15. Memecahkan Clue

565 86 3
                                    

Hi, aku update

Ada yang bisa nebak siapa pelakunya?





Ingin lebih lama lagi untuk liburan di Bandung, tetapi mereka terpaksa harus kembali ke Jakarta hari ini dikarenakan Alvan yang harus memecahkan dua clue yang diberikan oleh orang misterius yang selalu mengiriminya pesan dengan nomor berbeda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ingin lebih lama lagi untuk liburan di Bandung, tetapi mereka terpaksa harus kembali ke Jakarta hari ini dikarenakan Alvan yang harus memecahkan dua clue yang diberikan oleh orang misterius yang selalu mengiriminya pesan dengan nomor berbeda.

Setelah berpamitan, kedelapan anak remaja itu langsung masuk ke mini bus yang dipesan oleh Nathaniel. Menempuh perjalanan panjang menuju Jakarta dengan kegiatan mengobrol, karaokean, kemudian tidur sampai tak terasa sudah sampai di Jakarta pada malam hari.

Alvan dan Ririn memilih untuk pulang langsung ke apartemen, jika pulang ke rumah orang tua Alvan akan memakan waktu yang lumayan lama.

"Aduh, capek banget." Alvan mengeluh seraya merebahkan tubuhnya di atas sofa.

Berbeda dengan Ririn yang langsung mandi, gadis itu merasa sangat kegerahan dan juga badannya begitu lengket.

Sedang enak-enakannya rebahan, ponsel Alvan tiba-tiba berbunyi. Ada pesan dari nomor yang tak dikenal lagi masuk ke ponselnya, lagi dan lagi isi pesan itu adalah sebuah clue.

+62 865 xxx

Clue ketiga
Diantara anggota
inti Cyclops

Alvan menatap nyalang pesan itu, kemudian ia segera menghubungi nomor itu. Akan tetapi, malah suara operator yang menjawab dan setelah itu nomornya diblokir.

"Sialan! Kalau ini orang tahu siapa pelakunya, kenapa harus main teka-teki kayak gini? Mentang-mentang gue pinter di kelas!" gerutunya kesal.

Laki-laki yang menggunakan jaket denim itu menyandarkan punggungnya ke sofa, menatap langit-langit apartemen dengan pikiran melayang ke sana-kemari. Memikirkan kemungkinan-kemungkinan siapa pelaku yang sebenarnya, haruskan Alvan percaya dengan pesan itu? Tetapi, bagaimana itu semua hanya untuk mengecohnya?

"Kalau bener ada diantara anggota inti, gue harus cari tahu ini sendiri dan nggak melibatkan orang lain," gumamnya pelan.


~•>•~

Narthana Jonnie Kalvin adalah ketua Aergia, geng yang suka kebut-kebutan di jalan, tawuran sana-sini dan musuh bebuyutan Cyclops dari satu tahun yang lalu.

"Kapan gue bisa dapetin Ririn? Kenapa sampe sekarang juga lo nggak ngelakuin apa pun?" tanya sekarang pemuda di hadapan Narthana.

Narthana sendiri terkekeh pelan mendengar pertanyaan itu. "Sabar dulu, Bro. Semuanya butuh proses, gue udah menjamin kalau lo pasti bakal dapetin Ririn seutuhnya."

"Gue bosen harus nunggu, udah bertahun-tahun gue nunggu," balasnya.

"Gue harus melakukan semuanya secara santai, gue mau lihat gimana frustrasinya Alvan memainkan permainan yang gue bikin," ucapnya, "Dia selalu menyalahkan Aergia yang membunuh Devan, padahal bukan Aergia yang melakukannya."

[iii] [END] MAS SUAMITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang