27. Kesal

2.6K 425 64
                                    

UP LAGI NIH GUYS 🥳

SPAM COMEN💰 BIAR MAKIN MANTAP

SEBELUM BACA VOTE AND COMEN DULU YA 🌻

HAPPY READING❤

Hari ini SMA Cendana tengah di gemparkan dengan kedatangan murid baru. Tentu saja yang membuat gempar adalah kaum perempuan karena murid barunya adalah laki-laki. Katanya, murid baru itu tampan dan gagah. Badannya kekar, perawakannya jangkung, persis seperti postur tubuh Sultan, itu yang di katakan Manda dan Lolita.

"Queen Lo mau ikut nggak?"

"Ke mana?"

"Biasalah ke depan. Sambil cuci mata liat murid baru." Celetuk Lolita menaik-turunkan alisnya.

"Kalian aja. Aku nggak tertarik."

"Lo beneran nggak mau liat, Queen? Dia kayak opa-opa Korea yang sering Lo tonton lho."

"Nggak. Makasih!"

Manda dan Lolita berdecak sebal. Memaksa Queen untuk ikut mereka hanya membuang waktu saja. "Yaudah kita ke depan dulu, ya."

"Iya."

Queen tersenyum kecil. Teman-temannya itu begitu antusias saat melihat murid baru itu. Tapi, sepertinya bukan hanya temannya saja yang begitu antusias dengan murid baru itu. Teman-temannya yang lain juga sama halnya dengan Manda dan Lolita. Dari kaca kelas, dia bisa melihat para kaum hawa yang tampak memekik histeris kala seorang laki-laki dengan perawakan tinggi bejalan melewati mereka. Queen memang tidak bisa melihat jelas wajah lelaki itu. Tapi dari perawakannya, sepertinya apa yang di katakan Lolita dan Manda benar.

Lelaki itu pasti tampan.

💰💰💰

Sultan menyambut orang yang baru saja memasuki markasnya dengan girang. Setelah dua tahun tidak bertemu, akhirnya mereka bisa bertatap muka lagi. Tidak banyak yang berubah dari murid baru sekaligus teman lamanya itu. Hanya saja, badannya kini tampak kekar dan jangkung. Beda saat mereka masih duduk di bangku sekolah pertama.

"Gimana kabar Lo, Bro? Masih jadi beban keluarga nggak?" Ceplos Sultan yang langsung mendapat decakan sebal dari semuanya.

"Temen lama bukannya di tanya keadaannya, malah di tanya masih jadi beban keluarga apa nggak! Waras kan Lo?" Ketus Abimanyu.

"Ck, Lo nggak ngerti bahasa zaman now, Nyu. Gue tuh pengen nanya yang beda sama orang lain. Biar estetik gitu!"

"Estetik pala bapakmu!"

"Lo nggak kesinggung 'kan, Ja sama sama pertanyaan gue?" Sultan menatap Raja dengan alis naik-turun.

"Sans aja. Lagian bukan hal aneh lagi kalau Sultan nanya yang aneh-aneh."

"Tuh kan, Raja aja nggak masalah sama pertanyaan gue."

"Iya, karena dia itu nggak suka panjang-panjangin masalah."

"Raja emang nggak suka panjang-panjangin masalah. Yang suka panjangin masalah itu, Lo sama Bapak sesat Lo."

"Bapak gue kenapa di bawa-bawa mulu sih! Kasihan tahu, kupingnya pasti panas. Belum lagi dengerin celotehan bapak Lo yang cerewet itu! Kasian gue sama Bapak. Cari nafkah buat keluarga gini amat!"

"Kalau nggak mau cape ya mati aja. Gampang kan?"

"Lo berdua mau sampe kapan debatnya? Gue udah pegel berdiri terus." Celetuk Raja berhasil membuat perdebatan antara dua manusia kampret yang ada di hadapannya terhenti.

SULTAN | THE KING HOLKAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang