Hi, aku update
08. Mimpi
Laki-laki itu menatap sekelilingnya, bagian luar basecamp Cyclops hancur. Bahkan, ada beberapa motor yang terparkir rusak."Ke mana mereka?" tanya Alvan kepada Delio dengan sudut bibir terluka dan luka di lengannya kembali berdarah.
"Mereka baru aja cabut dari sini," jawabnya singkat.
"Mereka benar-benar gila! Seharusnya kita yang serang markas mereka, kenapa juga kita enggak habisin aja mereka semua?" tanya Ozzie dengan raut wajah yang berbeda dari biasanya. Tatap mata yang biasanya tengil, sekarang berubah menjadi tajam.
Alvan menghela nafasnya. "Gue cuma mau permainan maaf dari mereka, bukan balas dendam untuk membalas perbuatan mereka."
"Kita juga harus inget sama slogan kita," tambah Nataniel seraya mengiris merasakan perih disudut bibirnya dan juga pelipisnya yang mengeluarkan darah.
Nakal boleh asal jangan menjadi brengsek. Membuat orang terluka boleh asal jangan membunuh. Dua kalimat itu yang selalu Alvan katakan kepada para anggota Cyclops, ia tidak mau karena adanya Cyclops malah membuat anggotanya menjadi laki-laki pecundang dan pembunuh.
"Sekarang kita harus gimana? Aergia makin nggak tahu diri," ujar Ozzie kesal. Ia tidak habis pikir dengan Aergia yang gemar membuat masalah dengan Cyclops, padahal Cyclops diam dan tidak membuat ulah kepada Aergia.
"Tapi, apa emang bener Aergia yang udah bunuh Evan?"
Pertanyaan yang dilontarkan membuat para anggota inti Cyclops menoleh ke arahnya. Kejadian satu tahun yang lalu ketika ada pengkhianat masuk ke Cyclops, bertepatan dengan itu juga Cyclops dan Aergia terlibat tawuran besar. Ketika tawuran akan segera berakhir tiba-tiba suara tembakan terdengar, tak Alvan sangka jika yang menjadi korban tembakan itu adalah Devan, anggota inti Cyclops.
Devan langsung meninggal ketika dibawa ke rumah sakit, hari itu adalah hari terberat bagi Cyclops. Devan adalah sosok yang periang, ceria, dan bisa menjadi teman curhat yang tepat.
Alvan mengembuskan napasnya, mengingat peristiwa itu berhasil membuatnya merasa bersalah. Jika ia tak membangun Cyclops, mungkin Devan masih hidup. Menjalani kehidupan seperti biasanya.
"Emangnya siapa lagi? Tawuran itu nggak melibatkan pihak mana pun lagi, cuma ada Aergia dan Cyclops," balas Ozzie dengan yakin. Ia masih ingat dengan jelas saat kejadian itu. Jaket dengan gambar tengkorak itu adalah milik Aergia, meski wajah sang pelaku tak bisa ia lihat lantaran memakai masker.
"Gue masih ngerasa ada yang janggal sama kejadian itu, apa perlu kita selidiki lagi?" tanya Nathaniel seraya menatap satu persatu temannya.
"Kejadian itu satu tahun yang lalu, apa masih ada bukti yang bisa kita cari? Kejadian saat tawuran juga udah dibangun beberapa toko di sana," kata Ozzie yang berhasil membuat para laki-laki itu mengembuskan napas lelah.
KAMU SEDANG MEMBACA
[iii] [END] MAS SUAMI
Teen FictionRavenzy sayang banget sama Alleana, apa pun akan ia lakukan untuk istrinya itu termasuk menikahkan putra pertama mereka--Alvan Alsie Gilbert dengan anak pembantu di rumah mereka, Ririn Evania Felorena. "Rin, lo udah cinta belum sama gue?" "Belum, em...