9. Bintang

7 1 0
                                    

Selamat membaca.






Setelah kejadian beberapa hari yang lalu dimana bintang asal bicara ingin menghalalinya tiba tiba walaupun hanya sebuah candaan bagi Michelle tapi entah kenapa berbeda dengan hati dan pikiran nya, ia seperti merasakan sesuatu yang berbeda yang tak pernah iya rasakan sebelum nya. itu membuat Michelle selalu merasa canggung setiap kali berpapasan dengan bintang, berbeda dengan bintang yang perti biasa saja seperti tidak ada yang terjadi.

Michelle terbangun dari tidurnya Karna merasa sangat haus ia melihat jam di dinding kamarnya menunjukkan pukul 01:30 dini hari.
Ia keluar dari kamarnya lalu menuruni anak tangga menuju lantai satu untuk ke dapur mengambil air minum.
Selesai minum Michelle kembali berjalan ingin menaiki tangga tpi netra nya melihat pintu yang mengarah kearah taman belakang mansion terbuka lebar, ia berjalan ke arah pintu tersebut berniat untuk menutup nya tapi netranya tak sengaja melihat sosok pria yang sedang duduk di kursi panjang yang berada di taman.
Lalu Michelle menghampiri nya Karna panasaran apa yang di lakukan pria tersebut.

"Ehm." Michelle berdehem menyadarkan lamunan pria itu, hingga pria tersebut kaget dengan kedatang Michelle.

"Eh kamu belum tidur chell ?. " Tanya bintang.

" Belum, "

" Lo ngapain jam segini di luar ?. " Tanya Michelle lalu duduk di sebelah bintang tapi ia menjaga jarak di antara ke duanya Karna Michelle tau jika bintang tidak suka duduk terlalu dekat dengan seorang perempuan kecuali sang ibunda dari bintang.

"Lagi liatin bintang. " Jawab nya sambil tersenyum manis.

" Hah?. "
Enggak mudeng ni si Michelle.

"Bintang di langit chell , kalo aku mau liat bintang versi manusianya ya tinggal ngaca doang depan cermin. " Jelas bintang terkekeh pelan.

" Oh. "

Hening beberapa saat mereka sibuk dengan pikiran masing masing.

" Chell aku pengen dengerin kamu nyanyi lagi ini deh. " Ucap bintang memecahkan keheningan di antara keduanya.

" Apaan jangan yang aneh aneh deh bin. " jawab Michelle.

Bintang memberikan airpods nya pada Michelle "Enggak kok nih kamu dengerin dulu lagunya nanti kamu nyanyiin."

Setelah mendengarkan lirik dari lagu tersebut Michelle menarik nafas dan membuang nya perlahan.

"Aliza ahrab min ennas wa eldunia"

"Ana tabana khalas"

"Ana mosh la'eeya aman hawaleya"

"Ghareeba f wi s t ennas"

"Ana mosh awel wahda t-heb"

"Wekhounha el ehsas"

Setelah menyanyikan lagu tersebut Michelle terdiam sejenak entah kenapa hatinya merasa sesak setelah menyanyikan lagu tersebut atau karena arti lagu tersebut begitu menyentuh untuk michelle sampai ia merasa sesak dan ingin menangis ? Entah lah ia juga tidak tau.

" Kenapa Lo suka banget sama lagu Arab atau sholawat gitu ?. " Tanya Michelle penasaran .

" Karna lagu Arab itu bagus bagus, dari waktu aku kecil kakek aku suka dengerin lagu Arab sama sholawatan jadi ke ikut suka juga , abis sholat magrib kakek aku juga selalu ngajak aku sholawatan abis itu ngaji sampe menunggu azan isya. Kakek juga selalu ber pesan jangan pernah lupakan lima waktu nya dan juga jadilah lelaki yang Sholeh, taat agama, selalu menjaga pandangan nya, menghormati orang yang lebih tua dari kita , sopan,ramah kepada orang lain dan juga selalu menghargai dan memperlakukan wanita sebagai ratu terutama bunda karna surga ada di telapak kaki bunda. " Jelas bintang panjang lebar membuat michalle meringis , Michella sadar jika ia sudah jauh dari agamannya dan ia selalu meninggalkan kewajiban nya sebagai muslimah, sungguh ia merasa malu kepada bintang.

" Pasti pacar lo bangga banget punya pacar kayak lo. " Ucap Michelle tersenyum tipis sangat tipis.

" Laki laki yang Sholeh tak akan mau di ajak pacaran chell , laki laki yang Sholeh dia yang berani datang menghadap ke orang tua nya untuk mengkhitbah putrinya. " Timpal bintang .

" Ya udah ganti yang jadi istri lo pasti beruntung dan bangga punya suami kayak lo. "

" Kalo kamu yang jadi istri aku gimana ?. " Ucap bintang tiba tiba membuat michalle salah tingkah.

" Apaan sih bin ngelantur banget kalo ngomong. "

" Kita gak tau apa rencana Allah untuk kita untuk manusia di bumi ini bisa jadi kita berjodoh kan ? Kita sebagai umat nya hanya bisa berdoa dan menjalani perintah nya." Jelas bintang.

" Gue itu pendosa jauh dari kata Sholehah bahkan kewajiban gue sebagai umat muslim selalu gue tinggalin gak mungkin gue di sandingkan sama orang yang taat agama kayak lo. " Kata michalle dengan kepala yang ia tundukkan.

" Kita sama sama pendosa chell gak ada manusia di muka bumi ini yang tak punya dosa kita sama sama belajar aja agar bisa menjadi orang yang lebih baik peran aku sebagai suami untuk membimbing istri dan anak anak aku agar menjadi orang yang taat pada agamanya. " Ucap bintang.

Michelle hanya diam ia tidak bisa berkata apa apa lagi lelaki disamping nya sudah sukses membuat nya jatuh hati dengan perkataan perkataan yang di lontarkan tadi.

" Kamu mau kan berubah ?. " Tanya bintang dengan penuh harapan.

" Iya, ajari gue gimana caranya. "
Ucapan Michelle membuat mata bintang berbinar dan bibir nya yang melengkungkung membentuk senyum manis.

" Tapi gue gak yakin kalo gue bisa tinggalin kerjaan gue Karna gue belum membalaskan dendam gue, tapi setelah semua selesai gue janji gue bakal jadi perempuan yang lo mau, perempuan yang Solehah" sambung Michelle dalam hati.

  ✨✨✨✨

Michelle sedang berperang dengan alat dapurnya setelah tadi ia selesai menunaikan shalat subuh bersama dengan bintang dan brian, Michelle langsung menuju dapur untuk masak sarapan pagi buat bintang dan brian tak lupa juga dengan pak Mahmud.
Setelah masakannya selesai Michelle mulai menata nya di meja makan.

" Wah kayak nya enak ni. " Ucap bintang tiba tiba datang entah dari mana bersama brian.

" Ya udah sarapan gih kalian gue mau panggil pak marmut dulu. "

Setelah memanggil pak Mahmud Michelle bergabung di meja makan tak lupa bersama pak Mahmud juga.

" Gue hari ini keluar mau cari angin . " Ucap brian menyudahin makan nya.

" Ya udah pergi aja lagian sekarang hari Minggu enggak ada kegiatan." -bintang.

" Kan emang tiap hari gak ada kegiatan selain sekolah. " Jawab brian. Bintang melirik Brian sinis.

" Emang Lo pergi sama siapa ?. " Tanya Michelle pada brian.

Brian menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sambil cengengesan.
" G-gue pergi sendiri kok. " Jawab Brian gugup.

Tak ingin mendapatkan pertanyaan pertanyaan lagi Brian segera menyambar kunci mobil dan jaket kulit nya di atas meja dan langsung pergi begitu saja.

" Kayak nya ada yang di sembunyiin deh sama Brian. " Sambil menatap kepergian sahabat nya itu.
Michelle hanya acuh dan melanjutkan sarapan nya.













      TBC.

Bintang Untuk MichelleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang