Setelah acara Duel dengan Lawrance aku langsung pulang, banyak yang terjadi akhir akhir ini jadi aku merasa lelah walaupun aku lebih lelah secara mental.
Saat aku membuka pintu mansion aku langsung disambut oleh wajah marah Hikari.
"Mm.. Ada apa?"
"Hmpphh"
Dia memalingkan wajahnya menghindari pertanyaanku, ehh.. kurasa dia benar benar marah terhadap sesuatu.
"Sunggu jika aku salah sesuatu aku minta maaf"
Aku tidak tahu salah apa tapi aku cepat cepat meminta maaf.
"Jadi Tuan tidak tahu"
"Apa?"
"Tuan pergi ke suatu tempat bersenang senang sementara aku menunggu sendirian di rumah!!"
Ternyata dia hanya bosan ditinggal sendirian di mansion ini
"Ohh kau marah hanya karena itu"
"Hanya..? Kau tahu apa rasanya diam tanpa melakukan apa apa seharian?"
Memang aku tahu bagaimana perasaanya karena aku juga pernah dan itu sangat membosankan karena tidak seperti di Bumi hiburan di dunia ini sedikit.
Bagaimana cara menghadapi situasi ini apa yang aku harus lakukan..??
"Mm.. -Bagaimana jika aku mengabulkan 1 keingananmu sebagai permintaan maaf?"
"Yayy.. Ide yang bagus, jadi apa yang akan tuan lakukan?"
"Setelah ini aku akan mandi dan lansung tidur"
"Sudah di putuskan aku akan ikut denganmu"
"Ehh tapi.."
Dia meletakan 1 jari telunjuk di bibirku dan berkata
"Kau bilang akan mengabulkan 1 permintaanku?!"
Ahh.. sial seharusnya aku lebih spesifik lagi..
"Ba baiklah!! Terserah kau jika kau ingin ikut"
Dengan itu aku menuju ke kamar mandi bersama Hikari, Mesum? Tidak tidak bukan aku yang meminta ini tapi dia ingat?
Sejujurnya ini pertama kalinya aku mandi bersama perempuan selain ibuku.
Di dunia ini kamar mandi sudah dianggap sebagai kemewahan karena biasanya hanya orang kaya yang memiliki kamar mandi. Sebagai seorang Duke tentu saja rumah kami mempunyainya tapi itu tidak terlalu mewah seperti yang ada di Bumi, kadang kadang aku berpikir apakah mungkin dengan kekuatanku ini aku dapat membangun rumah idamanku sendiri?
"Haahh"
Rasanya kelelahanku hilang saat berendam semuanya sangat tenang, sampai aku mendengar ketukan dari pintu itu pasti Hikari
"Mm Masuk"
Sebenarnya aku ragu untuk menjawabnya tetapi karena ini adalah sebagai permintaan maafku padanya jadi..
Dengan itu pintu kamar mandi terbuka dan mengungkapkan Hikari yang hanya memakai selembar kain yang menutupi dada dan bagian pentingnya.
Aku hampir tak bisa memalingkan wajahku darinya maksudku siapa yang tidak? Dengan wajahnya yang cantik dan rambut silvernya, dadanya yang besar yang hanya tertutup kain.
"Ja jangan melihatku terlalu banyak.. Bodoh!!"
Aku baru sadar aku melihatnya terlalu lama dan segera menundukan wajahku.
Dia semakin mendekat dan perlahan lahan masuk ke bak mandi sembari melepas kain yang menutupinya lalu dia duduk di belakangku.
Dia telanjang!!, telanjang! seorang wanita telanjang berada tepat di belakangku. Jika aku berumur seperti di Bumi mungkin aku akan langsung menyerangnya, tapi aku masih berumur 5 tahun apalagi punyaku masih kecil dan belum tumbuh!! Ahhh.. Aku harus menarik Gacha dan mencari apakah ada cara mempercepat pertumbuhan tubuh.
"Mm biarkan aku membasuh punggungmu"
"Mm"
Eh..
Aku mangangguk tanpa sadar karena kau tahu aku sedang banyak pikiran.
Hmmm? Rasanya sesuatu yang lembut menyentuh punggungku.
"Hi.. Hikari apa yang kamu lakukan?"
Aku bertanya padanya
"Membasuhmu"
Tidak tidak tidak jika membasuhku seharusnya dengan kain atau apapun itu!! Dan ini perasaan ini jelas bukan kain rasanya benar benar lembut..
"Dengan?"
"Dadaku"
Kenapa kau bisa menjawabnya dengan tenang tentang hal ini...
Aku melihat kebelakang dan benar saja, Sepasang melon sedang bersandar di punggungku mereka besar..
Ahhhh... Aku ingin cepat keluar dari situasi ini, aku lebih kelelahan dari pada sebelumnya
•••
Keesokan harinya karena aku tidak punya apapun untuk di lakukan jadi aku menuju ke Guild Petualang tentu saja bersama Hikari, aku tidak ingin dia marah padaku lagi jadi aku membawanya pergi dan akan mendaftarkannya juga sebagai petualang.
Ini masih Pagi tapi sudah banyak orang yang berkumpul di Guild Petualang.
Saat aku memasuki Guild banyak perhatian langsung beralih ke arahku bahkan Repsesionis yang sedang bekerja, itu tak bisa di hindari karena kejadian kemarin atau karena Hikari yang berada di sebelahku.
Aku mengabaikan tatapan itu dan langsung ke meja Repseionis Kenny
"Selamat Pagi~ Apa yang bisa kulakukan untukmu"
"Bisakah aku mendaftarkanya sebagai petualang juga"
Aku menunjuk Hikari yang berada di sampingku
"Tentu tolong tunggu sebentar"
Heehh.. ini jauh lebih mudah mungkin karena Hikari memiliki tubuh yang berusia sekitar 20 tahun padahal dia belum sebulan berada di dunia ini.
***
Setelah mendaftarkan Hikari sebagai petualang aku menuju ke papan pencarian untuk memilih 'Quest' karena pencarian Rank F terlalu mudah jadi aku memilih pencarian Rank E.
Aku memilih pencarian pembasmian Goblin, Silver Wolf , Wild Bear itu semua adalah pencarian Rank E, aku memilih pencarian ini karena ini adalah cara tercepat untuk naik Rank.
Kenapa aku sangat ingin naik Rank? Tentu saja karena 'Dungeon' , di selatan Ibu Kota ada ruang bawah tanah yang hanya bisa dimasuki oleh Rank D ke atas, dan kau tahu apa yang paling menarik? - Yap belum ada yang dapat mencapai lantai terbawah Dungeon tersebut.
Itu membuatku bersemangat untuk menjelajahinya berpikir itu mungkin tempat yang bagus untuk naik Level.
Aku menuju ke meja Repsesionis dan menyerahkan permintaan yang akan ku ambil.
Setelah itu kami langsung menuju ke Hutan terdekat untuk memburu Goblin dan yang lainnya.
Baiklah kurasa ini sudah cukup jauh..
Aku berhenti lalu mengeluarkan barang dari item Box
[Ranting Gila(C)]
Ranting yang jika di bakar akan memikat para monster
Yossh dengan ini persiapan sudah selesai jadi aku membakar ranting itu agar banyak monster langsung menuju ke arahku
Shskk
Tak lama kemudian aku mendengar suara semak bergeremisik dan para moster mulai mengerumuni kami
"Kikikkki"
"Grrrr"
tapi ini lebis sedikit dari dugaanku jadi aku membakar lebih banyak ranting.
"Hikari jangan terlalu merusak bahannya!!"
Karena barang barang moster yang diburu bisa dijual oleh karena itu aku berusah agar tidak menggunakan sihir dan merusak material dari moster itu
"Baik Tuan!"
Dengan itu pembantaian moster dimulai.
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
The Strongest Harem In Another World
AcciónYuuya seorang anak sekolah menengah biasa yang mati karena menyelamatkan temannya Renka Hinata yang akan tertabarak truk. Entah bagaimana ia menyadari keberadaan truk itu sebelum menhampiri Hinata dan ia mendorongnya keluar dari jalan agar dapat men...