Gadis Pencuri

1.5K 240 10
                                    

Bumi, selalu setia memberi kita kejutan.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Going Merry baru saja meninggalkan kerajaan Drum. Suasana kapal yang tadinya meriah oleh pesta kini sunyi senyap pertanda bahwa penghuninya belum bangun.

Bruk. Bruk. Bruk.

Mata Sanji mengerjap. Tak lama kemudian kelopaknya terbuka sepenuhnya. Sang koki mengernyitkan dahi kala mendengar suara berisik dari arah dapur. Sontak dia menoleh ke arah Luffy namun sang kapten terlihat tidur nyenyak sambil memeluk Chopper sedangkan sebelah kakinya berada di muka Usopp.

Pandangan Sanji beralih ke arah sang surai Marimo. Namun Zoro terlihat tidur nyenyak, sampai mendengkur malah.

Alis Sanji bertaut. Biang pencuri makanan sedang tidur dengan pulasnya lantas siapakah yang tengah mengobrak-abrik dapur?

Penasaran sekaligus was-was apabila ada pencuri, Sanji memutuskan untuk  keluar dan menuju ke dapur.

Saat sang koki membuka pintu dapur, bertepatan seorag gadis terbang ke arahnya, sukses menabrak sang koki hingga menghantam pintu ruang senjata dan masuk ke dalam, tertimbun tumpukan kotak meriam dan bubuk mesiu.

Sang gadis juga terjatuh di sisi sang koki, matanya berputar-putar pertanda dia pusing. Sementara Sanji tengah mimisan hebat akibat dada gadis itu yang menindih mukanya.

Bunyi gedebuk yang keras yang dihasilkan oleh keduanya sukses membangunkan sebagian besar kru.

Zoro, Nami, Vivi dan Karuu sontak berlari ke arah geladak.

Zoro berlari sembari satu tangannya menarik kaki Luffy yang memeluk Chopper dan tangan lainnya menarik hidung Usopp.

"Apa yang terjadi?! Luffy?!" Tanya Nami. Gadis itu berkacak pinggang siap melontarkan Omelan. Dia menduga jika Luffy kembali berusaha mencuri makanan di tengah malam.

"Huh?" Luffy yang merasa dipanggil pun bangun. Dia memandang sekitar bingung. "Nanda?"

"Ada bunyi benturan keras tadi jadi kami pikir itu kamu yang mengambil persediaan makanan, Luffy-san." Jelas Vivi.

Luffy menggaruk kepalanya tidak paham. "Aku? Aku tidur!"

Sementara itu. Usopp tengah mengomel pada Zoro karena hidungnya ditarik-tarik tapi tidak ditanggapi oleh sang buta arah.

Chopper yang terganggu karena suara berisik mereka pun akhirnya ikut bangun. Dia memandang teman-temannya bingung. "Ada apa? Apakah kita akan berpesta lagi?" Tanyanya polos.

"Aku mendengar suara keras dari sini dan ero cook itu juga tidak ada di tempat tidurnya." Kata Zoro akhirnya angkat bicara.

"Lalu, dimana Sanji-kun sekarang?" Tanya Nami. Perempuan itu ingin mengomeli sang koki karena telah menganggu tidur cantiknya.

Semua saling pandang tidak tahu hingga suara Usopp menginterupsi.

"Hei, sejak kapan pintu ruang senjata terbuka?" Tanyanya sembari menunjuk ke arah ruang senjata.

Semua serempak menoleh ke arah yang di tunjuk. Remang-remang terlihat bahwa ruangan yang semula rapi itu menjadi berantakan.

Sontak saja mereka mendekati ruang senjata. Mereka kaget sekaligus bingung dengan situasi ini.

Di dalan sana, tertimbun dengan aneka kotak, tampak Sanji yang ditindih oleh seorang gadis bersurai ungu di bagian luar dan hitam di bagian dalam. Gadis itu perlahan bangkit dan memegangi kepalanya yang terasa sedikit pusing.

"Aduh, duh." Dia lalu menatap Sanji yang mimisan hebat. "Ah! Sumimasen! Bertahanlah!" Pekiknya panik lantas mengeluarkan sebuah kotak obat dari tas yang ada di sampingnya.

Namun entah karena gugup atau apa, tangannya tak sengaja menjatuhkan tas itu, membuat isinya berantakan.

Termasuk dua kotak makanan.

Luffy yang melihat dagingnya pun langsung mengambil kotak itu. "Niku!"

Mata gadis itu membola. Dia bergegas mengambil otak bekal di tangan Luffy dan terbang. "Tidak boleh! Ini punyaku tahu!"

Luffy menatap tidak terima. "Oe! Kemarikan! Aku ingin niku!"

Gadis itu menggeleng kuat. "Iyada! Aku sudah capek-capek mencuri dari kalian tahu!"

"HAH?!" aura kemarahan seketika menguar dari tubuh Nami. "Luffy, Zoro, Usopp, bawa gadis itu kemari! Dia mencuri dari kita!" Titahnya.

"Ok!" Jawab Luffy lalu memanjangkan lengannya namun gadis itu bisa menghindar dengan cara terbang bahkan tasnya tadi sudah kembali rapi dan terbang di sisi gadis itu dengan serbuk perak yang mengelilingi.

"Kenapa harus aku?" Rutuk Zoro tidak terima.

"Lakukan atau hutangmu bertambah!" Ancam Nami.

"Nenek sihir!" Rutuk Zoro sebelum ikut melancarkan serangan pada sang gadis pencuri.

Usopp yang tidak mau kena getah juga mulai menembaki gadis itu agar turun namun sang gadis justru terbang lebih tinggi.

Lidah gadis itu terjulur dengan raut wajah mengejek. "Weeee. Tidak kena. Tidak kena." Ledeknya.

Nami semakin jengkel, Vivi dan Karuu membantu Chopper mengobati Sanji yang masih mimisan hebat.

Namun detik berikutnya gadis itu jatuh dari ketinggian, beruntung Luffy berhasil menangkapnya.

Sebelum Nami sempat mengomel, suara perut yang keras pun terdengar oleh mereka.

"Hara hetta ...." Ucap gadis itu lemas.

Akaime no (Name) (One Piece x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang