Arc Alabasta End

727 99 15
                                    

Butuh waktu lima menit bagi (Name) untuk memulihkan diri dari racun Crocodile karena kuatnya racun tersebut.

Terbang di langit Alubarna, (Name) berusaha mencari tempat yang cocok untuk sebuah bom berskala besar.

"Bom itu harus besar karena memiliki daya ledak besar. Melihat sifat Crocodile, mungkin itu sejenis bom waktu. Tapi yang tidak aku tahu, kapan waktu pembomannya akan tiba?" Monolog (Name) sambil terbang di langit.

Pada saat itulah secara tak sengaja dia melihat Luffy yang menunggangi seekor elang besar. "Crocodile!" Teriaknya.

"Luffy-san!" Pekik Vivi.

"Luffy, yokatta." Gumam (Name) lega. Dia lalu merasa bahwa Vivi dalam bahaya dan melihat Vivi jatuh dari atas istana. Segera saja dia terbang secepat mungkin, berhasil menangkap Vivi tetap waktu.

"(Name)-san!" Seru Vivi antara tak percaya dan lega. Dia pikir (Name) telah mati karena kalah oleh Crocodile.

(Name) menunduk. "Vivi, kita mendarat dulu." Ucapnya lalu turun diikuti oleh Pell yang ikut turun setelah mengantarkan Luffy.

Saat itulah mereka bertemu dengan kru yang lain.

"Aaaa. Luffy masih hidup!" Teriak Chopper.

"Benarkah? Benar kan?! Aku tidak pernah meragukannya!" Seru Usopp.

"Dia itu ..." Kata Sanji.

Zoro menyeringai sementara Nami memekik girang.

(Name) dan Vivi mendarat mulus di tanah.

Setelahnya mereka melihat Luffy pergi melawan Crocodile di istana Alubarna.

"Kau pergi kemana tadi, Rambut Plin-plan?!" Seru Zoro setelah kepergian Luffy.

"Apa urusanmu, Marimo?! Dan berhenti memanggilku rambut plin-plan!" Seru (Name) garang.

"(Name)-san tadi-"

"Diam, Vivi. Sekarang kita harus mencari bomnya." Sela (Name) serius.

"Bom? Apa maksudmu?" Tanya Usopp.

"Ini masih tebakanku tapi kemungkinan besar Crocodile ingin menghancurkan kota ini dengan sebuah bom besar." Ucap (Name) menjelaskan teorinya.

"(Name)-san benar. 10 menit dari sekarang bom akan meledak." Jelas Vivi.

Kru Mugiwara menatap tidak percaya.

"Bom akan meledak dalam 10 menit?!" Tanya Usopp.

"Ya. Tepat jam 16. 30!" Ucap Vivi.

"16.30?" Tanya Nami.

"Ya. Lalu, radius ledakannya adalah 5 kilometer." Lanjut Vivi.

"5 kilometer? Mustahil. Itu akan menghancurkan pasukan pemberontak dan pasukan kerajaan!" Ucap Chopper.

"Buaya sialan itu ..." Rutuk Sanji.

"Apa yang harus kita lakukan?" Tanya Usopp panik.

"Kita harus mencari tempat pengebomnya. Karena radiau ledakannya besar jadi bom itu harus berukuran besar. Jika Crocodile berniat menghabisi pasukan kerajaan dan pasukan pemberontak maka akan lebih masuk akal jika bomnya terletak di dekat area pertempuran tapi tidak terlalu dekat untuk meminimalisir guncangan." Ucap (Name).

"Si tupai benar. Kita harus mencari pengebomnya dan mencegah bom itu meledak!" Ucap Zoro.

"Pengebomnya?" Tanya Chopper.

"Bagaimana cara mencari mereka?" Tanya Usopp.

"Hanya dalam waktu 10 menit?!" Tanya Nami.

"Kita tidak punya waktu untuk berpikir!" Seru Zoro.

Akaime no (Name) (One Piece x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang