👹Dua Belas👹

380 97 4
                                    

🌸🌸🌸
-Keputusan-

Sebuah mobil keluaran terbaru memasuki area parkir sebuah perusahan fashion ternama di Jakarta.

Tak berselang lama si pengemudi pun keluar sambil memakai kaca mata hitam yang juga mewah itu. Katanya untuk menghindari mata panda.

Dengan segera kini ia melangkah masuk, mengingat cuaca semakin panas di luaran sini.

Ia menuju ke meja resepsionis untuk mencari orang yang hendak ia temui.

"Sudah membuat janji sebelumnya pak?" tanya wanita itu

"iya, kami memiliki janji di jam makan siang ini"

"Sebentar saya cek dulu ya pak. Atas nama siapa?"

"Mark Lee"

"Silahkan pak, tuan Hyunsuk menunggu di ruangannya"

"Terima kasih"

Mark segera melangkah menuju ke dalam ruangan si bos di perusahaan ini.

Mereka cukup dekat karena dulu mereka satu kampus, satu jurusan serta satu kelas juga.

Tok tok tok

"Masuk!"

Terdengar suara perintah dari dalam. Membuat Mark segera membuka pintu tersebut

Kini dilihatnya Hyunsuk yang sedang sibuk membenarkan kalungnya

"Ey bro.. Duduk dulu" ucapnya tanpa melepas pandangan dari kalung rantai miliknya

"Kenapa tuh jimat lo?" tanya Mark

"Copot tadian.. Nah beres"

"Lo yakin posisi lo bos disini?" tanya Mark keheranan setekah melihat dekorasi ruangan ini. Di dominasi warna ungu serta terdapat berbagai alar musik membuat ruangan ini jadi terlihat seperti studio dari pada ruangan seorang direktur

"Ya lo baca aja nih sendiri.. Direktur !"

"Iya-iya percaya gue. Oh iya, anak-anak kost lo juga belum balik ya?" tanya Mark

Hyunsuk mengangguk. "ya gitu, mereka semua susah dihubungi. Anak-anak kost lain juga ga ada yang dikasih kabar sama mereka. Dream gimana?"

"Sama, mereka semua susah dihubungi. Gue jadi khawatir sama mereka"

"Iya, gue juga ngerasa gitu."

"Gimana kalau kita cari mereka. Perasaan gue ga enak soalnya"

"Kayaknya emang harus kita cari sih. Gimanapun mereka itu anak-anak kost di tempat gue. Kalau pada pergi siapa yang mau ngekost di tempat gue lagi?" ucap Hyunsuk yang memikirkan nasib kos kosan Treasure

"Selain itu, kalau pada gentayangan kan serem ya kos an dream. Bisa pada ga betah kalau ada penunggunya."

Hem jadi kita simpulkan bahwa niat mereka mebantu semata-mata demi nama baik kosan

Tapi mereka tidak sekejam itu. Karen jauh dalam lubuk hati mereka, niat utamanya adalah menemukan kesembilan mahasiswa yang sudah mereka anggap seperti keluarga sendiri.

Rasa keibuan muncul di dalam diri mereka. Kekhawatiran ini membuat mereka nekat untuk pergi meski bisa saja jika mereka turut tak kembali.

Masalah resiko urusan nanti, yang terpenting niat yang utama. Begitu prinsip mereka
























🌸🌸🌸
-Terpaksa-

"Ayo dimakan mumpung masih hangat"

"Masih hangat muka lo ganteng? Ini mah masih mentah somplak" umpat Junkyu di dalam hati.

Ia merutuki kebiasaannya yang doyan makan. Kini ia dipaksa untuk memakan cemilan yang bisa dikatakan sebagai hewan menjijikan.

Ya, ini adalah ulat pohon berwarna putih dengan ukuran lebih kecil dari kelingking orang dewasa.

Masih menggeliat dan bernafas pastinya, Junkyu mengambil salah satu ulat tersebut.

Dengan perasaan ragu sekaligus mual ia memasukan bagian pantat si ulat ke dalam mulutnya

Cress

Ulat tersebut telah terpotong menjadi dua bagian. Satu bagian di pegang tangannya, dan sepertiganya telah masuk ke mulutnya.

Dikunyahkan dengan perlahan sambil menunjukan ekspresi suka.

"Wah enak banget pak. Pasti teman-teman saya pada suka" ucap Junkyu dengan riang seolah makanan ini memang enak

Teman-temannya yang lain menelan ludah kasar. Mampus jika mereka juga disuruh untuk memakannya.

Melihat ulat itu dipegang Junkyu saja rasanya sudah membuat perut mual bukan main.

Bahkan Yoonbin yang memang mudah mual, berusaha memalingkan wajah agar tidak melihat pemandangan Junkyu dan ulat pohon tersebut.

"Wah syukurlah jika kalian suka. Ini dihabiskan ya, saya mau kembali dulu" pamit pria itu

"Iya pak, sekali lagi terimakasih" ucap Asahi sopan

Dan setelahnya bapak itu pergi dari kawasan asrama mereka.

"Hueeekkk " Junkyu memuntahkan isi perutnya. Ia tak sanggup lagi menahan rasa yang tidak enak itu.

Mereka semua langsung berhamburan menghampiri Junkyu dan memberinya air minum.

Dengan segera Junkyu mengambilnya dan meminumnya hingga tandas.

"Gila rasanya ga enak banget. Ini gue bakalan mati ga sih?" tanya Junkyu khawatir. Ia mengingat pesan sang ibu sewaktu ia masih kecil dulu, kalau kita memakan makanan mentah kita akan mati. Sedangkan sekarang Junkyu memakannya.

"Lebay deh lo. Ini jenis ulat yang emang bisa dimakan mentah kok. Cuma soal rasa ga semua orang suka." jelas Renjun yang membuat Junkyu sedikit lebih tenang

"Gue kira gue bakalan keracunan. Mana ga ada rumah sakit disini"

"Kalau cemilan aja berubah jadi begini, berarti apa yang kita makan selama ini juga bentuknya aneh-aneh dong?" tebak Jihoon yang membuat mereka semua mual bersamaan, kecuali Asahi yang selalu memilih makan mie instan serta roti tawar.
.
.
.
.
.
.
.

Yaha aku kembali. Terimakasih buat yang sudah baca. Kalau boleh vote juga yuk :)

Illusion Village ¦¦ NCT Dream x Treasure✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang