuk melangkah pergi.

"permisi pak" ujar Jihoon sopan meski dirinya sudah diambang pintu karena ditarik paksa oleh Yoonbin.

Akhirnya ketiga mahasiswa ini telah tiba di luar. Yoonbin segera berlari ke semak-semak yang mengundang rasa penasaran sekaligus heran dari kedua temannya

"yoonbin ngapain? Mau poop kali ya" tebak Jeno

Namun kemudian suara muntah terdengar dari sana

"lah yoonbin muntah?" jihoon seger menghampiri Yoonbin

"lo kemapa?" tanya jeno

Yoonbin menatap kedua sahabatnya dengan wajah pucat

"tadi kalian nyium bau anyir ga di dalam sana?" tanya Yoonbin dengan berbisik. Takut bila ada orang lain yang mendengar

"ia gue nyium. Tapi mungkin itu aroma daging rusa. Soalnya kita mana pernah makan daging rusa" jawab Jihoon

"baunya beda. Itu kan rusa udah dipanggang. Yakali baunya kayak bangkai"

"paling itu aroma kentut. Bisa jadi kan bapak kepala desanya kentut?" jeno

"iya bisa jadi juga. Jangan terlalu diambil serius. Mending kita balik. Lo banyak minum air deh biar mualnya cepat hilang"

Yoonbin mengangguk dan mereka segera kembali ke tempat yang sudah dijanjikan.


.
.
.

Ternyata cerita ini ga ada yang baca 😅

Engga apa-apa, aku akan tetap melanjutkannya :)

Illusion Village ¦¦ NCT Dream x Treasure✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang